Di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, industri karoseri bus tanah air mencuri perhatian dengan inovasi dan kreativitas yang diakui secara global, termasuk bus listrik Orionis 8NV hasil karya anak muda Indonesia. Dukungan pemerintah dan kolaborasi antar perusahaan semakin memperkuat prospek cerah industri karoseri bus di pasar global.
Di tengah gegap gempita GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, di ICE BSD, Tangerang Selatan, 18--28 Juli 2024, stan industri karoseri bus tanah air berhasil mencuri perhatian pengunjung. Bahkan, pada Sabtu (20/7/2024), Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika, menjadi saksi serah terima unit bus hasil kreasi karoseri Tentrem (PT Tentrem Sejahtera) dengan menggunakan sasis dari Volvo, Mercedes Benz, Hino, Scania, dan Wintrone kepada beberapa perusahaan otobus (PO) ternama di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Plt Dirjen Putu menyampaikan, Kementerian Perindustrian mengapresiasi kreativitas dan desain karoseri Indonesia yang diakui secara global. "Kreativitas dan desain karoseri Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia, bahkan diakui secara global dengan biaya yang sangat kompetitif. Bus produksi karoseri Indonesia juga telah diterima di beberapa negara tujuan ekspor," kata Putu.
Prestasi Gemilang
Dalam catatan Kemenperin, hingga pertengahan 2024, industri karoseri bus di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Dukungan pemerintah, kreativitas dalam desain, dan kolaborasi antar perusahaan bus menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.
Kemenperin juga mencatat peningkatan signifikan dalam penjualan bus sepanjang tahun 2023. Penjualan wholesales (pabrik ke dealer) melonjak 140 persen yoy menjadi 6.227 unit, sementara penjualan retail (dealer ke konsumen) tumbuh 59 persen yoy menjadi 5.369 unit. "Kami melihat industri bus memiliki prospek yang cerah di tahun 2024, tentunya hal ini menjadi hal yang menjanjikan bagi para pelaku usaha bus di Indonesia," ujar Putu Ardika.
Mencermati data capaian hingga pertengahan tahun 2024, prospek industri karoseri bus di Indonesia tampak sangat cerah. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah, inovasi teknologi, dan kolaborasi yang kuat di antara pelaku industri diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan sektor ini. Dengan meningkatnya permintaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, industri karoseri bus Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar global.
Menurut Putu, pemerintah melalui Kemenperin secara konsisten terus mendorong kinerja sektor industri otomotif, termasuk industri karoseri bus, karena sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dukungan itu, antara lain l dari segi peningkatan pasar dan penjualan mobil di dalam negeri. Itu karena industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
"Industri alat angkut menjadi motor utama pertumbuhan PDB industri pada tahun 2023 dengan pertumbuhan sebesar 7,63 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan," jelas Putu Ardika.
GIIAS 2024
Di GIIAS 2024, salah satu highlight adalah bus listrik Orionis 8NV yang didesain dan dirakit oleh PT Wintrone Orionis Indonesia. Plt Dirjen ILMATE yang menyempatkan meninjau bus listrik Orionis 8NV yang akan dioperasikan salah satu PO Bus listrik berukuran medium tersebut, diklaim Ian Wira Laksmana selaku CEO PT Wintrone Orionis Indonesia, sepenuhnya didesain dan dirakit oleh anak-anak muda Indonesia.
Inovasi yang dihasilkan karoseri bus, tidak hanya memenuhi permintaan pasar tetapi juga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, menandai langkah maju dalam adopsi teknologi ramah lingkungan.
Selain memperhatikan fungsi dan performa dalam upaya memenuhi permintaan kebutuhan konsumen, perusahaan juga fokus terhadap segala ketentuan yang berlaku di Indonesia. “Tujuannya agar produk yang kami hasilkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” ujar Ian.
Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari