Jakarta, InfoPublik – Saat ini banyak anak muda yang benar-benar bergerak dan berkomitmen untuk kegiatan pemulihan bumi dengan mencari solusi atau upaya penanggulangan krisis iklim.
Demikian dikatakan Tim Juru Bicara G20, Maudy Ayunda, dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Kebudayaan Untuk Bumi Lestari” (Culture for Sustainable Living) di Jakarta pada Kamis (11/8/2022).
“Saya senang akhir-akhir ini diajak berpartisipasi atau involve dalam gerakan pemulihan bumi atau mencari solusi krisis iklim atau polusi udara. Jadi banyak sekali anak-anak muda yang benar-benar bergerak dan berkomitmen untuk bagaimana caranya (mencari solusi krisis iklim),” katanya.
Turut hadir dalam acara itu Tim Juru Bicara G20 Maudy Ayunda dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid
Maudy mengatakan, komitmen anak-anak muda bersama-sama untuk pemulihan bumi bisa memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan kebijakan publik.
Komitmen anak-anak muda dalam aksi menjaga lingkungan ini dapat dilihat dalam bentuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ramah lingkungan yang dikembangkan mereka sendiri.
“Contoh ini saya sekarang pakai baju dari bahan recycle (daur ulang). Jadi ini ini dibuat dari fabric (bahan) yang tersisa. Ini adalah satu contoh bisnis model atau usaha bisa juga memiliki circular economy (perputaran ekonomi) dan di situ anak-anak muda juga bisa berkontribusi. Kalau mereka akhirnya menjadi founder (pendiri) atau menjadi employee (karyawan), lensanya selalu memikirkan lingkungan hidup,” tuturnya.
Selain itu, katanya, anak-anak muda yang menjadi investor juga cenderung menyasar jenis-jenis usaha yang berwawasan lingkungan, dengan memperhatikan bahan baku yang dipergunakan hingga pengolahan limbahnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh perusahaan rintisan (startup), yang banyak memiliki model bisnis ramah lingkungan, dengan tujuan untuk membantu memecahkan masalah perubahan iklim global.
“Jadi saya juga sangat terinspirasi bahwa (pemulihan bumi) ini sudah masuk ke privat sector (sektor swasta) juga bahwa ada banyak startup yang bisnis modelnya itu dan juga aspirasinya adalah creating and solving for realy big issue climate change (membuat dan memecahkan isu sangat besar, yakni perubahan iklim),” pungkasnya.
Foto: YouTube FMB9