Maudy Ayunda dipilih sebagai Juru Bicara Presidensi G20 adalah karena merepresentasikan profil anak muda Indonesia yang berprestasi di kancah nasional.
Jakarta, InfoPublik – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Jubir Kominfo) Dedy Permadi menegaskan penunjukkan Maudy Ayunda untuk terlibat dalam tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia adalah karena kemampuan komunikasinya yang mumpuni. Selain itu, penunjukkannya dikatakan Dedy didasarkan juga pada sosoknya yang merepresentasikan profil anak muda Indonesia yang berprestasi.
“Saat ini (Maudy) masih berusia 27 tahun tetapi prestasinya itu luar biasa. dalam 15 tahun terakhir ia telah membintangi lebih dari 10 judul film dan merilis tiga album. Ini bisa dijadikan modal untuk bisa menyampaikan pesan-pesan presidensi G20 Indonesia,” ujar Dedy dalam Media Briefing di kantor Kementerian Kominfo pada Kamis (7/4/2022).
Dikatakan Dedy, dalam Presidensi G20 Indonesia, Menteri Kominfo mengemban tugas sebagai Koordinator Bidang Media dan Komunikasi, untuk memastikan bahwa event ini bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat di semua segmen.
Dalam hal ini Menkominfo dibantu oleh juru bicara pemerintah yang terdiri dari para menteri yang terkait dengan bidangnya masing-masing.
Misalnya di Sherpa Track, ada Menteri Koordinator Bidang perekonomian dan Menteri Luar Negeri dan di Finance Track ada Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.
Dengan bertambahnya tugas dan keterbatasan waktu para menteri, katanya, maka diperlukan dukungan dari figur-figur popular untuk menyampaikan pesan dalam Presidensi G20 Indonesia ke masyarakat luas.
Karenanya, Maudy diharapkan dapat membantu pemerintah bisa menyebarkan pesan-pesan sebagai bagian dari tim Jubir Presidensi G20 Indonesia.
Lebih lanjut Dedy menjelaskan, dua tugas yang diemban oleh Maudy yakni pertama, menyampaikan informasi ke masyarakat luas kegiatan konferensi tingkat tinggi pada November 2022. Kedua, agenda-agenda di working group yang akan menyampaikan pertemuan-pertemuan yang sifatnya formal sepanjang 2022 kepada masyarakat luas.
“Jadi selain agenda yang disampaikan, Maudy juga akan menyampaikan subtansi. Dua tugas pokok itu yang harus dijalankan,” urai Dedy.
Pada kesempatan tersebut, Dedy menyampaikan harapannya agar masyarakat ikut terlibat dalam menyukseskan Presidensi G20]. “Saat kita mendorong tiga isu tersebut, mari berikan masukan yang konstruktif terhadap pemerintah atau edukasi terhadap masyakat di sekitar kita. Keikutsertaan masyrakat dalam mengabarkan informasi G20 bersama Maudy akan sangat pentng dalam kesuksesan Presidensi G20. Jadi bukan hanya agendanya saja, namun juga mayarakat perlu memahami dan berpartisipasi dalam sukseskan G20,” tandas Dedy.
Menanggapi penunjukkan dirinya, Maudy Ayunda mengaku senang dan merasa terhormat dipercaya oleh Menteri Kominfo, menjalankan amanah besar sebagai tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia 2022.
“Saya merasa sangat senang sekali sangat terhormat gitu yang dipercayakan dan untuk diajak untuk menjadi bagian dari dari sesuatu yang sangat bersejarah ini,” katanya.
Mengenai strategi komunikasi tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy mengaku ada beberapa format yang sudah didiskusikan. “Selain memakai media formal pemerintah, di luar itu konten yang akan disampaikan agar lebih mudah dicerna, kami akan menggunakan media sosial untuk bertemu Gen Z dan MIlenial di area yang memang mereka lebih banyak menghabiskan waktunya. Komunikasi akan berlangsung straight forward dan membumikan pesan-pesan G20,” beber lulusan S2 Universitas Stanford tersebut.
Oleh karenanya Maudy langsung menyetujui ketika dirinya ditunjuk sebagai Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia 2022 agar bisa menerapkan kemampuan yang dimilikinya.
“Intinya langsung oke (menerima tawaran sebagai Jubir G20) karena memang apapun yang bisa aku lakukan untuk berkontribusi dengan platform yang yang aku miliki pasti aku lakukan kalau dampaknya positif apalagi untuk Indonesia,” tuturnya. (foto: Wahyu Sudoyo/TR).(foto: Wahyu Sudoyo/InfoPublik).