Jakarta, InfoPublik - Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia 2022, Maudy Ayunda, memaparkan hasil Pertemuan Tingkat Menteri Ketenagakerjaan (Labour and Employment Minister's Meeting/LEMM) G20 yang diselenggarakan pada 14 September 2022 di Badung, Bali.
"Rangkaian LEMM G20 menghasilkan lima dokumen kesepakatan," kata Maudy dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Kamis (15/9/2022).
Lima dokumen itu meliputi akselerasi penyertaan kelompok penyandang disabilitas ke dalam pasar kerja inklusif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi berbasis komunitas (Community Based Vocational Training/CVBT).
Selanjutnya komitmen perluasan kesempatan kerja inklusif dan berkelanjutan lewat pengembangan, serta dukungan terhadap program kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kemudian ada pula kesepakatan pemberian jaminan perlindungan tenaga kerja yang adaptif bagi semua pekerja, kesepakatan negara-negara G20 dalam pengembangan tata kelola pemerintahan yang terintegrasi untuk memastikan pendidikan dasar secara layak, serta akses peningkatan keterampilan bagi setiap warga negara.
Selain menghasilkan lima dokumen kesepakatan, LEMM G20 juga menjadi wadah bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral dalam bidang ketenagakerjaan dengan negara anggota G20 maupun organisasi internasional.
Presidensi G20 Indonesia sektor ketenagakerjaan menjadi salah satu poin pembahasan penting dalam situasi pemulihan pascapandemi, karena pandemi telah mempercepat perubahan pekerjaan di pasar tenaga kerja.
"Oleh karena itu pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20 di Bali pada 14 September 2022 mengusung tema Improving the Employment Condition to Recover Together," ujarnya.
LEMM G20 diawali dengan forum Kelompok Kerja G20 tentang Tenaga Kerja (EWG) di Badung, Bali, pada 12-15 September 2022.
Selain dihadiri menteri-menteri ketenagakerjaan negara anggota G20, pertemuan tersebut juga diikuti sejumlah negara tamu, engagement groups, maupun lembaga-lembaga internasional.