Indonesia.go.id - Menuju Pemulihan Pariwisata Dunia

Menuju Pemulihan Pariwisata Dunia

  • Administrator
  • Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:17 WIB
PARIWISATA
  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno usai menyampaikan sambutan saat peringatan World Tourism Day di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (27/9/2022). KEMENPAREKRAF
Bukan sekadar memiliki keindahan, Bali dipilih menjadi tuan rumah World Tourism Day (WTD) karena berada di garda terdepan dalam hal transformasi pariwisata di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, Bali menjadi tempat yang sempurna untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day yang berlangsung pada 27 September 2022. “Bukan hanya karena keindahannya yang memancarkan harapan, Bali juga berada di garda terdepan dalam transformasi pariwisata di Indonesia,” kata Menteri Sandiaga, saat memberikan sambutan dalam World Tourism Day 2022 di Nusa Dua, Bali.

Menteri Sandiaga menuturkan, pemerintah Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal memang berperan penting dalam mendukung transformasi pariwisata di Bali pascapandemi. Namun masyarakat Bali sendirilah yang kerap kali menjadi leader dalam menghadirkan gerakan perubahan.

Masyarakat Bali telah menunjukkan peran penting dalam membawa perubahan dan membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. "Semoga di dalam World Tourism Day ini kita dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang kita semua butuhkan dan bagaimana kita bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia,” kata Menteri Sandiaga.

Menteri Sandiaga mengatakan, Indonesia telah menandatangani Deklarasi Glasgow pada 7 Juli 2022. Indonesia juga negara ASEAN pertama yang berkomitmen untuk net zero emission (NZE) di sektor pariwisata. Ia berharap komitmen ini dapat membawa Indonesia menuju NZE dan mengembangkan masa depan pariwisata Indonesia lebih berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo saat sambutan secara daring mengucapkan selamat datang di Bali, Indonesia, kepada para delegasi yang hadir untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia tersebut. “Indonesia merasa terhormat jadi tuan rumah perayaan World Tourism Day ke-42 ini. Terima kasih memilih Indonesia sebagai tempat acara. Itu sekaligus menandakan kebangkitan pariwisata Indonesia. Selamat Hari Pariwisata Dunia tahun 2022. Selamat menikmati keindahan Bali dan pesona Indonesia,” katanya.

Sekretaris Jendral UNWTO Zurab Pololikashvili mengaku senang dapat merayakan World Tourism Day di Bali. “Tentunya kami ingin melihat lebih jauh dan ingin menikmati lebih dalam keindahan Indonesia, khususnya Bali. Saya yakin kita semua yang hadir di sini akan segera kembali ke Bali," kata Zurab.

Apresiasi setinggi-tingginya juga disampaikan Sekjen UNWTO atas keberhasilan Indonesia dalam mengorganisir perhelatan WTD. Di mana untuk pertama kalinya, 75 persen menteri pariwisata dari seluruh dunia hadir dalam perhelatan di Bali. Menurutnya, ini merupakan suatu prestasi yang sangat baik dan Bali menjadi magnet bagi para delegasi untuk turut merayakan WTD 2022.

Perayaan WTD 2022 diikuti 328 peserta secara offline dan 422 peserta secara online. Mereka, antara lain, perwakilan negara anggota UNWTO, Menteri Pariwisata G20, negara tamu, organisasi internasional, stakeholders pariwisata nasional dan internasional.

WTD ini juga menghadirkan panel diskusi multistakeholders dengan tema “Rethinking Tourism as a Key Element on Recovery” dan juga diskusi dengan tema “The Tourism We Want” yang akan dipimpin oleh perwakilan dari sektor pariwisata di Bali. Sementara itu, Menteri Pariwisata Kerajaan Bahrain Fatima Al Sairafi mengatakan, perayaan Hari Pariwisata Dunia harus dapat menjadi titik balik negara-negara dunia untuk memikirkan kembali dan melihat strategi dalam membangun pariwisata. Yakni, tata kelola pariwisata menuju pariwisata berkualitas.

“Di Bahrain kami terus mendorong kebangkitan pariwisata. Di mana saat ini sektor yang tumbuh dengan sangat baik adalah hotel dan restoran yang pertumbuhannya ditopang oleh pembukaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (revisit),” kata Fatima Al Sairafi.

Oleh karena itu, Fatima mengajak masyarakat pariwisata dunia, khususnya pemerintah negara-negara yang hadir dalam perayaan Hari Pariwisata Dunia kali ini, untuk memperkuat kolaborasi agar bisa berpromosi bersama. “Tidak hanya promosi pariwisata domestik, tapi juga internasional. Promosi yang baik akan banyak memberi engagement yang berujung pada kedatangan wisatawan ke negara kita,” kata Fatima Al Sairafi.

Pada acara konferensi pers WTD 2022, Menteri Sandiaga berkesempatan untuk menyerahkan Sertifikat Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Piagam Penghargaan serta Maklumat Pariwisata Berkelanjutan yang memuat pernyataan pengelola destinasi untuk menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan secara kontinyu. Menteri Sandiaga mengatakan, perayaan Hari Pariwisata Dunia menjadi ruang dialog yang inklusif untuk mengidentifikasi solusi-solusi dan potensi pariwisata untuk pemulihan dan perubahan menuju pariwisata dunia yang tangguh.

“Selama sehari penuh banyak hal yang dibahas. Bahwa saat ini kita menghadapi banyak tantangan mulai dari pandemi dan juga tantangan-tantangan ke depan, seperti krisis global. Tetapi saya sangat yakin, dari diskusi hari ini, kita optimistis mampu menghidupkan kembali pariwisata untuk pulih bersama, pulih lebih kuat, dan pulih lebih baik,” kata Menteri Sandiaga di Grand Hyatt Hotel, Bali.

Meski memberikan dampak yang besar terhadap sektor pariwisata dunia, pandemi Covid-19 juga membuat masyarakat dunia sadar bahwa pariwisata adalah sektor yang memiliki ketahanan kuat dan pulih lebih cepat. Oleh karena itu, pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif yang menekankan pada pelibatan masyarakat dan generasi muda, khususnya sektor UMKM, harus dapat terus diperkuat.

“Saat ini kita menghadapi era vuca (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity). Namun saya optimistis, kita bisa dan dapat bertahan. Sebagai orang yang berjalan di industri ini, kita harus yakin dan selalu siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Mulai dari krisis ekonomi, inflasi, juga food crisis di mana semua itu merupakan hal-hal dasar di sektor pariwisata,” kata Menteri Sandiaga.

 

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari