Di tahun 2022, Kementerian Perhubungan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi di berbagai daerah. Untuk KTT G20 tahun 2022 akan disiapkan mobil listrik.
Bukan Jawa Sentris melainkan Indonesia Sentris. Semboyan baru yang mengadopsi pandangan khas Presiden Joko Widodo tentang pembangunan yang menyebar dan berkeadilan itu akan mengawal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam langkahnya melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi nasional. Targetnya ialah melanjutkan pembangunan jaring konektivitas antarwilayah, dan antardaerah, yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia.
Kontinuitas pembangunan infrastruktur perhubungan yang menyebar merata dan berkeadilan itu akan tetap terjaga. Tekad itu dikemukakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat memaparkan capaian kinerja di sektor perhubungan 2021 dan rencana kerja (outlook) 2022, seperti yang tertuang dalam siapan pers Refleksi Akhir Tahun 2021, yang dirilis hari Selasa (21/12/2021).
Menhub Budi Karya mengatakan, dengan konektivtas antarwilayah yang andal, mobilitas manusia dan distribusi barang akan lebih cepat, lancar, dan murah. Kondisi tersebut, menurut Menhub, akan mendorong tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di berbagai bidang, di berbagai daerah. Keberadaan infrastruktur transportasi juga dapat menyerap tenaga kerja baru, serta memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat.
Pembangunan infrastruktur pembangunan di berbagai daerah yang telah dilakukan itu akan terus berlanjut. ‘’Upaya yang tidak mudah di tengah pandemi, tetapi kami tetap konsisten melanjutkan pembangunan ini dengan sebaik-baiknya,” kata Menhub.
Pada 2021, Kemenhub menerima alokasi anggaran (APBN) Rp45,66 triliun. Namun, adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, membuat anggaran Kemenhub terpangkas dan turun menjadi Rp34,01 triliun. Jumlah tersebut dimanfaatkan secara maksimal. ‘’Pada akhir 2021, ini kami optimistis penyerapannya bisa mencapai 96 persen. Satu upaya yang tidak mudah di tengah pandemi, tetapi kami tetap konsisten melanjutkan pembangunan,” ujar Menhub.
Sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi yang telah berhasil diselesaikan pada 2021, di antaranya, penyelesaian rel ganda KRL Yogyakarta-Solo, Bandara Kuabang, Halmahera Utara, Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kalimantan Tengah, KA Bandara YIA Kulonprogo (Yogyakarta), Jalur Layang di Stasiun Manggarai Jakarta, Bandara Mopah Merauke Papua, Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Bandara Tebelian Sintang Kalimantan Barat, dan Bandara Ngloram di Cepu, Jawa Tengah.
Sejumlah pembangunan infrastruktur yang masih berjalan pada akhir 2021. Di antaranya ialah Termina l Tipe A di Amplas Medan dan Tirtonadi Solo, pembangunan Pelabuhan Ambon Baru, Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida, Bali, dan di beberapa tempat lainnya (Kaimana, Batanta, Weda, Salawati, Bade), pembangunan Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat, Jalur Ganda KA Manggarai-Cikarang; pengembangan Pelabuhan Anggrek di Gorontalo, KA Cepat Jakarta -Bandung, Pembangunan Bandara Mentawai Baru, Jalur KA Makassar–Parepare, Bandara Siboru Fakfak, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi, Bandara Rendani di Manokwari, LRT Jabodebek, dan Reaktivasi Bandara Tunggul Wulung di Cilacap.
Peningkatan kualitas pelayanan di sektor transportasi juga terus dilakukan, antara lain, pemberian subsidi tarif pelayanan angkutan (buy the service di 3 kota, subsidi PSO udara, laut, dan kereta api perintis), penanganan angkutan barang overdimension dan overload (ODOL), perizinan online dan digitalisasi pelayanan (andalalin, sitolaut, dsb), penerapan kebijakan pertukaran anak buah kapal (ABK) di masa pandemi Covid-19, pembukaan lintasan penyeberangan langsung Banyuwangi ke NTB (Lombok), pelatihan khusus kepada operator untuk penanganan penyandang disabilitas pengguna jasa transportasi, pelayanan ship to ship di daerah 3TP yang dalam hal ini adalah Pulau Nipah, serta peningkatan pelayanan jembatan timbang.
Tantangan Pandemi
Menteri Perhubungan Budi Karya menyebut pandemi Covid-19 sebagai tantangan paling berat di sepanjang 2021. Kementerian Perhubungan pun ikut berkontribusi dalam pengendalian Covid-19 dengan berbagai upaya mitigasi melalui penyesuaian tata kelola transportasi. Kerja keroyokan dari segela sektor itu bisa meredam amukan pandemi ke level yang terkendali.
“Alhamdulillah ekonomi kita tumbuh antara 3--7 persen (per kuartal). Ini menunjukkan di satu sisi upaya dan koordinasi pengendalian Covid-19 berhasil, dan di sisi lain upaya memberi ruang gerak sosial dan ekonomi juga bisa dijalankan dengan baik,” ucap Menhub.
Tantangan lainnya ialah meningkatkan indeks logistik nasional. Sejumlah upaya telah dilakukan, di antaranya, mengoptimalkan tol laut, membangun sejumlah pelabuhan baru (antara lain, Pelabuhan Patimban di Subang), digitalisasi pelayanan pelabuhan, dan sejumlah proyek lainnya. Diharapkan indeks logistik bisa terungkit naik.
Menhub Budi Karya juga turut terjun dalam tugas pengendalian perubahan iklim. Kementeriannya mendukung efisiensi penggunaan energi fosil dalam pengoperasian sarana-prasarana transportasi dengan memanfaatkan energi terbarukan (nonfosil). Sejumlah langkah konkret dilakukan, antara lain, mengoperasikan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan operasional, mendorong angkutan umum, seperti Transjakarta, Damri, dan angkutan bandara untuk menggunakan Bus listrik. Masyarakat didorong beralih dari mobil pribadi ke kendaraan umum.
Di luar isu iklim, Kemenhub juga terus fokus meningkatkan keselamatan transportasi menuju zero accident. Sejumlah upaya dilakukan, mulai kampanye dan edukasi keselamatan transportasi, lantas pengecekan kelaikan prasarana transportasi, dan pengecekan kesehatan awak transportasi secara rutin, meningkatkan koordinasi dengan Basarnas terkait tanggap darurat accident, meningkatkan koordinasi dengan BMKG terkait informasi cuaca, dan sederet tindakan lainnya.
Outlook 2022
Untuk 2022, Kemenhub mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp32,93 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari anggaran dua tahun sebelumnya yakni pada 2020 sebesar Rp36,39 triliun, dan pada 2021 sebesar Rp34,01 triliun. Dengan makin terbatasnya anggaran, Kemenhub memprioritaskan program kerja yang berdampak luas seraya mengacu kepada tema rencana kerja pemerintah 2022 yaitu “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.
Kemenhub akan terus mendorong pendanaan kreatif non-APBN seperti sudah dilakukan selama ini, melalui satuan kerja badan layanan umum (BLU). Optimalisasi BLU bisa meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pemanfaatan barang milik negara (BMN), melalui pelibatan sektor swasta dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur serta layanan di sektor transportasi (public private partnership’s/PPP’s).
Pada 2022, Kemenhub akan mendukung rangkaian gelaran KTT G20 di Bali. Kemenhub akan menyiapkan sarana dan prasarana transportasi dengan menggunakan kendaraan listrik.
Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari