Indonesia.go.id - Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah KTT G20

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah KTT G20

  • Administrator
  • Sabtu, 27 November 2021 | 07:16 WIB
G20
  Presiden Joko Widodo (duduk kiri) menerima keketuaan atau Presidensi KTT G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kanan) pada sesi penutupan KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). Presidensi KTT G20 ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dan akan dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Kepresidenan/Laliy Rachev/Handout/wsj.
Pemerintah memastikan persiapan setiap aspek penyelenggaraan 182 kegiatan dalam rangkaian KTT G20 selama setahun ke depan berlangsung dengan baik.

Kendati Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 masih 11 bulan lagi, para pimpinan kementerian dan lembaga yang diketuai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan menggelar Rapat Koordinasi Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara Presidensi G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua Bali, Kamis (25/11/2021).

"Pada rapat ini kita mau memastikan kelancaran 182 kegiatan pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 yang akan diselenggarakan di berbagai lokasi. Untuk itu, saya minta persiapan yang matang di berbagai aspek,” ucap Menko Luhut.

Menko Marinves Luhut memaparkan, arahan tindak lanjut untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan KTT G20 tahun depan. Dia menyampaikan kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar membuat standar layanan acara pada masing-masing bidang yang dapat diaplikasikan pada rangkaian kegiatan G20.

Rapat tersebut dihadiri oleh para pejabat dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), TNI dan Polri.

"Kita di sini kerja tim. Kita kerjakan dengan persiapan yang baik, maka hasilnya akan baik. Seperti saat kita selenggarakan IMF-World Bank Annual Meeting semua pihak memandang sebelah mata, tapi kita buktikan bahwa bangsa ini bangsa besar yang bisa menyelesaikan masalahnya," tegas Menko Marinves Luhut.

Dirinya menyampaikan agar semua instansi dan pihak yang terlibat agar bangga dan bekerja dengan tulus serta jangan merasa lembaganya yang paling hebat, karena penyelenggaraan tersebut merupakan kerja tim.

Terkait Presidensi G20 ini, Indonesia menyusun tiga kepanitiaan nasional, Bidang Finance Track yang dipimpin Menteri Keuangan, Bidang Sherpa Track yang diketuai Menko Perekonomian dan Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara sebagai pelaksana seluruh kegiatan Presidensi G20 Indonesia 2022.

Terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan selama kegiatan, Menko Marinves Luhut meminta agar Menteri Kesehatan dimasukkan dalam Keputusan Presiden nomor 12 tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.

Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, dirinya telah mengarahkan agar panitia dapat memberikan rasa aman kepada para peserta G20. Termasuk menyiapkan protokol kesehatan sejak kedatangan para peserta, selama perhelatan acara, sampai dengan saat kepulangan.

Menyangkut publikasi acara, Menko Luhut meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate agar mempersiapkan dengan seksama. “Saya minta pengaturannya betul-betul. Jangan sampai apa yang sudah kita buat itu tidak didengar orang banyak. Saya sampaikan pada Anda, teknik kita memberikan penjelasan itu sangat penting,” imbuh Menko Luhut.

Terkait hal itu, Menkominfo menyampaikan bahwa Presiden RI telah mengarahkan agar pelaksanaan KTT sukses dari sisi substansi dan sukses dalam hal penyelenggaraan. Untuk itu pihaknya akan melaksanakan orkestrasi komunikasi publik dengan baik.

“Penyampaian orkestrasi ini saya minta kepada Bakohumas kementerian/lembaga (K/L) agar saling berkoordinasi. Kita juga akan laksanakan forum tematik dengan media-media nasional, dalam hal ini saya minta para pimpinan K/L dapat turut serta,” terangnya.

Menkominfo juga menyampaikan akan melaksanakan forum tematik dengan media asing yang telah memiliki jaringan di Indonesia sebagai bagian orkestrasi informasi.

Kesiapan Transportasi

Adapun Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan siap mendukung kelancaran konektivitas dan aksesibilitas transportasi pada penyelenggaraan KTT G20 di Bali. “Sejumlah langkah yang tengah disiapkan di Bali, di antaranya, menyiapkan Bandara Internasional Ngurah Rai, pengadaan bus listrik dan stasiun pengisian daya (charging station), pengadaan Halte Trans Metro Dewata, dan manajemen rekayasa lalu lintas di Bali,” ungkap Menhub Budi Karya Sumadi.

Mengenai kesiapan bandara untuk kedatangan para delegasi, Menhub mengatakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah memiliki kapasitas yang memadai. Namun demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan bandara alternatif untuk tempat parkir pesawat para delegasi, yaitu bandara internasional yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Lombok, dan Makassar.

Pihak Kemenhub bersama Korlantas Polri juga mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas, misalnya, pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan operasional angkutan barang di 10 ruas jalan dari bandara menuju lokasi acara, serta pemberlakuan satu arah (one way) di beberapa ruas jalan di Bali.

"Selain itu, juga disiapkan bus listrik melalui skema buy the service (BTS) dan shuttle bus dari bandara ke lokasi acara di Nusa Dua, Bali," jelas Menhub.

Selain di Bali, menurut Menhub, sejumlah infrastruktur transportasi dari dan ke Bali juga tengah disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT G20, di antaranya, pengembangan terminal wisata Pelabuhan Labuan Bajo, pengembangan Bandara Komodo dan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Serta, peningkatan layanan di Bandara Internasional Soekarno Hatta mulai dari tahapan pengecekan kesehatan, imigrasi, custom clearance, dan pengantaran delegasi menuju akomodasi masing-masing.

Presidensi G20 Indonesia 2022 ini dinilai akan membawa manfaat yang besar bagi Indonesia. Pada aspek ekonomi, kunjungan delegasi negara G20 akan dapat meningkatkan konsumsi domestik, peningkatan produk domestik bruto (PDB), hingga menyerap tenaga kerja.

Menurut perhitungan Universitas Indonesia, peningkatan konsumsi domestik diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 triliun rupiah, penambahan PDB hingga Rp7,47 triliun, dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor. Estimasi ini jauh lebih tinggi dari forum Annual Meeting IMF-World di Bali pada 2018.

 

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari