Indonesia.go.id - Pemuda G20 Pendorong Transformasi Digital

Pemuda G20 Pendorong Transformasi Digital

  • Administrator
  • Sabtu, 30 April 2022 | 19:53 WIB
G20
  Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memimpin Pre-Meeting Workshop Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/ Aditya Pradana Putra
Di masa depan, amat jelas kalangan pemuda akan memainkan peran penting dalam transformasi digital global.

Temuan International Telecommunication Union (ITU) menunjukkan, pada 2020 ada sebanyak 71 persen pemuda dunia berusia antara 15 hingga 24 tahun yang menggunakan internet. Dengan semakin mudahnya akses internet membuat generasi muda saat ini maupun ke depan bakal menjadi ahli dalam pemanfaatan teknologi digital.

Satu hal, laporan World Economic Forum bersama SEA Ltd dalam ASEAN Digital Generation Report 2021 juga menegaskan kembali peran pemuda dalam sektor digital selama masa pandemi Covid-19. Disebutkan, 36 persen lebih dari 80 ribu responden mengakui sebagian besar keterampilan digital yang diperoleh diajarkan oleh anak muda berusia 16 sampai dengan 35 tahun.

Di masa depan, amat jelas kalangan pemuda akan memainkan peran penting dalam transformasi digital global. Oleh karena itu, salah satu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah mendukung akselerasi agenda transformasi digital sebagai upaya pemulihan ekonomi global pascapandemi Covid-19.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat memberikan pidato kunci pada Y20 Pre-Summit of Indonesia’s G20 Presidency yang digelar secara virtual, Sabtu (23/4/2022), menyatakan bahwa para pemuda yang lahir di tengah ekosistem digital akan memainkan peran penting sebagai agen perubahan dalam lanskap digital.

Menteri Johnny menyatakan, perkembangan ekonomi digital juga mendorong paradigma organisasi eksponensial di mana perusahaan memanfaatkan teknologi dan mempekerjakan lebih banyak karyawan yang paham teknologi secara spesifik.

"Oleh karena itu, masyarakat, khususnya kaum muda, perlu mempertahankan status keahliannya melalui peningkatan perangkat hard-skill untuk mengejar transformasi digital dan perangkat soft-skill yang berfokus pada (1) berpikir kritis, (2) kreativitas, (3) kerja sama, dan (4) komunikasi," jelasnya.

Gerakan kolektif pemuda dalam Y20 Pre-Summit of Indonesia’s G20 Presidency dapat menjadi contoh bagaimana diplomasi multitrack dilakukan anak muda. Artinya, para pemuda G20 dapat berkontribusi terhadap perdamaian, menjalin kerja sama dunia yang lebih adil dan sejahtera.

“Terutama dalam konteks isu-isu transformasi digital yang masih banyak tantangan untuk diselesaikan. Saya berharap yang terbaik untuk Indonesia Youth Diplomacy (IYD), sebagai tuan rumah Y20 Pre-Summit of Indonesia’s G20 Presidency. Saya yakin bahwa melalui inisiatif dan semangat kaum muda, kolaborasi antargenerasi yang efektif dapat dibangun untuk mendorong pembangunan dan kemajuan. Saya berharap upaya kolektif dalam mencapai transformasi digital yang inklusif, memberdayakan dan berkelanjutan dapat tercapai sehingga kita dapat pulih bersama, pulih lebih kuat,” ungkapnya.

Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia 2022 menempatkan transformasi berbasis digital sebagai salah satu prioritas. Menkominfo menjelaskan Digital Economy Working Group (DEWG) diberi mandat oleh Chair Sherpa Track G20 untuk merampingkan diskusi tentang masalah transformasi digital di seluruh kelompok kerja dan kelompok keterlibatan. Termasuk, memasukkan isu itu dalam agenda pembahasan di Y20.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir berharap forum Y20 Indonesia dapat merumuskan ide terbaik pada empat topik utama yakni ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta keberagaman dan inklusi.

Menurut Menteri BUMN, ketenagakerjaan pemuda pada 2030, Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja untuk ekonomi digital. Oleh karena itu perlu mempersiapkan generasi muda agar memiliki tingkat literasi digital yang tinggi.

Ke depan sudah saatnya mengembangkan human-centered society. Konsep tersebut menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial dengan sistem dunia nyata dan dunia online yang terintegrasi. "Untuk itulah kita harus menciptakan generasi muda yang melek digital serta mampu berinovasi," tukas Erick.

Pemuda kini memasuki era baru yang disebut "WiFi masuk desa" kalau di era Orde Baru namanya "Listrik masuk desa". Erick mengingatkan saat ini Indonesia sedang terus membangun konektivitas WiFi dengan akses satelit broadband agar dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sekaligus memberikan akses informasi yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menyangkut planet berkelanjutan dan layak huni perlu juga didorong melalui transisi energi mulai dari hal yang terkecil pada tingkat rumah tangga, ekosistem energi terbarukan juga sudah mulai dibangun seperti ekosistem kendaraan listrik yang sekarang dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Transformasi menuju net zero emission pada 2060 juga menjadi komitmen bersama.

Berkaitan dengan keberagaman dan inklusi, pemuda harus mendapatkan kesempatan yang sama. Kementerian BUMN pun sangat mendorong kepemimpinan muda.

Sejauh ini, pihaknya menargetkan pada 2023 ada 10 persen direksi BUMN diisi oleh anak-anak muda. Begitu pula minimal 25 persen direksi BUMN dari kalangan perempuan. Tentunya, talenta-talenta BUMN lainnya didorong untuk cakap digital.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari