Indonesia.go.id - CEO Retail Kini Pimpin Badan Pangan Nasional

CEO Retail Kini Pimpin Badan Pangan Nasional

  • Administrator
  • Minggu, 27 Februari 2022 | 15:34 WIB
LEMBAGA PEMERINTAH
  Arief Prasetyo Adi ketika dilantik sebagai Kepala Badan Pangan Nasional di Istana Negara, Jakarta. SETPRES
Presiden Jokowi memilih Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional. Ia punya jejak rekam yang kuat dalam hal rantai pasok pangan. Andi Widjajanto dipercaya memimpin Lemhannas.

Badan Pangan Nasional sudah dibentuk oleh Presiden Jokowi sejak hampir tujuh bulan lalu, melalui Peraturan Presiden (Perres) nomor 66 tahun 2021. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pun telah mengundangkannya pada 29 Juli 2021. Namun, lembaga anyar setingkat kementerian itu baru terkuak ke depan publik pekan ini bersamaan dengan pelantikan pimpinannya Arief Prasetyo Adi.

Dalam upacara resmi di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi (21/2/2022), Presiden Joko Widodo pun melantik Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional. Dalam kedudukannya sebagai Kepala Badan, pria 47 tahun itu akan menjadi tangan kanan Presiden Jokowi terkait urusan pangan.

Sebelum diangkat sebagai Kepada Badan Pangan, Arief adalah Direktur Utama PT Rajawali Nusantara  Indonesia (RNI), sebuah BUMN yang cukup besar yang membawahi unit-unit usaha perkebunan dan agroindustri. Ia menjabat Dirut RNI sejak November 2020. Per Januari 2022, di bawah Arief Prasetyo PT RNI holding untuk tujuh BUMN yang bergerak di bidang pangan, termasuk PT RNI, PT Berdikari, dan PT Garam. Anak tangga ke arah Kepala Badan Pangan tampaknya sudah disiapkan.

Arief Prasetyo Adi tidak datang dari jalur politik dan bukan pula teknokrat dari pemerintahan atau BUMN. Ia seorang profesional. Periode 2015, ia memimpin PT Food Station Tjipinang, sebuah BUMD milik Pemprov DKI. BUMD itu bertugas untuk menjaga stabilitas harga dan kecukupan pasokan bahan pangan di DKI Jaya.

Selama lebih dari lima tahun memimpin PT Food Station Tjipinang, Arief bisa beradaptasi dalam tiga era gubernur, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jarot S Hidayat, dan Anies Baswedan. Reputasi Arief terus mencorong. Ia meraih berbagai penghargaan, di antaranya The Best CEO BUMD 2018 dan The Best CEO BUMD 2019 dari Top Business -Indonesia Business News-Asia Business Research Center.

Reputasi itu yang membuat Menteri BUMN Erick Thohir tertarik dan menawarinya ke PT RNI. Arief setuju, bahkan Erick Thohir mempromosikannya memimpin Holding ID Food, sebutan untuk holding tujuh BUMN pangan tersebut. Pada akhirnya, Presiden Jokowi pun melihat talenta Arief Prasetyo itu dan mengangkatnya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional.

Lahir di Palangkaraya dan tumbuh di Jakarta, Arief menempuh pendidikan S-1 dan S-2-nya di bidang teknik sipil, di Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Namun, ia berhasil dalam karirnya mengelola bisnis ritel. Dalam usia relatif muda, ia dipercaya menjadi Chief Operating Officer pada PT Bez Retailindo Paramount Enterprise International  2013--2015, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan minimarket dan bisnis ritel.

Sebelumnya, Arief sempat mengenyam pengalaman di beberapa industri ritel modern, seperti di PT Lotte Shopping Indonesia, PT Hero Supermarket Tbk, serta Esteem Challenge Sdn, Bhd Malaysia. Pendek kata, Arief Prasetyo punya jejak rekam yang panjang dan dalam urusan pengadaan, pengelolaan, dan distribusi bahan pangan. Perjalanan itu yang mengantarkannya hingga dipercaya menjadi pejabat negara.

Badan Pangan Nasional itu sendiri adalah lembaga yang pembentukannya bersandar pada UU 18/2012 tentang Pangan (Pasal 126 – 129) yang kini diadopsi tanpa banyak perubahan pada UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan mengacu pada UU tersebut, Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres nomor 66 tahun 2021 dan menunjuk Arief sebagai Kepala Badan Pangan.

Dengan kewenangan melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pangan, Badan Pangan Nasional itu pada pokoknya melakukan banyak fungsi koordinasi dengan lembaga pemerintah yang lain untuk perumusan dan penetapan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan, serta  pengendalian harga. Badan pangan itu pun punya urusan dengan kerawanan gizi, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan.

Badan Pangan Nasional itu juga punya wewenang dalam pelaksanaan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah lewat  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan. Namun, tak seluruh jenis pangan masuk dalam lingkup tugas. Yang masuk dalam kewenangan Badan Pangan Nasional itu mengacu pada Perpres nomor 66 tahun 2021 itu rinciannya ialah beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telor, daging unggas, daging ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan sejumlah lainnya), dan cabai.

Sejumlah bahan pangan lain, yang sering bergolak, tidak masuk dalam lingkup tugas Badan Pangan tersebut. Maka, komoditas pangan seperti minyak goreng, susu, tepung terigu dan tepung lainnya, masih menjadi domain Kementerian Perindustrian atau Kementerian Perdagangan. Toh, kehadiran Arief Prasetyo Adi langsung akan diuji dengan masalah kenaikan harga kedelai yang kini membuat perajin tahu-tempe kelabakan.

Gubernur Lemhannas

Bersamaan dengan pelantikan Arief Prasetyo Adi, di ballroom Istana Negara, Presiden Joko Widodo juga meresmikan pengangkatan Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas. Andi Widjajanto bukan orang asing bagi Presiden Jokowi. Ia sempat hampir setahun menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, namun setelah menjabat 10 bulan ia digantikan oleh Pramono Anung Wibowo.

Namun, Andi yang kini berusia 50 tahun, tidak keluar dari orbit istana. Ia masih menjadi penasihat di Kantor Staf Kepresidenan. Sampai kemudian, Presiden Jokowi mengangkat dosen hubungan internasional di FISIP UI itu menjadi Gubernur Lemhannas, menggantikan pejabat lama Letjen (Purn) Agus Widjojo, yang mendapat tugas baru sebagai Duta Besar RI di Flilipina.

 

Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari