DEWG G20 akan membahas konektivitas yang berpusat pada manusia (human center), sebagai landasan program pemerintahan digital (e-government) untuk mengarahkan konektivitas masyarakat digital, terutama dari kalangan muda supaya publik dapat mencapai manfaat ekonomi dan ekonomi dari kemajuan konektivitas digital.
Jakarta, InfoPublik – Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economic Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga masalah, yakni konektivitas dan pemulihan pasca COVID-19 (connectivity and postcovid-19 recovery), keterampilan dan literasi digital (digital skill and literacy), dan aliran data lintas batas (data free flow and cross border data flow).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menjelaskan dalam fokus pertama, DEWG akan membahas konektivitas yang berpusat pada manusia (human center), sebagai landasan program pemerintahan digital (e-government) untuk mengarahkan konektivitas masyarakat digital, terutama dari kalangan muda supaya publik dapat mencapai manfaat ekonomi dan ekonomi dari kemajuan konektivitas digital.
“(fokus itu) akan yang merpresentasikan perspektif pemuda sebagai salah satu pemangku kepentingan utama dalam lanskap digital,” ujar Menkominfo dalam keynote speech di forum Y20 Indonesia 2022 Pres Summit II yang digelar secara daring dan luring dari Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (23/4/2022).
Lebih lanjut Menteri Johnny menjelaskan, perkembangan ekonomi digital saat ini juga mendorong paradigma organisasi eksponensial, di mana perusahaan memanfaatkan teknologi dan mempekerjakan lebih banyak karyawan bertalenta teknologi dan cerdas.
Oleh karenanya para pemuda diharapkan bisa memiliki keterampilan digital (digital skill) mumpuni dengan mulai meningkatkan kapasitas digitalnya.
“Di sana orang-orang, terutama kaum muda, harus mempertahankan keahlian mereka melalui peningkatan keterampilan hard skill untuk mengejar transformasi digital dan keterampilan soft skill yang berfokus pada berpikir kritis, komunikatif, kreatif dan kolaboratif.
Menurut Menkominfo Johnny, tindakan kolektif oleh pemuda seperti yang ditunjukkan melalui acara Y20 ini akan mengamplifikasi bagaimana diplomasi multitrek pemuda dapat berkontribusi dalam mewujudkan dunia sejahtera, damai dan kerja sama, terutama dalam konteks isu transformasi digital.
Kerjasama dalam forum G20 itu dinilai sangat penting karena banyak tantangan yang belum terselesaikan.
Olah karenanya Menkominfo berharap semua diplomat muda Indonesia (Indonesia Young Diplomacy/IYD) dalam forum Y20, presidensi G20 Indonesia bisa menyelesaikan tantangan yang ada melalui inisiatif, kesabaran, dan kolaborasi antargenerasi yang efektif untuk mendorong pembangunan dan kemajuan negara G20.
“Saya berharap upaya kolektif dalam mencapai dan memberdayakan inklusif, dan berkelanjutan, transformasi digital akan tercapai agar kita bisa pulih bersama, pulih lebih kuat,” pungkasnya.
Foto: Youtube