Jakarta, InfoPublik - Komitmen Indonesia untuk terus mengembangkan transisi energi melalui pengembangan kendaraan listrik di masa depan terus di wujudkan secara nyata melalui penyerahan Bus Listrik Universitas Indonesia (UI) kepada Pemerintah pada Jumat (10/6/2022).
Kehadiran kendaraan listrik tersebut sejalan dengan isu transisi energi dalam Presidensi G20. Penyelenggaraan dan kelengkapan pendukung acara sejalan dengan semangat yang tertuang dalam agenda prioritas forum tersebut, dan penyerahan Bus Listrik tersebut kepada Pemerintah, sebagai bentuk dukungan pemenuhan sarana transportasi pada penyelenggaraan pertemuan Konverensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Presidensi Indonesia.
"Bangga dan apresiasi saya sampaikan untuk UI sebagai salah satu pusat pendidikan dan riset di Indonesia atas karya dan inisiatifnya yang berhasil membuat Bus Listrik karya sendiri, dan memberikannya kepada Pemerintah," ucap Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, ketika berpidato dalam acara penyerahan mobil listrik pada Jumat (10/6/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkolaborasi dengan beberapa pihak menyiapkan kendaraan atau transportasi listrik untuk kegiatan KTT G20 di Bali.
"Ini merupakan cita-cita Pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia masuk dalam negara besar monor empat pada 2045 mendatang. Oleh karena itu dalam rapat kabinet kami telah menyepakati bahwa semua kendaraan yang beroperasi pada event G20 nanti, baik oleh Kepolisian, bandara, dan transportasi massalnya diupayakan menggunakan kendaraan listrik," ucapnya.
Menurut Menhub Budi, penyediaan kendaraan listrik pada kegiatan G20 di Bali menjadi langkah awal untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik, sebagai transisi penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan. "Sebagaimana arahan bapak Presiden RI Joko Widodo, kami akan memberikan dukungan transportasi yang ramah lingkungan, sebagai wujud komitmen Indonesia pada penanganan perubahan iklim yang menjadi isu global saat ini," katanya.
Kemenhub berkomitmen mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai bentuk dukungan dan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, mengoptimalkan pembangunan berkelanjutan, serta mengurangi dan mengendalikan emisi Gas Rumah Kaca.
Adapun upaya yang dilakukan Kemenhub untuk mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik secara massal salah satunya melalui program Buy The Service (BTS). BTS merupakan satu skema baru, di mana pemerintah melalui Kemenhub terus mengembangkan layanan tersebut untuk angkutan massal perkotaan. BTS ini prinsipnya adalah bahwa pemerintah menyiapkan anggaran dan pihak pengelolanya adalah pihak kontraktor atau pihak swasta.
"Program BTS ini bakal terus diupayakan untuk dua koridor, yakni di Surabaya dan Bandung dimana merupakan perkotaan dengan tingkat kemacetan yang parah. Selain itu, moda bus listrik juga akan digencarkan di Bali yang jadi tempat penyelenggaraan G20 2022," kata Menhub.
Ia pun tidak memungkiri jika transisi menuju pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Namun, melalui forum Presidensi G20 2022, Indonesia bisa mendorong komitmen mempercepat transisi energi melalui kebijakan yang bersifat progresif.
Indonesia diyakini bisa menjadi pemain utama pada industri kendaraan listrik global. Hal itu dikarenakan berlimpahnya nikel, komponen utama baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
"Kita mempunyai sumber energi yang cukup besar, terutama energi EBT, dan ini bisa kita optimalisasi. Oleh karena itu saya mendorong akademisi di Indonesia untuk giat melakukan penelitian sehingga penggunaan kendaraan listrik secara massal ke depannya bisa terwujud dengan biaya yang lebih ekonomis dan terjangkau," imbuh Menhub.
Foto: Istimewa