Hungaria merupakan negara berpenduduk 9,59 juta jiwa yang terletak di Eropa Tengah. Beribu kota Budapest, Hungaria menurut data Bank Dunia 2023 memiliki pendapatan per kapita per tahun sebesar USD22.147 atau sekitar Rp354,35 juta. Negara ini merupakan salah satu mitra strategis Pemerintah Indonesia dan telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1955. 

Indonesia memiliki kantor kedutaan di Budapest, begitu pula sebaliknya Hungaria yang membuka kedutaan mereka di Jakarta serta konsulat kehormatan di Bandung, Jawa Barat, dan Denpasar, Bali. Hungaria melihat Indonesia sebagai kekuatan paling berpengaruh di ASEAN, hal serupa dilakukan Indonesia terhadap Hungaria yang merupakan pintu masuk strategis untuk menembus pasar Eropa Tengah dan Eropa Timur.

Mengutip data Kementerian Luar Negeri Hungaria, Indonesia mengekspor berbagai komoditas ke negara mereka, di antaranya, karet dan poduk turunannya, plastik, tekstil, alas kaki, minyak sawit, rempah, kulit, rotan, dan kerajinan tangan. Sedangkan Hungaria mengekspor ke Indonesia komoditas seperti farmasi, bahan kimia, mesin kelistrikan, produk elektronik, optik, dan mesin-mesin lainnya. Kedua negara telah membentuk Komisi Bersama Hungaria-Indonesia untuk Kerja Sama Ekonomi Bilateral (JCEC) sejak 1988. 

Selain kerja sama bilateral di sektor ekonomi dan perdagangan, hal serupa turut dikembangkan kedua negara pada sektor-sektor lainnya, di antaranya, budaya dan pendidikan. Salah satu bentuk kerja sama bidang pendidikan yang dilakukan oleh Hungaria adalah menawarkan peluang beasiswa kepada masyarakat Indonesia untuk melanjutkan jenjang studinya ke tingkat sarjana (alapkepzes), magister (meterkepzes), hingga doktoral (doktori kepzes) di berbagai perguruan tinggi terkemuka Hungaria. Negara ini memiliki total 20 universitas negeri, 7 universitas umum, 10 kampus negeri, dan 31 kampus swasta.

Program sarjana pada umumnya berlangsung selama 3--4 tahun, program magister 1--2 tahun dan program doktoral selama 3 tahun. Dalam beberapa bidang studi, mengkombinasikan program sarjana dan magister dimungkinkan dengan panjang kuliah 5--6 tahun. Program beasiswa tersebut bernama Stipendium Hungaricum Scholarship Programme 2025 di mana Pemerintah Hungaria memberi kesempatan kepada peserta didik asal Indonesia untuk berkuliah gratis sampai lulus melalui skema pendanaan penuh (fully funded).

Selain membebaskan biaya perkuliahan, fasilitas menarik lainnya yang ditawarkan Pemerintah Hungaria adalah adanya tunjangan bulanan berkisar antara Rp1,6 juta hingga Rp8 juta, asrama gratis, akomodasi, serta beberapa tunjangan lain yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan, dan tidak mensyaratkan batas usia pelamar. Beasiswa yang pendaftarannya akan ditutup pada 15 Januari 2025 tersebut turut memberikan asuransi kesehatan bagi penerima beasiswa (awardee). 

Terkait tunjangan yang didapat, Pemerintah Hungria menetapkan bahwa ketentuan tersebut hanya berkotribusi bagi biaya hidup penerima beasiswa dan belum tentu menutup semua kebutuhannya. Ada baiknya pelamar beasiswa ini untuk mengecek gambaran biaya hidup di sana melalui utas http://www.studyinhungary.hu/living-in-hungary/menu/your-costs-of-living.html. Calon pelamar juga tidak perlu khawatir soal nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), lantaran tidak dibutuhkan sebagai syarat wajib untuk mendapatkan beasiswa tersebut. 

Selanjutnya, persyaratan mendaftar beasiswa Stipendium Hungaricum 2025 adalah sebagai berikut:

1. Menjadi warga dari negara yang masuk dalam daftar Stipendium Hungaricum 2025.
2. Lulus SMA, S1, S2 (sesuai program pilihan) 
3. Memenuhi syarat kemampuan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi di Hungaria. 
4. Berusia minimal 18 tahun 
5. Memperhatikan dokumen yang dibutuhkan sesuai jenjang pendidikan pilihan.  

Sedangkan dokumen yang dibutuhkan dan perlu dipersiapkan terdiri atas: 

1. Aplikasi online di utas https://apply.stipendiumhungaricum.hu/
2. Surat pernyataan keinginan mengikuti beasiswa (Motivation letter) 
3. Sertifikat bahasa asing yang disesuaikan dengan program studi (prodi) 
4. Ijazah dan transkrip akademik 
5. Fotokopi KTP 
6. Acceptance of Statement
7. Surat keterangan medis 
8. Portofolio 
9. Persyaratan lain sesuai jenjang pendidikan dan prodi pilihan. 

Pelamar harus memperhatikan bahasa pengantar di tiap kampus yang akan dipilih karena umumnya memakai bahasa Hungaria dan bahasa Inggris. Berdasarkan peraturan di Hungaria, setiap mahasiswa asing harus lulus ujian bahasa Hungaria sebagai persyaratan untuk mengikuti perkuliahan dan gelar kesarjanaan. Jika pengantar diberikan dalam bahasa Inggris, peserta beasiswa wajib lulus tes TOEFL. Informasi lebih lengkap bisa dilihat di alamat https://apply.stipendiumhungaricum.hu/. Jangan lupa, pendaftaran ditutup 15 Januari 2025 pukul 9.00 WIB. Selamat mencoba!

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf