Salah satu agenda Presidensi G20 Indonesia mendorong kolaborasi antarnegara anggota G20 dalam mengentaskan pandemi global Covid-19.
Jadwal pertemuan Sherpa Track working group Presidensi G20 Indonesia 2022 selama Maret 2022 begitu padat. Sebelas working group Sherpa Track tersebut menggelar agenda di beberapa kota tanah air seperti Jakarta, Solo, Lombok, dan Yogyakarta.
Tiga prioritas utama Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi. Prioritas utama ini dijadikan agenda pembahasan baru (flagship agenda) di working group (WG) dan engagement group (EG) Sherpa Track.
Dalam Sherpa Track, terdapat 11 WG, satu inisiatif, dan 10 EG. Ke-11 working group itu, antara lain, digital economy, health, trade, investment, and industry, education, dan energy transtition. Sinergi antara pemerintah dan kelompok nonpemerintah ini menunjukkan sifat forum G20 yang inklusif.
Salah satu agenda Presidensi G20 Indonesia mendorong kolaborasi antarnegara anggota G20 dalam mengentaskan wabah global Covid-19 yang merebak dalam dua tahun terakhir ini. Dengan begitu, upaya penanganan pandemi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat dengan upaya kolaborasi antarnegara di masa mendatang.
"Dalam kasus pandemi Covid-19, dunia hanya bisa terbebas jika berkolaborasi satu sama lain," kata Tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda, di Istana Negara pada Kamis (7/4/2022).
Menurut Maudy, kolaborasi menjadi kunci yang sangat penting dalam mengentaskan wabah global Covid-19. Sebab, kesehatan masyarakat dunia, sejatinya saling bergantungan antara satu negara dan negara lain.
Artinya, penanganan wabah itu harus melibatkan negara di sekitarnya dalam bentuk kolaborasi, untuk memperkuat upaya penanganan wabah tersebut.
Dalam mendorong hal itu, Indonesia mengedepankan perbaikan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu topik bahasan utama dalam pertemuan G20.
Agenda itu dibahas dalam health working group (HWG) G20 yang digelar di Yogyakarta, 28--30 Maret 2022. Ada tiga isu yang dibahas. Pertama, menyelaraskan standar protokol kesehatan global. Kedua, membangun ketahanan sistem kesehatan global, dan ketiga, membangun pusat studi serta manufaktur untuk mencegah, menyiapkan respons, dan merespons krisis kesehatan yang akan datang.
Dalam menyikapi kesepakatan itu, Kementerian Kesehatan Indonesia mengenalkan sistem verifikasi sertifikat vaksin universal atau Universal Verifier Vaccine Certificate (Universal Verifier). Sebuah portal khusus dari Kementerian Kesehatan yang mampu membaca data sertifikat vaksin negara lain.
Dengan menggunakan kesepakatan itu, tentunya membuat mobilitas internasional berangsur normal dan mencegah peredaran virus.
Penyelarasan tersebut dengan menggunakan medium teknologi yang nantinya didorong oleh Indonesia agar memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf). Karena dua sektor tersebut terkena dampak yang cukup signifikan kala penyebaran Covid-19 terjadi.
Di samping itu, Indonesia juga mendorong adanya standar pengukuran kecakapan digital dan untuk bisa diterapkan di antara anggota G20 dan juga universal dalam forum Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022 yang digelar di Lombok, 28-29 Maret 2022.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang juga Alternate Chair DEWG G20, Dedy Permadi, mengatakan bahwa pengukuran tersebut akan dilakukan melalui survei dan telah mendapat respons positif dari sebagian besar delegasi DEWG. "Ketika kita menawarkan ide ini, sebagian besar (anggota DEWG G20) mendukung, jadi kita sedang bekerja lebih lanjut untuk bisa mensirkulasikan dokumen pengukuran itu karena bentuknya berupa survei," ujar Dedy Permadi, Kamis (7/4/2022).
Menurut Dedy, hasil pengukuran kecakapan digital ini juga bisa dipergunakan untuk berbagai kepentingan, seperti riset, pengambilan kebijakan, dan yang lainnya.
Oleh karenanya, ide standar pengukuran ini diharapkan bisa diterapkan di seluruh dunia, sehingga akan dikenal sebagai hasil atau output DEWG G20 yang diterima baik oleh negara-negara lain.
Lebih lanjut Dedy menjelaskan gagasan ini berasal dari konsep membangun infrastruktur digital negara-negara G20, termasuk Indonesia, dengan prinsip people center digital infrastructure.
Artinya, pembangunan infrastruktur digital tidak hanya fokus pada aspek teknis, melainkan juga memastikan setiap pembangunan itu dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusianya juga.
Dari pertemuan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 Indonesia di Solo, 28--30 Maret 2022 menghasilkan tiga kesimpulan. Antara lain, terkait dengan pembahasan peningkatan sistem perdagangan multilateral, berkaitan dengan Global Value Chain (GVCs), dan dalam menghadapi tantangan industri 4.0.
“Sistem perdagangan multilateral harus mampu memberikan akses kepada UMKM dan mendukung agenda pengentasan kemiskinan untuk mencapai SDGs,” ujar Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono, selaku Chair TIIWG G20.
Dari sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi pengampu Education Working Group (EdWG) G20. Pertemuan pertama EdWG digelar di Yogyakarta 18--20 Maret 2022.
Selama masa presidensi, Kemendikbudristek mengemas konsep Merdeka Belajar ke dalam empat isu utama sebagai agenda prioritas. Keempat isu utama yang berakar dari konsep Merdeka Belajar ini adalah
Pendidikan Berkualitas untuk Semua (Universal Quality Education), Teknologi Digital dalam Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), dan Masa Depan Dunia Kerja Pascapandemi Covid-19 (The Future of Work Post-Covid-19).
Banyak manfaat yang didapat Indonesia sebagai negara yang memimpin serangkaian pertemuan G20, salah satunya terkait isu pendidikan. Dalam kesempatan ini, Indonesia dapat berbagi berbagai terobosan yang dilakukan Kemendikbudristek, melalui Merdeka Belajar dalam mengatasi masalah di dunia pendidikan, khususnya untuk bangkit dan pulih dari pandemi Covid-19. Selain itu, sektor budaya ikut terangkat seiring dengan sektor ekonomi kreatif yang kembali menggeliat.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari