Indonesia.go.id - Roro Jonggrang Hadir di 2nd DEWG G20 Meeting Yogyakarta

Roro Jonggrang Hadir di 2nd DEWG G20 Meeting Yogyakarta

  • Administrator
  • Rabu, 18 Mei 2022 | 20:32 WIB
G20
Yogyakarta, InfoPublik - Kekayaan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi daya tarik siapapun yang mengunjunginya. Tidak mengherankan Kota Gudeg ini di dapuk menjadi tuan rumah Sidang Kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 2nd Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Meeting pada 17-19 Mei 2022.
 
Salah satu kekayaan budaya tersebut adalah Tarian Roro Jonggrang yang ditampilkan pada Gala Dinner delegasi DEWG G20 di kawasan Candi Prambanan, DIY, Rabu (18/5/2022).
 
Para delegasi 2nd DEWG G20 Meeting beberapa kali serentak memberikan aplaus terhadap para penari. Gerakan penari yang dinamis jadi salah satu daya tarik dan membuat para delegasi 2nd DEWG G20 menikmati Tarian Roro Jonggrang.
 
Tarian Roro Jonggrang  menggambarkan cerita cinta dua anak manusia pada zaman Kerajaan Prambanan yang masih melegenda hingga saat ini.
 
Raja Prambanan mempunyai seorang putri yang cantik bernama Roro Jonggrang. Kecantikan Roro Jonggrang sudah terkenal hingga banyak pangeran yang ingin menikahinya.
 
Suatu hari, Kerajaan Prambanan dikagetkan dengan serangan dari Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh pemuda tampan bernama Bandung Bondowoso.
 
Dalam peperangan itu, Kerajaan Prambanan pun kalah. Sejak saat itu Kerajaan Prambanan menjadi jajahan Kerajaan Pengging.

Bandung Bondowoso tertarik dengan kecantikan Roro Jonggrang sewaktu Bandung Bondowoso menarik upeti di Kerajaan Prambanan. Dan pada saat itu juga Bandung Bondowoso meminang Roro Jonggrang untuk menjadi istrinya.
 
Roro Jonggrang awalnya menolak, tapi akhirnya ia bersedia dinikahi oleh Bandung Bandowoso dengan syarat bahwa Bandung Bondowoso harus membuatkan seribu candi dalam waktu semalam untuk Roro Jonggrang.
 
Bandung Bondowoso pun menerima tantangan Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk membuat seribu candi. Roro Jonggrang khawatir pembangunan candi itu akan selesai. 
 
Akhirnya Roro Jonggrang meminta dayang-dayangnya untuk menumbuk alu seolah-olah hari sudah pagi.
 
Ayam pun berkokok sehingga para jin berhamburan, Bandung Bondowoso tak dapat menahan mereka. Akhirnya pembuatan candi tidak selesai. Bandung Bondowoso marah karena tahu Roro Jonggrang telah berbuat curang. Dikutuklah Roro Jonggrang untuk melengkapi candi yang keseribu.
 
Petir dan kilat menyambar-nyambar ke arah Roro Jonggrang, dan jadilah candi di tempat Roro Jonggrang berdiri, dan candi itu terkenal dengan sebutan Candi Prambanan. (Foto: InfoPublik/Amiriyandi)