Indonesia.go.id - Lezatnya Industri Makanan dan Minuman

Lezatnya Industri Makanan dan Minuman

  • Administrator
  • Selasa, 26 Maret 2024 | 13:21 WIB
INDUSTRI
  Investasi dan ekspor industri makanan dan minuman tumbuh positif. Menyumbang 6,55 persen terhadap PDB nasional. ANTARA FOTO
Nilai investasi dan ekspor industri makanan dan minuman tumbuh positif. Menyumbang 6,55 persen terhadap PDB nasional.

Ramadan adalah bulannya pelaku industri makanan dan minuman (mamin). Maklum, di setiap Ramadan dan Lebaran, konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Pada Ramadan  2024 ini mereka pun berharap akan terjadi ledakan alias panen penjualan.

Momentum pertumbuhan industri mamin saat ini dinilai sangat tepat. Mengingat, salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ini, terus tumbuh di sepanjang tahun 2023. Kontribusi sektor mamin terhadap PDB industri nonmigas mecapai 39,10 persen dan menyumbang 6,55 persen terhadap PDB nasional.

“Industri makanan dan minuman juga mulai kembali bangkit setelah mengalami pukulan akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2023 (YoY), industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 4,47 persen,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan Bazaar Lebaran Tahun 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Industri makanan dan minuman turut mencatatkan kinerja yang gemilang dari capaian nilai ekspor, yang menembus angka USD41,70 miliar selama tahun 2023. “Sektor ini masih melanjutkan neraca dagang positif atau surplus di tahun 2023 sebesar USD25,21 miliar,” ungkap Menperin.

Selain itu, penanaman modal di sektor industri makanan dan minuman masih bertumbuh dan diminati oleh para investor nasional dan global. Hal ini terlihat dari perkembangan realisasi investasi di sektor ini yang mencapai Rp85,10 triliun pada tahun 2023.

Menperin mengemukakan, menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1445H, komoditas pokok seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, jagung untuk industri makanan, dan bahan baku daging untuk industri stoknya masih aman hingga 1-1,5 bulan ke depan. “Begitu juga air minum dalam kemasan yang produksinya sebesar 32,6 miliar liter per tahun, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 32,5 miliar liter per tahun,” imbuhnya.

Penyelenggaraan Bazaar Lebaran diharapkan bisa menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan berbagai produk-produk industri makanan dan minuman menjelang Lebaran, sekaligus memperlihatkan tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok terus meningkat. Untuk itu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping menjaga ketersediaan stok di pasar, juga perlu didukung dengan pendistribusian yang tepat sasaran.

Bazaar Lebaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan makanan, minuman, dan sandang lainnya dengan harga terjangkau. “Pelaksanaan Bazaar Lebaran juga merupakan bentuk kepedulian dan wujud partisipasi Kementerian Perindustrian dalam menyambut Lebaran dengan meningkatkan peran Plasa Pameran lndustri yang bisa dimanfaatkan oleh para perajin dan pengusaha untuk berpromosi, sekaligus membantu masyarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” pungkas Menperin.(*)

 

Penulis: Dee Waluyo
Redaktur: Ratna/Elvira Inda Sari