Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali, 15-16 November 2022 menjadi kesempatan emas bagi para pemimpin pemerintahan melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama saling menguntungkan.
Nusa Dua, InfoPublik - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali, 15-16 November 2022 menjadi kesempatan emas bagi para pemimpin pemerintahan melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama saling menguntungkan. Sebagai puncak dari Presidensi G20 2022, Indonesia tentu tidak membuang kesempatan untuk menyapa mitra-mitra strategisnya.
Salah satunya adalah negara adikuasa, Amerika Serikat. Untuk kesekian kalinya Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Presiden AS Joseph R. Biden, Jr dalam sebuah pertemuan khusus yang diadakan di Apurva Kempinski Hotel, Nusa Dua, Senin (14/11/2022) atau sehari menjelang kegiatan puncak Presidensi G20 2022, yakni KTT G20.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, kedua pemimpin membicarakan sejumlah hal termasuk peluang untuk meningkatkan kerja sama yang selama ini telah terjalin. Kedua pemimpin menurut rencana akan mengumumkan kesepakatan itu usai pembukaan KTT G20 di Apurva Kempinski Hotel, Selasa (15/11/2022).
Seperti dikutip dari pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS beberapa jam usai pertemuan, sejumlah kesepakatan terjadi. Misalnya kesediaan Negara Pam Sam itu untuk melanjutkan program bantuan untk mendukung sektor transportasi ramah lingkungan berupa inisiatif baru dalam bentuk Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact.
Ini adalah program pengembangan untuk mendukung pengembangan infrastruktur transportasi berkualitas tinggi dan ramah lingkungan di lima provinsi. Selanjutnya, memobilisasi modal internasional untuk mendukung tujuan pembangunan Indonesia, termasuk dengan membangun kapasitas pasar keuangan Indonesia.
Kemudian meningkatkan akses keuangan untuk usaha yang dikembangkan oleh kaum perempuan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tanah air. Untuk kebutuhan MMC Compact itu, AS telah menyisihkan anggaran sebesar USD698 juta (Rp10,81 triliun) dan USD49 juta (Rp759,5 miliar) dibiayai oleh Indonesia.
Selain itu, Badan Perdagangan dan Pengembangan AS atau USTDA turut meluncurkan kemitraan baru bersama PT MRT Jakarta dalam pengelolaan sistem transportasi massal berbasis rel di ibu kota. Ini untuk mendukung trasisi sistem transportasi massal menuju sumber-sumber energi terbarukan (EBT).
Penulis: Anton Setiawan