Indonesia.go.id - Pesta Kesenian Bali: Festival Kesenian Terlama di Indonesia

Pesta Kesenian Bali: Festival Kesenian Terlama di Indonesia

  • Administrator
  • Minggu, 16 Juni 2019 | 02:51 WIB
PESTA KESENIAN BALI 2019
  Presiden Joko Widodo saat pawai pembukaan PKB 2019 di Denpasar, Bali, Sabtu (15/6/2019). Foto: IndonesiaGOID/Andi Irman

Pesta kesenian Bali merupakan festival kesenian terlama dari usia penyelenggaraannya yang mampu bertahan selama 41 tahun  dan terpanjang durasinya yang pernah diadakan di Indonesia.

Pesta kesenian Bali pertama kali diadakan 41 tahun silam tepatnya  tahun 1979 yang digagas oleh Gubernur Bali Ida Bagus Mantra. Ide Pesta Kesenian Bali adalah pesta rakyat untuk mementaskan berbagai hasil karya cipta, seni, dan aspirasi berkesenian baik kesenian hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi, atraksi kesenian serta apresiasi seni dan budaya masyarakat di Bali.

Pementasan besar dan waktu yang panjang diyakini akan mampu  mengekspresikan dan melestarikan  nilai-nilai budaya dan kesenian Bali yang sangat kaya. Pelestarian seni budaya antara lain dengan menampilkan kesenian-kesenian klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di masyarakat.

Pesta Kesenian Bali secara filosofis juga menjadi media dan sarana memotivasi masyarakat untuk menggali, menemukan, dan menampilkan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat. Penggalian dan pelestarian seni budaya meliputi filosofi, nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar, warisan budaya baik benda atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya, dengan harapan tetap hidup dan berkelanjutan dalam konteks perubahan waktu dan jaman serta dalam lingkungan yang selalu berubah.

Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan PKB memberikan nuansa tersendiri bagi seni budaya Bali dengan menampilkan tema yang selalu berbeda-beda, juga cara berkesenian masyarakat Bali yang dipersembahkan ke dalam wadah Pesta Kesenian Bali.

Pesta Kesenian Bali menciptakan kondisi pada masyarakat Bali yang selalu merasa haus dalam beraktivitas dan berkreativitas untuk memenuhi kehidupan mereka. Dengan demikian aktivitas dan kreativitas berkesenian untuk menghasilkan karya cipta dan seni masyarakat Bali tidak akan pernah berhenti, untuk menggali dan mengembangkan gagasan-gagasan baru, baik itu gagasan berkesenian maupun dalam kegiatan sehari-hari, dalam rangka menyambung kelangsungan kehidupannya. Penggalian dan pengembangan gagasan baru berkesenian, dipakai untuk mengimbangi adanya distribusi budaya asing sebagai akibat globalisasi menyeluruh, dan dapat menuntun perilaku masyarakat dalam konteks berpikir, berkata dan berbuat yang diinplementasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya cipta seni budaya.

Dalam sejarah perjalanan pesta seni rakyat ini pada umumnya selalu dibuka oleh pejabat tinggi negara. Hanya pada PKB yang pertama dibuka oleh Almarhum Ida Bagus Mantra yang saat itu menjabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali sekaligus sebagai penggagas PKB. Selebihnya pembukaan PKB dilaksanakan oleh Menteri, Wakil Presiden, Presiden dan bahkan Ibu Negara.  Ibu Hartinah Soeharto pernah membuka acara ini.

Pesta kesenian Bali merupakan festival kesenian terlama dari usia penyelenggaraannya yang mampu bertahan selama 41 tahun  dan terpanjang durasinya yang pernah diadakan di Indonesia. Di masa-masa awal, selalu diadakan selama 2 bulan, namun belakangan ini menjadi 30 hari. Walaupun demikian festival kesenian ini tetap festival terpanjang yang pernah ada dengan jumlah peserta dan penonton yang semakin banyak.

Seiring berjalannya waktu, Pesta Kesenian Bali semakin berkembang. Kini bukan hanya kesenian Bali yang bisa dinikmati namun kini kesenian dari daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.  Dan bahkan kesenian dan kebudayaan dari mancanegara bisa dinikmati.

PKB 2019 dan Jokowi

Kini pada Pesta Kesenian Bali yang ke-41, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana berkesempatan  menghadiri pawai pembukaan di depan Monumen Bajra Sandi, Lapangan Puputan Niti Mandala, Renon, Kota Denpasar, Sabtu (15/6).

Presiden Jokowi yang memakai baju adat Bali berwarna cokelat, dipadukan dengan udeng, saput dan kamen berwarna ungu serta Ibu Negara Iriana yang mengenakan kebaya khas Bali berwarna oranye, langsung menuju panggung utama.

Dalam acara tersebut, Presiden tidak hanya melepas peserta pawai, tapi juga turut serta menjadi peserta pawai. Sementara itu, tema dari PKB ke-41 adalah Bayu Pramana (Memuliakan Sumber Daya Angin).

“Dengan memohon Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, siang ini saya membuka dan melepas Pawai Pesta Kesenian Bali ke 41 tahun 2019," ucap Presiden ketujuh RI tersebut.

Setelah itu presiden memukul kulkul tanda dimulainya PKB ke-41 dan menyaksikan Tari Siswa Nataraja diiringi Gamelan Ketug Bumi yang dipersembahkan oleh ISI Denpasar.

Kemudian berturut-turut, peserta pawai memulai rangkaiannya. Beragam kesenian dari daerah Bali ditampilkan, mulai dari Kabupaten Bangli, Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem, Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Gianyar.

Selain peserta dari kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bali, pawai juga diikuti oleh peserta dari luar daerah dan luar negeri. Tampak ikut berpawai penampilan kesenian tari Ga Guang dari Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Republik Rakyat Tiongkok; Isosolo dari ISBI Tanah Papua; dan Musik Tong-Tong dari Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Setelah penampilan kesenian dari Kabupaten Gianyar, Presiden dan Ibu Iriana bersama Gubernur Bali I Wayan Koster dan Ibu Ni Putu Putri Suastini menaiki mobil hias untuk mengikuti pawai sekaligus menyapa masyarakat yang memenuhi rute pawai. (K-AI)