Jogyakarta, InfoPublik - Delegasi asal Italia, Pietro Morandini, mengaku terkesan dengan penyelenggaraan Sidang Kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia.
"Sangat berkesan dengan penyelenggaraan DEWG," kata Pietro kepada Kominfo Newsroom, Rabu (18/5/2022).
Menurutnya, penyelenggaraan berjalan dan diatur dengan baik. Hal ini karena delegasi selalu mendapat panduan yang jelas dan disampaikan dengan ramah oleh penyelenggara. Kondisi ini diakuinya membuat delegasi merasa nyaman.
Para delegasi bisa berinteraksi satu sama lain dalam membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan DEWG. Alhasil, katanya, kondisi rapat terasa hangat dan bersahabat.
"Dari mulai hotel dan pengaturan tempat sudah dilakukan dengan sangat menakjubkan," kata Pietro.
Kenyamanan Pietro memberikan kesan mendalam. Padahal Ia dan beberapa rekannya baru pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Secara khusus, dirinya pun menyoroti keramahan masyarakat Indonesia dalam melayani setiap delegasi. Ciri khas itu, sangat melekat dalam ingatannya.
"Keramahan orang Indonesia terhadap masyarakat dari luar negeri, khususnya pada dirinya memiliki perbedaan dengan negara lain," tutur Pietro.
Sidang kedua DEWG berlangsung secara hibrida dari tanggal 17 sampai dengan 19 Mei 2022 di Hotel Tentrem, Yogyakarta.
Sebanyak 15 delegasi negara G20 hadir secara langsung di Yogyakarta. Selain Indonesia, selaku tuan rumah, pertemuan ini antara lain dihadiri delegasi Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Jerman, Inggris, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Turki, dan Uni Eropa. Adapun delegasi lima negara hadir secara daring antara lain Kanada, China, Meksiko, Afrika Selatan dan Rusia
Forum DEWG Presidensi G20 Indonesia 2022 mengangkat tema Achieving Resilient Recovery: Working Together for More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation. Forum itu dihadiri oleh 16 negara anggota G20, 2 negara undangan yaitu Singapura dan Kamboja, serta perwakilan International Telecommunications Union (ITU) dan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Foto: Amiriyandi InfoPublik