Jakarta, InfoPublik - Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bersama-sama menyukseskan Presidensi Group Of Twenty (G20) yang puncaknya akan di gelar pada November 2022, dengan menyiapkan sejumlah program unggulan, salah satunya 10 Juta sertifikasi halal bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Dikatakan Fauzin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menyusun program sedemikian rupa agar dapat membantu perbaikan pelayanan dan juga dapat meningkatkan perekonomian umat setelah diterpa pandemi dua tahun belakangan.
"Kementerian Agama (Kemenag) telah membuat program 10 Juta sertifikasi halal bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan produktifitas serta meningkatkan minat beli masyarakat agar dapat membantu menggerakkan kembali perekonomian umat,” terang Fauzin saat menghadiri Kick Off Event Dukungan Sektor Pangan dan Agribisnis yang digelar Kemenko Perekonomian di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, dilansir Kemenag, Rabu (22/6/2022).
"Ada lagi, namanya program Kantor Urusan Agama (KUA) Percontohan Ekonomi Umat. Program yang digawangi oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf ini ditujukan untuk 110 keluarga binaan pada 11 KUA Percontohan Ekonomi Umat di Indonesia. Masing-masing keluarga pemilik usaha kecil dan terpilih oleh KUA diberikan bantuan senilai Rp10 juta,” imbuhnya.
Fauzin juga mengatakan bahwa Menteri Agama telah menyusun program prioritas Kementerian Agama yaitu Penguatan Moderasi Beragama, Penetapan Tahun Toleransi, Religiousity Index, Transformasi Digital, Kemandirian Pondok Pesantren, Revitalisasi KUA (Kantor Urusan Agama), dan Cyber Islamic University.
"Tentu program ini tujuan utamanya adalah mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan demi terciptanya pelayanan publik yang berkelanjutan sesuai yang diharapkan oleh Presiden Jokowi. Namun jika program itu menjadi dampak baik bagi Presidensi G20 akan sangat memberi warna bagi event luar biasa ini,” ujar Fauzin.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto dalam sambutannya mengatakan bahwa Ekonomi Indonesia pada triwulan pertama pada 2022 tumbuh sebesar 5,01 persen. “Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selalu tumbuh positif. Pada triwulan pertama 2022, sektor pertanian tumbuh 1,7 persen,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa kondisi neraca perdagangan yang surplus merupakan indikasi baik bahwa nilai ekspor Indonesia lebih besar daripada nilai impor. Nilai ekspor Indonesia pada Mei 2022 mencapai US$21,51 miliar, naik 27 persen dibandingkan Mei 2021.
"Perlahan tapi pasti, ekonomi kita mulai bangkit di tengah pandemi. Ini menjadi hal yang patut kita syukuri, di mana sepanjang 2021 neraca perdagangan surplus USD35,34 miliar. Begitu juga, neraca perdagangan triwulan pertama 2022, masih mengalami surplus 9,33 Miliar USD,” ujarnya lagi.
Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 dipromosikan sebagai bridge builder antara negara maju dan berkembang. PBB telah membentuk Global Crisis Response Group (GCRG) pada Maret 2022 sebagai respon terhadap ancaman krisis dunia dan menunjuk Presiden Indonesia bersama kepala negara dari Senegal, Jerman, Barbados dan Denmark sebagai co-chair GCRG per 13 April 2022.
Foto: Humas Kemenag