Indonesia.go.id - Apresiasi Forum Y20, Menteri BUMN: Tantangan Pemuda saat Ini Jauh Lebih Besar

Apresiasi Forum Y20, Menteri BUMN: Tantangan Pemuda saat Ini Jauh Lebih Besar

  • Administrator
  • Minggu, 24 April 2022 | 05:16 WIB
G20
Tantangan tersebut yakni ketahanan kesehatan, sistem digital, dan krisis rantai pasokan dunia (global supply chain).

Jakarta, InfoPublik – Tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dimulai oleh bersatunya 71 pemuda dari seluruh pelosok nusantara, yang memiliki keberanian dan tekad yang kuat untuk melepaskan negeri ini dari penjajahan pada 1928 lalu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir, menyatakan peran pemuda saat ini, khususnya peserta forum Youth 20 (Y20) masih sama, namun dengan tantangan yang jauh lebih besar, yakni ketahanan kesehatan, sistem digital, dan krisis rantai pasokan dunia (global supply chain).

“Maka dari itu saya sangat mengapresiasi forum Y20 ini Untuk merumuskan ide terbaik bagi pembangunan Indonesia dan dunia, khususnya pada empat topik utama Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet yang berkelanjutan dan layak huni, dan tentunya keberagaman dan inklusi,” ujar Menteri BUMN dalam forum Y20 Indonesia 2022 Pre-Summit II yang digelar secara daring dan luring dari Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (23/4/2022).

Pada topik ketenagakerjaan, lanjutnya, tantangan yang diharapi adalah Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja untuk ekonomi digital pada 2030.

Oleh karenanya, perlu disiapkan anak-anak muda yang memiliki literasi digital tinggi dengan tujuan menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia (human center  society), yang menyumbangkan kemajuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial dengan sistem dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi.

“Untuk itulah kita harus ciptakan generasi muda yang melek digital serta mampu berinovasi,” imbuhnya.

Di topik transformasi digital, tantangan yang dihadapi adalah memulai babak baru internet atau wi-fi masuk desa yang menggunakan akses satelit pita lebar (broadband).

Untuk itu perlu dibangun jaringan infrastuktur digital yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, agar memberikan akses informasi yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia

“Kalau dulu kita mengenal program listrik masuk desa, sekarang kita masuk babak baru dengan wi-fi masuk desa,” katanya.

Dalam topik planet berkelanjutan dan layak huni, tantangan yang diharapi adalah mendorong transisi energi, mulai dari hal yang terkecil pada tingkat rumah tangga.

Menyambut tantangam ini, katanya, Kementerian BUMN telah mulai membangun ekosistem energi terbarukan, seperti ekosistem kendaraan bermotor listrik yang bisa kita temukan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Transformasi menuju net zero emission (emisi nol) di tahun 2060 juga menjadi komitmen bersama kita,” tukasnya.

Sedangkan pada topik keberagaman dan inklusi, tantangan yang dihadapi adalah  memberikan kesempatan yang sama untuk para pemuda dan mendorong adanya kepemimpinan muda.

Terkait hal ini, Menteri Erick ingin setidaknya 10 persen direksi BUMN yang dijabat oleh anak-anak muda pada 2023 dan minimal 25 persen direksi BUMN adalah perempuan.

Selain itu, talenta-talenta mudah BUMN akan didorong untuk siap digital (digital ready) dalam rangka menyongsong digitalisasi di seluruh perusahaan milik negara tersebut.

“Pada momen presidensi G20 di tahun ini dan melihat anak-anak muda yang bergabung dalam Y20, saya berharap akan ada dampak yang nyata bagi penguatan peran pemuda dalam pembangunan,” tandasnya.

Foto: Youtube