Indonesia.go.id - Aman dan Nyaman saat Mudik Lebaran

Aman dan Nyaman saat Mudik Lebaran

  • Administrator
  • Sabtu, 6 April 2024 | 10:33 WIB
LEBARAN 2024
  Kemacetan arus mudik di jalan Tol Cikampek pada Jumat (05/04/2024) . Pemerintah menghimbau agar pemudik berangkat lebih awal atau di akhir masa arus mudik berlangsung padat. ANTARA FOTO
Kepolisian Republik Indonesia menggelar Operasi Ketupat 2024 untuk mengatur arus mudik dan balik Lebaran.

Tidak terlalu lama lagi, umat Islam di Indonesia akan merayakan hari kemenangan Idulfitri 1445 Hijriah, setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa. Pemerintah pun telah cukup siap menghadapi ritual tahunan mudik Lebaran masyarakat tersebut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku sudah memiliki angka pemudik tahun ini. Dia mengemukakan, angka prediksi pergerakan orang saat libur Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang. Tahun lalu, jumlah pemudik mencapai 123 juta penduduk. Sebagian besar pemudik itu bersifat aglomerasi, yakni pemudik yang melakukan aktivitas mudik di kawasan sekitarnya saja.

“Angka 193,6 juta itu adalah juga mudik aglomerasi (kawasan tertentu). Jadi mereka ke Bogor, atau Yogyakarta ke Klaten, dan sebagainya,” ujarnya usai menghadiri Raker Komisi V DPR, Selasa (2/4/2024).

Tentu saja pergerakan penduduk yang mencapai 193,6 juta penduduk itu bukan angka yang main-main. Pemerintah harus pintar mengelola dan mengaturnya. Wajar bila Menhub Budi menyarankan agar masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman agar melakukan mudik Lebaran 2024 lebih awal dan begitu pun ketika balik agar dilakukan paling akhir.

Kementerian Perhubungan memprediksi, puncak arus mudik terjadi pada H-4 hingga H-2 Lebaran. Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat segera mudik sebelum puncak arus balik tersebut.

"Anjuran kita adalah mudik di H-5 dan seterusnya. Kita tahu cuti anak-anak pada 4--16 April, jadi memungkinkan kepulangan lebih awal kembalinya lebih akhir,” kata Budi.

Budi juga memastikan, telah melakukan berbagai langkah dan upaya secara maksimal untuk melayani masyarakat selama angkutan arus mudik maupun balik di lebaran tahun ini, di semua lintas moda transportasi. Kementerian Perhubungan menyiapkan sebaik mungkin dalam menghadapi angkutan mudik lebaran baik dari pemeriksaan kelaikan operasi (ramp check) kendaraan angkutan serta sarana dan prasarana lainnya.

“Dalam koordinasi kami dengan Kakorlantas kita lakukan lebih intens bahkan nanti Kakorlantas yang akan menyampaikan kapan akan dilakukan satu arah (one way) atau mengambil sebagian jalur dari arah sebaliknya (contraflow),” jelas Budi.

Selain itu, berkoordinasi kepada lintas sektor termasuk menyiapkan posko mudik yang dibuka tanggal 3--18 April, sehingga masyarakat yang mudik bisa sampai ke kampung halaman bahkan ketika balik pun tetap keadaan aman dan nyaman.

“Momen Idulfitri dipersiapkan dengan hati-hati, dengan seksama. Dan kita menyambutnya dengan mengkoordinasikan sampai dengan penyediaan BBM dan pelayanan transportasi yang lain,” kata Budi.

Selain Kementerian Perhubungan, Kepolisian Republik Indonesia juga terlibat pengamanan Lebaran dengan menggelar Operasi Ketupat 2024 untuk mengatur arus mudik dan balik.

Apa yang menjadi tujuan Operasi Ketupat 2024? Tujuannya adalah pertama, terjaminnya keamanan masyarakat dalam menjalani ibadah puasa dan merayakan Idulfitri serta menurunkan angka kriminalitas.

Kedua, mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, baik arus mudik dan arus balik yang lancar selama pelaksanaan operasi Ketupat 2024. Ketiga, menurunkan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Dalam konteks Operasi Ketupat 2024, Kakorlantas melaksanakannya mulai 4 April hingga 16 April 2024. Tidak hanya fokus di hari H perayaan, Kepolisian juga melakukan operasi pra hari H dalam bentuk operasi rutin, namun intensitasnya ditingkatkan.

Demikian pula pascahari H, mulai 16 April 2024 selama 7 hari (17--23 April 2024). "Yang jelas, pelaksanaan operasi dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI," tulis siaran pers Kakorlantas.

Apa saja yang menjadi target dan sasaran operasi? Kepolisian RI menjelaskan, pengawasan dilakukan terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas, antara lain, berbelanja, takbiran, memantau arus balik dan mudik, baik ketika pelaksanaan perayaan Idulfitri, tempat wisata, fasilitas transportasi, dan juga lainnya.

"Di lokasi-lokasi itu diadakan pengawasan terhadap barang atau benda. Begitu juga orangnya, lokasi, dan kegiatannya."

Dalam rangka operasi Satgas Ketupat 2024, Kepolisian RI mengerahkan 145.161 personel, masing-masing dari Polri sebanyak 76.192 personel dan instansi terkait sebanyak 68.969 personel.

Dari total personel Polri yang dikerahkan, personel dari Mabes Polri sebanyak 1.146 personel dan dari Polda dan jajarannya sebanyak 75.046 personel.

Agar masyarakat tetap merasa nyaman dan aman menyambut perayaan Idulfitri 1445 Hijriah, Polri menyiapkan pos pengamanan/pelayanan terpadu sebanyak 5.784 lokasi, masing-masing pos pengamanan sebanyak 3.772 lokasi, pos pelayanan 1.532 lokasi, dan pos terpadu di 480 lokasi.

Nah, obyek apa saja yang menjadi pengamanan Polri sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman menyelenggarakan perayaan Idulfitri? Dalam rangka itu, Polri melakukan obyek pengamanan di 80.751 lokasi.

Dari sejumlah titik lokasi itu, obyek pengamanan terhadap masjid sebanyak 68.611 unit, terminal (1.054), pelabuhan (792), bandara (317), stasiun KA (414), pasar atau pusat perbelanjaan (4.398), dan obyek wisata sebanyak 5.165 lokasi.

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari