Jakarta, InfoPublik – Menteri Komunikasi dan Infornatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, membahas tiga agenda prioritas Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia dengan Duta Besar (Dubes) Bulgaria untuk Republik Indonesia Petar Andonov.
Tiga agenda prioritas tersebut antara lain pemulihan dan konektifitas pascapandemi COVID-19 (Post COVID-19 Recovery and Connectivity), keterampilan dan literasi digital (Digital Skills and Digital Literacy), serta arus data lintas batas dan arus data bebas dengan kepercayaan (Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust).
“Tadi kami juga saling bertukar informasi tentang agenda-agenda prioritas yang berkaitan dengan Keketuaan Indonesia dalam Group of Twenty (G20) tahun ini, secara khusus di Forum Digital Economy Working Group (DEWG),” ujar Menkominfo, usai mengadakan pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Bulgaria untuk Republik Indonesia Petar Andonov di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, pada Senin (27/6/2022).
Dalam pertemuan bersama Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail dan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi.
Sedangkan Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia H.E. Petar Andonov didampingi Deputy Head of Mission Stoimen Velev.
Menurut Menteri Johnny, DEWG Presidensi G20 Indonesia merupakan yang pertama kali dibentuk dan diketuai Indonesia, sebagai elevasi dari Digital Economy Task Force (DETF) Presidensi G20 Italia, pada Agustus 2021 lalu.
DEWG G20 telah mengadakan dua pertemuan, yakni di Lombok pada 29-30 Maret 2022 dan di Yogjakarta pada 24-25 Mei 2022 dan akan mengadakan pertemuan ketiga di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 20-23 Juli 2022 bertajuk 3rd meeting and Side Session: Workshop on the Idenfication of Measures in Balancing Interest of Multistakeholders on Cross-Border Data Flow untuk menyelesaikan agenda ketiga tersebut,
“(3rd meeting DEWG G20) membicarakan bagaimana kerja sama penanganan aliran data lintas batas dan bagaimana meletakkan pondasi yang kuat untuk. pemahaman Cross-Border Data Flow," jelasnya.
Diskusi mengenai ketiga isu tersebut diharapkan akan menjadikan ruang digital bermanfaat dan data yang bernilai tinggi secara ekonomis.
Selain itu agenda yang dibahas juga memperhatikan aspek kedaulatan data dalam kaitan dengan geopolitik dan geostrategis.
"Dalam Digital Economy Working Group, Indonesia telah menetapkan prinsip-prinsip tata kelola data yang diletakkan di dalam perundingan-perundingan seperti yang berkaitan dengan Lawfulness (keabsahan), Fairness (keadilan), Transparency (transparansi), dan sejauh mungkin bagaimana menanganinya agar ada saling memperhatikan terkait reciprocity (timbal balik)," katanya.
Foto: AYH/Humas Kominfo