Indonesia.go.id - Memastikan Terwujudnya Konektivitas yang Produktif

Memastikan Terwujudnya Konektivitas yang Produktif

  • Administrator
  • Rabu, 24 April 2024 | 13:08 WIB
TRANSPORTASI
  Suasana antrean kendaraan pemudik terpantau langsung melalui foto udara dari helikopter rescue 3606 milik Basarnas di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Senin (8/4/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Komit wujudkan penguatan infrastruktur transportasi Indonesia, fokus 2024 adalah konektivitas yang produktif, pertumbuhan sektor logistik, serta pencapaian target RPJMN 2024.

 “Secara umum perjalanan mudik dan balik masyarakat di tahun ini berjalan lancar meskipun ada beberapa catatan untuk perbaikan.” Begitulah kesimpulan utama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat menilai pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024.

Budi Karya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bekerja sama dan bersinergi, dalam hal ini Polri, TNI, pemerintah daerah, BUMN, pihak swasta operator transportasi, kementerian dan lembaga terkait,  serta media massa yang telah turut menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Presiden atas kepercayaannya serta arahan-arahannya kepada kami sehingga dapat mengawal penyelenggaraan angkutan lebaran di tahun ini dengan baik. Presiden juga mengapresiasi kerja keras yang dilakukan seluruh pihak terkait yang telah menyelenggarakan dan menyukseskan jalannya mudik dan balik Lebaran," kata Menhub di Jakarta, seperti dilaporkan dephub.go.id, pada Rabu (17/4/2024).

Salah satu parameter yang menjadi evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini adalah adanya penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 8% mulai 4 April 2024 sampai dengan 16 April 2024 dibandingkan 2023. Data Korlantas Polri juga menunjukkan kejadian penurunan, sekitar 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2023, terjadi 3.412 kecelakaan, sedangkan pada 2024, jumlahnya menjadi 2.985. Begitu juga dengan jumlah korban meninggal dunia, dari 519 korban jiwa pada 2023 menjadi 429 korban jiwa pada 2024.

Walau begitu, kerja keras tetap harus dijaga karena masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai. "Presiden juga menyampaikan evaluasinya terutama terkait kemacetan yang terjadi di Merak dan beberapa ruas tol. Hal ini tentu saja menjadi bahan pembelajaran bagi kami untuk penyelenggaraan angkutan lebaran maupun nataru (Natal dan tahun baru) ke depannya," kata Budi Karya.

 

Fokus Pencapaian Target RPJMN 2024

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah melaporkan kinerja transportasi di hadapan para wakil rakyat Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (2/4/2024). “Tahun 2024 merupakan tahun akhir pemerintahan Bapak Presiden Jokowi dan fokus Kementerian Perhubungan pada pencapaian target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) 2020--2024, menjadi prioritas yang harus dilaksanakan,” kata Menteri Budi Karya, seperti dilaporkan dephub.go.id.

Fokus tersebut antara lain merampungkan sejumlah proyek penting infrastruktur transportasi. Sejak Januari hingga Maret 2024, sudah ada 16 infrastruktur transportasi yang diresmikan, termasuk delapan terminal Tipe A, tiga pelabuhan, dan lima bandar udara. Selain itu, ada 21 proyek yang akan diresmikan pada tahun ini, termasuk pembangunan enam pelabuhan penyeberangan, satu kapal motor penyeberangan, delapan pelabuhan, lima bandar udara, dan jalur ganda kereta api.

Beberapa proyek penting seperti pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api ditargetkan akan diresmikan tahun ini antara lain:

  • Pelabuhan Penyeberangan Pulau Tello: sebuah pelabuhan yang berfungsi sebagai titik akses antara Pulau Tello dengan daerah sekitarnya, untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas antara pulau tersebut dengan daerah lainnya.
  • Pelabuhan Donggala: pelabuhan ini berperan penting dalam memfasilitasi kegiatan ekspor-impor dan transportasi laut di wilayah Donggala, memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat dan bisnis setempat.
  • Pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah Ternate: proyek ini mencakup peningkatan atau perluasan fasilitas bandara di Ternate, yang akan mendukung pertumbuhan lalu lintas udara dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi penumpang dan maskapai.
  • Pengembangan Jalur Ganda KA Kiaracondong-Cicalengka: Pengembangan ini merujuk pada proyek pembangunan jalur ganda untuk kereta api antara Kiaracondong dan Cicalengka. Jalur ganda tersebut akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi dalam transportasi kereta api di wilayah tersebut.
  • Pengembangan Bandar Udara Mandailing Natal: Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan kapasitas bandara di Mandailing Natal, yang dapat meningkatkan jumlah penerbangan dan penumpang yang dilayani di wilayah tersebut.

