Indonesia.go.id - Pengamat: Perlu Gotong Royong Lintas Negara Pulihkan Pendidikan Pasca Pandemi

Pengamat: Perlu Gotong Royong Lintas Negara Pulihkan Pendidikan Pasca Pandemi

  • Administrator
  • Selasa, 5 April 2022 | 04:46 WIB
G20
Pemulihan pembelajaran pasca pandemi ini tidak hanya tugas Kemendikbudristek, tapi ini tugas lintas kementerian lembaga termasuk juga forum G20 untuk bersama gotong royong lintas negara.

Jakarta, InfoPublik - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mengatakan antarnegara G20 berharap terus meningkatkan sikap saling peduli untuk pemulihan bersama dalam dunia pendidikan. Berbagi pengalaman dan teknologi lintas negara diharapkan menjadi keniscayaan dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.

“Pemulihan pembelajaran pasca pandemi ini tidak hanya tugas Kemendikbudristek, tapi ini tugas lintas kementerian lembaga termasuk juga forum G20 untuk bersama gotong royong lintas negara,” katanya, Senin (4/4/2022).

Dikatakan Satriawan, kolaborasi antar kementrian/lembaga termasuk dengan pemerintah daerah menjadi syarat mutlak. Misalnya, dalam hal infrastruktur digital yang melibatkan banyak kementrian untuk membangun sarana dan prasarana.

“Termasuk juga soal anggaran. Jadi, memang aspeknya pendidikan, tetapi saya rasa ini menjadi partisipasi dari semua kementerian/lembaga terkait. sehingga harus ada gotong royong bersama dalam pemulihan pendidikan pasca pandemi,” ungkapnya.

Dalam hal keterampilan, kata dia, juga harus dipehatikan. Kemampuan menggunakan perangkat digital dalam era digitalisasi juga harus ditingkatkan.

“Jadi tidak hanya memperkuat sisi infrastruktur digital secara perangkat keras. Tetapi juga berbicara perangkat lunaknya, softwarenya. Yaitu keterampilan, kompetensi, bagaimana mengelola digital, mengelola budaya digital, etika digital, digital safety,” ucapnya.

Menurutnya ada empat isu penting yang perlu difokuskan dalam rangka membangun pendidikan berdasarkan teknologi digital. Yaitu, digital safety, digital skill, digital culture, dan digital ethics. “Keempat kompetensi ini saya rasa perlu dipahami dan dikuasai oleh guru mebahkan peserta didik. Tentu dengan catatan ini pekerjaan rumah bersama, tentu harus ada prioritas anggaran,” katanya.

Hal lain, Satriawan juga menyoroti kelengkapan akses siswa didik ketika menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tiap siswa tentu harus memiliki perangkat. Ini yang menjadi perhatian pihaknya untuk mengupayakan satu siswa memiliki satu laptop. “Tentu perangkat keras dan lunak tentu harus terlebih dulu diberikan oleh negara misalnya akses internet, listrik, keterampilan guru dalam memggunakan perangkat digital, dan bagaimana budaya digital itu juga dibangun. Kolaborasi sangat diperlukan dalam hal ini,” pungkasnya.

 

Foto: Antara