Indonesia.go.id - Presidensi G20, Indonesia Bisa Jadi Fasilitator Akhiri Perang Rusia - Ukraina

Presidensi G20, Indonesia Bisa Jadi Fasilitator Akhiri Perang Rusia - Ukraina

  • Administrator
  • Selasa, 31 Mei 2022 | 10:46 WIB
G20

Jakarta, InfoPublik - Ahli Hubungan Internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Andriana Elisabeth, menilai Indonesia diyakini bisa memanfaatkan posisi Presidensi G20 untuk memfasilitasi upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

"Indonesia sebagai emerging power dapat berperan sebagai fasilitator dalam perang Rusia-Ukraina itu, meski terbatas," kata  Andriana dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik di Jakarta, Senin (3/5/2022)

Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang disegani dan dianggap pemimpin atau big brother di Asia Tenggara, punya peran besar membantu mengakhiri krisis itu.

"Minimal Indonesia berpeluang mengingatkan Rusia dan Ukraina agar kembali pada langkah-langkah diplomasi untuk mengakhiri peperangan," paparnya.

Harapan akan peran Indonesia itu mengemuka setelah Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky berbicara dalam forum yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang dipandu mantan Wakil Menteri Luar Negeri dan Dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal.

Dalam kesempatan itu, Presiden Zelensky mengungkapkan, "Saya berharap G20 akan menemukan solusi dalam perang ini. Saya sangat berterima kasih pada Presiden Indonesia atas undangan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20. Kami menerima undangan ini dengan hormat dan gembira," ujarnya.

Meski demikian, Presiden Zelensky juga menyampaikan bahwa dirinya akan hadir secara virtual karena tidak mungkin meninggalkan negerinya yang sedang berperang.

Di sisi lain, dalam komunikasi langsung dengan Presiden Jokowi, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan hadir dalam KTT G20 di Bali.

Di tengah prospek tersebut, Dr. Andriana mengingatkan bahwa Indonesia tetap bisa memperjuangkan kepentingan nasionalnya sambil mengingatkan para negara anggota G20 untuk terus menjunjung norma-norma bersama dalam hubungan antar bangsa dan antar negara.

Sumber Foto: Kanal Youtube Barani Institute