Proyek-proyek ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di berbagai wilayah, dengan harapan dapat memperbaiki konektivitas, mobilitas, dan ekonomi regional. “Diharapkan kehadiran infrastruktur transportasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam meningkatkan mobilitas dan konektivitas antarwilayah sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," kata Budi Karya.

Selain target-target di atas, lanjut Menhub, pihaknya juga mengutamakan pada program pro kerakyatan, keberlanjutan program multi years contract (MYC), pemenuhan Prioritas Nasional (PN), Proyek Strategis Nasional (PSN), perencanaan dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN), transportasi massal perkotaan, serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

Transportasi dan Logistik

Kementerian Perhubungan juga telah melaporkan perkembangan sejumlah sektor transportasi lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi, pergudangan, dan logistik pada 2022 mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 19,87%. Sehingga kontribusi sektor logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan akan mencapai Rp1.090,2 triliun pada 2023, dan akan terus meningkat pada 2024.

Sejauh ini, dengan pertumbuhan yang kuat, sektor transportasi, pergudangan, dan distribusi logistik diyakini akan terus berkembang tahun ini sejalan dengan meningkatnya permintaan di pasar domestik. Peluang terbesar dalam industri logistik pada 2024 diperkirakan berada di sektor industri pengolahan, makanan dan minuman, pertambangan, kehutanan, perikanan, pertanian, dan otomotif. Selain itu, sektor UMKM dan perdagangan online juga diharapkan akan tetap menjadi penyumbang signifikan dalam industri logistik di Indonesia.

Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur yang baik memiliki dampak yang signifikan terhadap kemudahan aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Mobilitas Barang dan Orang:

Infrastruktur transportasi yang baik, seperti jalan raya dan sistem transportasi yang efisien, memfasilitasi mobilitas barang dan orang. Perusahaan dapat mengirimkan barang dengan cepat dan murah ke pasar, serta memudahkan akses pekerja ke tempat kerja.

  • Konektivitas dan Aksesibilitas:

Infrastruktur telekomunikasi yang kuat dan internet yang cepat memungkinkan perusahaan terhubung dengan pelanggan dan mitra bisnis di seluruh dunia. Pemerintah dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan lokal dengan terbangunnya aspek konektivitas dan aksesibilitas yang baik.

  • Penciptaan Lapangan Kerja:

Proyek infrastruktur besar, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, atau pembangkit listrik, membutuhkan tenaga kerja yang besar. Ini dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.

  • Mengurangi Ketimpangan Ekonomi Antar Wilayah:

Infrastruktur transportasi berkualitas membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antar wilayah. Daerah yang sebelumnya terisolasi dapat terhubung ke pusat ekonomi dan industri, membuka peluang ekonomi baru dan mengurangi kesenjangan pembangunan.

 

Anggaran Rp38,6 Triliun

Untuk mewujudkan dan mencapai target-target tersebut, Kementerian Perhubungan telah menyusun sistem keuangan yang diperlukan. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan tanggal 25 September 2023, pagu indikatif Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2024 mencapai Rp38,6 triliun. Pagu tersebut mencakup alokasi untuk infrastruktur konektivitas, dukungan manajemen, serta pendidikan dan vokasi sektor transportasi. Dari jumlah tersebut, sebagian besar, Rp25,92 triliun (67%), dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur konektivitas, sebanyak Rp10,2 triliun (26%) untuk dukungan manajemen, dan Rp2,47 triliun (6%) untuk pendidikan dan pelatihan vokasi.

Lebih detail lagi, di bidang konektivitas dan transportasi, anggaran tersebut difokuskan pada: pembangunan jalan baru sepanjang 271,2 km; jalan tol beroperasi sepanjang 50,8 km; konstruksi jalur kereta api secara kumulatif sepanjang 7.451 km; pembangunan jembatan baru dengan total panjang 4.796,2 m; dan konstruksi flyover, underpass, dan terowongan sepanjang 2.231,1 m untuk meningkatkan konektivitas.

Hingga April 2024, realisasi anggaran Kemenhub baru mencapai Rp6,45 triliun atau sekitar 15,63% dari total. Sejauh ini, Kementerian Perhubungan mendapatkan status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas kinerja penyerapan anggaran negara.

Dalam pertemuan Kementerian Perhubungan dengan Komisi V DPR RI, para anggota dewan memberikan apresiasi atas opini WTP tersebut yang telah diraih sebanyak 10 tahun berturut-turut. “Kementerian Perhubungan juga harus memberikan prioritas pada aspek transparansi, akuntabilitas, dan manfaat langsung bagi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan. Jadi tidak hanya fokus pada pencapaian target anggaran semata, tetapi juga memastikan bahwa pelaksanaan program tersebut dapat memberikan dampak yang positif dan nyata bagi masyarakat luas,” tutur Lasarus, Ketua Komisi V DPR seperti yang dilaporkan dephub.go.id pada Rabu (3/4/2024).

 

 

Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari