Indonesia.go.id - Menlu AS Puji Kepemimpinan Indonesia di G20

Menlu AS Puji Kepemimpinan Indonesia di G20

  • Administrator
  • Minggu, 10 Juli 2022 | 11:51 WIB
G20

Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, memuji Indonesia selaku Presidensi G20 karena berusaha mewujudkan hasil yang konkret di setiap pertemuan, termasuk pertemuan para Menlu G20 yang berlangsung 7-9 Juli 2022 di Nusa Dua, Bali.

Blinken mengatakan hal itu sesuai dengan harapannya menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, pada 15-16 November 2022.

“Selama kepemimpinan G20, Indonesia telah menempatkan isu-isu mendesak untuk dibahas oleh negara-negara berpengaruh di bidang ekonomi. Kita lihat bersama saat Menlu RI (Retno Marsudi) memimpin diskusi dan berusaha mendapatkan hasil yang konkret,” ujar Blinken, seperti dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, yang diterima InfoPublik, Minggu (10/7/2022).

Menurut Blinken, upaya tersebut telah membuktikan bahwa Indonesia telah memainkan peran penting selama Presidensi G20.

“Amerika Serikat sangat menghargai upaya Indonesia. Kami (AS) sangat berterima kasih," ujarnya.

Blinken percaya rangkaian pertemuan G20, termasuk KTT yang akan dihadiri para peminpin dunia November 2022 nanti, dapat memberikan hasil ynyata dan bermanfaat bagi masyarakat global.

“Negara-negara anggota G20 perlu mengambil langkah-langkah yang akan mendukung penyelesaian isu-isu global dan ekonomi, krisis pangan, krisis iklim, dan lonjakan harga energi, “ tambahnya.

Menurut Blinken tidak ada satu negara pun yang dapat menyelesaikan masalah itu sendiri. Oleh karena itu, kata dia, pertemuan G20 berfungsi sebagai sarana dan momentum untuk menemukan strategi guna menyelesaikan masalah global tersebut.

“G20 mewakili negara-negara yang memimpin ekonomi dunia dan memiliki sumber daya di mana mereka dapat melakukan apa saja untuk menghadapi tantangan global," katanya.

Dia mencontohkan bagaimana kerja sama multilateral, termasuk di antaranya negara-negara G20, telah membantu mengatasi masalah pengadaan dan distrbusi vaksin COVID-19. 

Foto: ANTARA