Nusa Dua, InfoPublik - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institutions (SAI) negara G20 atau SAI20 yang perdana dihadiri oleh 12 negara di Bali pada 29-30 Agustus 2022. Sebanyak delapan negara hadir secara langsung, dan empat lainnya hadir secara virtual.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut akan diselenggarakan selama dua hari dengan agenda mengadopsi Aturan Tata Cara atau Rules of Procedure serta mengesahkan Komunike SAI20.
Adanya Rules of Procedure, proses-proses internal serta pengambilan keputusan SAI20, dirasa akan lebih lancar dan pasti.
Demikian disampaikan Ketua SAI20 Isma Yatun dalam sambutannya pada KTT SAI20 di Nusa Dua, Bali pada Senin (29/8/2022).
Menurut Isma, yang juga Kepala Badan Pemeriksa (BPK) RI, adanya aturan tersebut akan memberikan arahan bagi pengaturan operasional SAI20. Mengingat dinamika lingkungan yang begitu pesat, Rules of Procedure ini diposisikan sebagai dokumen yang dapat berkembang lebih adaptif dan responsif.
"Komunike SAI20 bertujuan menunjukkan komitmen bersama relevansi SAI20 kepada masyarakat, pemerintah, parlemen, dan pemangku kepentingan lainnya," ujar Isma.
Untuk mewujudkannya, SAI20 berupaya melakukan kolaborasi efektif di kalangan Lembaga Pemeriksa Negara dan dengan Pemerintah dalam komunitas G20 guna memastikan pelaksanaan komitmen, peran, dan rekomendasi SAI dapat diterima oleh Pemerintah.
Komunike SAI20 akan mendorong keinginan bersama berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna menyatukan upaya dengan Lembaga Pemeriksa Negara di negara-negara G20. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dunia dalam menghadapi ketidakpastian, kompleksitas, perubahan yang pesat, dan tantangan yang senantiasa berkembang di dunia ini.
“Komunike ini dapat terwujud dengan adanya tindakan nyata melalui dialog dan kerja sama intensif antara SAI dengan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan terkait, sehingga kita semua dapat berkontribusi pada upaya menjawab permasalahan dalam situasi global saat ini yang sungguh penuh tantangan,” kata Isma.
Isma menambahkan, komunike bersama ini dapat menjadi sumber yang kredibel bagi rujukan yang independen dan obyektif dalam mendukung para pemimpin G20 guna memastikan dan meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di lembaga-lembaga sektor publik, serta efektivitas program dan kebijakan mereka.
“Kami berharap, Komunike SAI20 akan memberikan kontribusi positif pada para pemimpin dan komunitas G20. Dalam jangka panjang, saya meyakini bahwa pembentukan SAI20 akan mendorong inovasi di mana peran SAI dapat makin diperkuat. Kini, saatnya kita membangun, berkoordinasi, bekerja sama, dan bertindak. Akhirnya, besar harapan saya, agar kegiatan kita selama dua hari ini di Bali, pulau dewata, dapat berjalan produktif,” pungkas Isma.
(Foto: Humas BPK)