Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Minersl (ESDM), Arifin Tasrif, kembali menegaskan komitmen Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission atau Nol Emisi Karbon, pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional.
"Dalam Roadmap itu, kami bertujuan untuk mengembangkan hampir 600 Giga Watt energi terbarukan dalam bauran energi, yang antara lain berasal dari solar, hidro, laut, panas bumi, serta hydrogen," kata Arifin melalui keterangan tertulis dalam Webinar G20 "Unlocking Innovative Financing Schemes & Islamic Finance to Accelerate a Just Energy Transition in Emerging Economies", di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, perkembangan arsitektur global yang dinamis tidak boleh menjadi halangan untuk melanjutkan transisi menuju energi bersih di masa depan.
"Saya sangat senang bahwa semua anggota G20, termasuk Indonesia, telah mengikrarkan Net Zero Emissions yang akan menjadi dasar kokoh untuk implementasi lebih lanjut dari program transisi energi di masing-masing negara," ujarnya.
Arifin menuturkan, sumber daya untuk mendukung roadmap transisi energi tidak hanya dari energi terbarukan, tetapi juga dari sumber daya mineral, seperti nikel, tembaga, bauksit, mangan, untuk memproduksi baterai untuk kendaraan listrik dan sebagai penyimpanan pembangkit listrik energi terbarukan.
"Diharapkan dengan strategi komprehensif tersebut, Indonesia dapat meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi kita," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Arifin, Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara mitra dan lembaga keuangan internasional untuk menemukan mekanisme pendanaan yang inovatif guna memenuhi kebutuhan investasi dalam mendukung transisi energi.
"Dengan banyaknya pembicara luar biasa yang bergabung dengan kami hari ini, saya percaya bahwa melalui forum ini kita dapat bekerja sama untuk menciptakan instrumen pembiayaan yang inovatif untuk mewujudkan jalur yang lebih kuat, lebih inklusif, dan representatif untuk mewujudkan implementasi Net Zero Emission yang dipercepat," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa kebijakan transisi energi membutuhkan pembiayaan dan investasi yang sangat besar, dan salah satu pembiayaan transisi energi dapat dilakukan melalui pembiayaan yang berbasis syariah, karena prinsip keuangan berkelanjutan sejalan dengan prinsip keuangan syariah.
Dalam webinar itu, hadir sebagai narasumber diskusiantara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan, Co Chair of Think 20 Bambang Brodjonegoro, Chair of Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi, dan jajaran pimpinan tinggi perhelatan G20 Presidensi Indonesia lainnya.
Foto: ANTARA