Kemenkominfo meluncurkan program "UMKM Level Up" untuk mempercepat adopsi teknologi digital dalam bisnis UMKM dan memperkuat daya saing di pasar global.
Sejak 2016, setiap 12 Agustus menjadi hari istimewa bagi kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. Selain bertepatan dengan hari lahir bapak ekonomi kerakyatan asal Bukittinggi, Sumatra Barat, Muhammad Hatta, tanggal tersebut juga merupakan Hari UMKM Nasional.
Di tengah rutinitas menjalani usaha yang tidak mudah, pada Senin (12/8/2024), para pelaku UMKM sejenak mengenang perjalanan sejarah keberadaan mereka di kancah perekonomian nasional. Dikutip dari laman Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI)abdsi.id, Hari UMKM Nasional secara resmi ditetapkan dalam Kongres UMKM pada 25-26 Mei 2026 di Yogyakarta. Sejak itu pula keberadaan UMKM dalam perekonomian nasional semakin penting.
Sebelumnya, persisnya di 2008, UMKM Nasional juga telah tercatat secara resmi di lembar negara, sejalan dengan keputusan pemerintah yang menetapkan UU nomor 20 tahun 2008 (UU 20/2008) tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pemerintah lewat beleid tersebut secara eksplisit diuraikan ketentuan khusus dalam mendefinisikan bentuk usaha yang dapat masuk sebagai kategori UMKM.
Menurut UU tersebut di atas, UMKM merupakan istilah yang digunakan untuk bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Usaha yang memiliki aset maksimal senilai Rp50 juta masuk kategori usaha mikro, kemudian usaha yang memiliki aset mulai Rp50 juta--Rp500 juta masuk ke dalam kategori usaha kecil. Terakhir, usaha yang memiliki aset mulai Rp500 juta--Rp10 miliar baru dapat dikatakan sebagai kategori menengah.
Menurut data terbaru dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2024 mencapai lebih dari 65 juta unit. UMKM ini tersebar di berbagai sektor, termasuk kuliner, fesyen, kerajinan tangan, hingga teknologi digital.
Program Digitalisasi
Sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya UMKM, dukungan pun mengalir. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, demikian kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, berkomitmen memajukan sektor UMKM melalui langkah konkret berupa Program UMKM Level Up. Melalui program itu, pemerintah mempersiapkan UMKM untuk bersaing di pasar global. Untuk itu Kementerian Kominfo telah merancang untuk membantu pelaku UMKM di Indonesia agar lebih siap dalam menghadapi tantangan era digital, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan intensif untuk proses on boarding ke platform digital.
Dengan dukungan teknologi digital dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, UMKM Indonesia diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, berkontribusi pada perekonomian nasional, dan membawa Indonesia menuju era emas pada 2045. “Program UMKM Level Up 2024 bertujuan mendorong pelaku UMKM agar lebih ekstensif dalam mengadopsi teknologi digital. Utamanya untuk memperluas akses pemasaran, meningkatkan efisiensi, daya saing, dan inovasi hingga meningkatkan nilai transaksi,” kata Budi Arie, saat peluncuran program di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Program level up UMKM diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Kominfo. Program ini berfokus pada peningkatan kapabilitas digital UMKM melalui serangkaian workshop, pelatihan (mulai dari dasar-dasar penggunaan teknologi digital, manajemen bisnis online, hingga strategi pemasaran digital yang efektif) dan program 1-on-1 antara business coach dengan UMKM.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan pendampingan dari mentor-mentor berpengalaman yang akan membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi dalam proses digitalisasi. Program ini juga bertujuan mengakselerasi bisnis UMKM dengan pemanfaatan teknologi digital yang lebih efektif.
Dengan program semacam itu, UMKM tidak hanya on boarding ke platform digital, melainkan juga memastikan mereka memiliki kemampuan untuk bertahan dan berkembang di ekosistem digital yang terus berkembang.
Menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir, program itu menjunjung tinggi prinsip kolaborasi lintas pemangku kepentingan. “Melibatkan hingga 100 fasilitator, 20 koordinator, 10 business coach, praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dengan output berupa UMKM yang sudah level up secara digital."
Cakupan Wilayah dan Sektor
Pada 2024, Program UMKM Level Up dilaksanakan di 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Sementara itu, Program Akselerasi Bisnis UMKM mencakup lima kawasan di Pulau Jawa dan Bali. Kementerian Kominfo menargetkan pelaku UMKM di sektor makanan, minuman, fashion, kerajinan tangan, dan kosmetik untuk bergabung dalam program ini.
“Program adopsi teknologi digital ini merupakan momen penting di mana kekayaan keberagaman dan kerajinan kita yang bhinneka membanjiri sudut-sudut ruang digital,” ujar Hokky Situngkir.
Dalam kesempatan itu juga Menteri Budi Arie mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan UMKM Level Up 2024. "Saya harap segala ilmu dan jejaring yang didapatkan dapat membantu UMKM dalam mengembangkan ekonomi nasional, berkontribusi yang sangat positif bagi kemajuan Indonesia terutama menuju Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
Dengan program ini, Kementerian Kominfo optimistis, UMKM Indonesia akan semakin berdaya secara digital, kuat, dan makin maju, sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM di era digital.
Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur : Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari