Labuan Bajo, InfoPublik - Negara India harus belajar dari Indonesia terkait penyelenggaraan pertemuan G20. Sehingga, pada saat menjadi presidensi berikutnya, mampu menyelenggarakan pertemuan dengan baik.
"Kami seharusnya belajar dari penyelenggaraan G20 di Indonesia," kata Pasangan Delegasi atau Spouse Delegate India, Anamika Bharti, pada kegiatan side event 2nd Sherpa Meeting bertajuk Spouse Program di Pelataran Atlantis, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (11/7/2022).
Menurut Anamika, India yang rencananya akan menjadi Presidensi G20 pada 2023 mendatang harus cermat mengamati setiap pertemuan yang diselenggarakan oleh Indonesia. Termasuk juga side event yang digelar saat pertemuan.
Jadikan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, sebagai tolok ukur keberhasilan menyelenggarakan pertemuan anggota negara G20. Sehingga, pertemuan yang diadakan tidak kalah sukses dengan penyelenggaraan di Indonesia.
"Saya juga menyaksikan dengan seksama penyelenggaraan itu," tutur Anamika.
Menurut dia, hal yang harus dicontoh dari penyelenggaraan G20 di Indonesia adalah melibatkan sektor kebudayaan pada setiap pertemuan.
Setiap pertemuan di Indonesia melibatkan sektor kebudayaan dari mulai kerajinan, kuliner, hingga tarian khas daerah. Dengan begitu, setiap peserta G20 dapat pengalaman yang berbeda ketika mengikuti pertemuan.
"Kami juga harusnya akan menampilkan kebudayaan-kebudayaan khas negara kami," imbuhnya.
Diketahui, 2nd Sherpa Meeting di Labuan Bajo Berlangsung dari 10-13 Juli 2022. Dihadiri secara fisik oleh 19 negara anggota G20, 6 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 1 anggota G20.
Foto: Amiriyandi InfoPublik