Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, optimis terbentuknya Financial Intermediary Fund (FIF) dan kolaborasi platform koordinasi secara global, merupakan hasil konkret pertemuan 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022 mendatang.
Hal tersebut dikatakan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memimpin 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) bersama Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani pada Selasa (21/6/2022).
Menurut Menkes, sejak dibentuk Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam menjalankan mandatnya. Serta mendorong aksi kolektif untuk menanggapi pandemi dan berkontribusi menuju Arsitektur Kesehatan Global yang lebih kuat.
“Saya yakin bahwa bersama-sama, kita akan mencapai hasil nyata pada Oktober, termasuk pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) dan kolaborasi platform koordinasi. Langkah penting selanjutnya menentukan prioritas investasi FIF,” kata Menkes Budi.
Tujuan khusus FIF, yaitu untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi secara global. Pandemi telah menyadarkan akan pentingnya kesehatan dan ekonomi, dan saling ketergantungan antara keduanya.
“Hari ini menandai kemajuan penting dari sinergi yang lebih kuat antara sektor keuangan dan kesehatan, untuk mencegah, mempersiapkan, dan menanggapi pandemi di masa depan. Mari kita lanjutkan kemitraan penting ini untuk menciptakan kesehatan dan kemakmuran bagi semua,” ujar Menkes Budi.
Pertemuan JFHMM dan Hasilnya
JFHMM diselenggarakan dalam rangka untuk berdiskusi serta meminta arahan dari para Menkes dan Menkeu G20 tentang beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Antara lain perkembangan dari pembentukan FIF untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan Pandemi (PPR) dan mengembangkan rencana koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan untuk kesiapsiagaan, dan PPR.
Hasil dari JFHMM itu, akan menjadi bagian diskusi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di bulan Juli 2022 dan ditindaklanjuti pada JFHTF selanjutnya dalam rangka menuju JFHMM ke-2 yang akan diselenggarakan pada November 2022.
Mengenai mekanisme pembiayaan baru FIF, para Menkes dan Menkeu G20 menyepakati perlunya mekanisme pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.
Para Menkes dan Menkeu G20 menyambut baik perkembangan yang telah dicapai dalam membentuk Dana Perantara Keuangan (FIF) yang ditempatkan di Bank Dunia selaku Wali Amanat.
Dan akan terus membahas tata kelola dan pengaturan operasional FIF menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada bulan November 2022.
Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai Presidensi G20 memprioritaskan agenda bidang kesehatan global. Indonesia berkomitmen untuk memberikan hasil nyata yang mencakup untuk tidak sekedar mendukung tetapi juga berkontribusi pada proposal pendirian FIF.
“Komitmen kontribusi sejumlah hampir US$1,1 miliar telah diamankan untuk FIF, guna untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Angka tersebut sudah termasuk kontribusi sebesar US$50 juta dari Indonesia,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam sambutannya.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes