Indonesia.go.id - World Bank dan WHO Sepakat Bentuk Sumber Pendanaan Global di JFHMM 2022

World Bank dan WHO Sepakat Bentuk Sumber Pendanaan Global di JFHMM 2022

  • Administrator
  • Rabu, 22 Juni 2022 | 06:17 WIB
G20

Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dalam Join Finance and Health Ministerial Meeting (JFHMM) di Yogyakarta pada Selasa (21/6/2022), World Bank bersama World Health Organization (WHO) duduk sepakat untuk membentuk sumber pendanaan, menghadapi pandami global di masa mendatang.

Dalam pertemuan itu juga dibahas dua hal penting terkait pendanaan tersebut, yakni sumber dana dan penggunaannya. 

“Disepakati pendanaan lebih dari US$1 miliar dan kami berharap akan mencapai US$10 miliar. Hal kedua akan sedikit lebih sulit yaitu membahas penggunaan dananya,” kata Menkes Budi saat konferensi pers.

Karena, lanjut Menkes Budi diperlukan pembicaraan dan keterlibatan produsen vaksin, obat-obatan atau teurapetik, dan diagnostic tools. Terutama komitmen produsen untuk pengadaan volumenya serta pendistribusiannya secara merata dan cepat di masa pandemi selanjutnya.

Menkes Budi mengatakan ini akan dibahas selanjutnya dan berharap masih ada waktu hingga Oktober 2022, pertemuan Finance and Health Ministerial Meeting kedua berlangsung dan sebelum The Leader Meeting pada November 2022.

Kejar Lima Target Konkret pada G20 HMM

Menkes Budi pada Health Ministers Meeting, pemerintah mengejar lima target konkret, yaitu pertama didirikannya Pandemic Preparedness Fund. Adanya dana cadangan yang bisa diakses oleh negara-negara yang membutuhkan pada saat Pandemi, sangat penting.

“Kedua membangun mekanisme formal agar uang yang masuk bisa digunakan untuk tindakan medis darurat yaitu untuk menyediakan vaksin, terapeutik atau obat-obatan, dan testing equipments,” kata Menkes Budi.

Target ketiga yaitu link genome sequence network, jika ada pandemi berikutnya, di manapun keluarnya maka akan cepat diketahui sama seperti waktu di Wuhan beberapa waktu lalu.

Target keempat harmonize global protocol standart. Apabila ada pandemi lagi, masyarakat yang sudah divaksin dan aman tetap boleh bergerak dan tidak berhenti sama sekali. Adanya pergerakan orang dan barang membuat ekonomi terus berjalan.

Target kelima, ingin mendapatkan retribusi dari Global Manufacturing dan Global Research Hub terutama di negara-negara Selatan karena di negara maju biasanya ada di negara utara.

Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes