Indonesia.go.id - Semarak Kirab Api PON di Tanah Papua

Semarak Kirab Api PON di Tanah Papua

  • Administrator
  • Minggu, 26 September 2021 | 12:31 WIB
PON XX PAPUA
  Ilustrasi. Api PON XX Papua 2021 diambil dari kawasan Klamono dan akan dikirabkan di sejumlah kota yang menjadi ajang pertandingan. PEXEL
Diambil dari Klamono, Sorong, Papua Barat, obor api PON Papua akan dibawa mengelilingi lima wilayah adat di provinsi itu selama 6 hari berturut-turut, sejak 27 September --2 Oktober 2021.

Api dalam setiap perhelatan olahraga multievent nasional maupun internasional menjadi simbol sportivitas dalam berkompetisi meraih prestasi. Nyala api juga bermakna kekuatan dan keteguhan. Tradisi inilah yang terus dikobarkan dalam setiap ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). 

Kirab Api PON, sebagai prosesi awal PON Papua XX yang diselenggarakan pada 2--15 Oktober 2021, diawali dari area Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Migas (PLTMG) Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Lokasi ini merupakan salah satu ladang minyak dan gas yang memiliki sumur tertua (pompa angguk) yang ada di Indonesia.

Dari sumur migas itulah, api alam tersebut akan diambil dan melakukan perjalanan udara, darat, maupun danau melintasi jarak ribuan kilometer. Klamono sendiri di Tanah Papua termasuk dalam wilayah Adat Doberai.

Api abadi dari Klamono diambil dalam bentuk lentera dan diiringi oleh obor PON lainnya. Direncanakan, setelah sehari diarak di Kota Sorong, obor api PON Papua akan dibawa mengelilingi 5 wilayah adat di Provinsi Papua selama enam hari berturut-turut sejak 27 September hingga 2 Oktober 2021. Kirab api PON XX dimulai dari Biak (Saereri), Timika (Mee Pago), Wamena (Lapago), Merauke (Anim Ha), Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura (Mamta), dan berakhir di Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura.

Di setiap tujuh kota, api akan diterima dan dikirabkan mengelilingi kota kemudian disemayamkan sebagai simbol untuk membagikan kehangatan bagi seluruh masyarakat Papua. Pasukan kirab pembawa obor api PON, secara eksklusif, melewati berbagai titik strategis yang ikonik dan monumental di setiap kota. Menyapa langsung masyarakat Papua dari dekat dan mengabarkan kegembiraan dan kebanggaan bagi tiap orang.

Pasukan kirab berintikan mereka yang berasal dari TNI-Polri, atlet legendaris nasional termasuk atlet berprestasi Papua, dan komunitas masyarakat yang ingin terlibat langsung mengantarkan api PON berkeliling kota. Jumlah rombongan terdiri dari 40 sampai 60 atlet dan sekitar 20 orang perwakilan komunitas.

Koordinator Bidang Upacara Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura Eqberth C Kopeuw mengatakan, acara kirab api PON Papua akan dimulai 1 Oktober 2021. Api PON Papua dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, pada 1 Oktober 2021 sekitar pukul 08.00 WIT untuk selanjutnya diarak keliling wilayah Kabupaten Jayapura.

Eqberth menjelaskan, sebelum api PON XX Papua dikirabkan di Danau Sentani, obor api ini terlebih dahulu akan diarak ke Kota Jayapura mulai 1 Oktober 2021, sesaat setelah tiba di Bandara Sentani. Rombongan kirab api PON Papua akan disambut oleh "ondoafi" (kepala suku) dari 14 kampung dan tokoh "sunatara" serta pemuka agama di Kota Jayapura.

"Kemudian jika tidak ada halangan, kirab api PON untuk klaster Kabupaten Jayapura akan dimulai pada 2 Oktober 2021. Rute yang akan dilalui mulai dari Pantai Patouw, Distrik Waibu, dan akan diarak sampai tiba di kawasan wisata Pantai Khalkote, Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, melalui wilayah Danau Sentani, di bagian barat wilayah Waibu, Sentani bagian tengah dan Sentani bagian timur," ungkap Eqberth, Minggu (19/9/2021).

Kirab api PON Papua di sub klaster Kabupaten Jayapura akan dilaksanakan pada 2 Oktober 2021, dimulai dari Jl Patouw Toware, Distrik Waibu, kemudian diarak melalui Danau Sentani.

Menurut dia, arak-arakan api obor PON Papua melalui jalur danau boleh dikatakan spesial dan sangat istimewa, karena baru pertama kali sepanjang sejarah kirab api PON dilakukan melalui jalur danau. Dari 19 kali penyelenggaraan PON sebelumnya, sebagian besar kirab api PON dilakukan melalui jalur darat.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan kirab api PON kali ini akan berbasis budaya, sehingga nantinya akan diwarnai dengan upacara tarian Isosolo, yaitu sebuah tarian khas Papua yang dimiliki oleh warga lokal yang tinggal di kawasan pesisir Danau Sentani.

"Dikarenakan kirab api PON ini berbasis budaya, maka api PON ini akan dibawa dengan menggunakan speedboat kecil yang sudah dirancang oleh panitia. Sehingga dapat dilihat oleh seluruh masyarakat," tutur Eqberth.

Ada sekitar 20 speedboat dan kapal pengangkut lainnya yang sudah disiapkan oleh panitia untuk mengantar rombongan dan juga masyarakat yang ikut terlibat di dalam kegiatan kirab api obor PON di Danau Sentani itu.

Semarak Kirab Api PON Papua juga dapat diikuti secara virtual oleh seluruh masyarakat. KONI menggelar ajang lari virtual bertajuk "Kirab Api PON XX Papua 2021". Peserta bisa mengikuti kirab ini layakya pelari dengan kategori jarak tertentu dan bisa dilakukan dari titik mana saja. Pemenang lomba ini juga akan diberikan medali seperti atlet PON, jersey yang sama dengan atlet provinsi masing-masing, dan sertifikat elektronik.

Api Abadi

Berbeda dengan perhelatan PON sebelumnya. Sumber api PON Papua kali ini tidak lagi berasal dari Api Abadi Mrapen. Sumber api alam yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menjadi langganan pengambilan api obor beberapa agenda nasional dan internasional sejak era Presiden Sukarno hingga saat ini.

Api Abadi Mrapen untuk kali pertama diambil untuk upacara pembukaan Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) I pada 1 November 1963. Juga pesta olahraga nasional yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996 serta terakhir, api obor Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Pada PON XIX di Bandung, Jawa Barat pada 2016, pengambilan api dilakukan di sumber api alam di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Desa Majakerta dipilih karena merupakan lokasi ditemukannya sumber minyak dan gas di Jawa Barat. Sama halnya dengan wilayah Klamono di Sorong, Papua Barat.

Sayangnya, sumber api alam di Mrapen yang paling sering digunakan dalam tiap ajang besar ini dikabarkan telah meredup sejak akhir tahun 2020.

Perlengkapan kirab api PON Papua kali ini tentu saja mencerminkan karakter dan budaya Papua. Bagaimana masyarakat Papua membuat desain kreatif obor, tungku, dan lentera api PON Papua yang unik dan menggambarkan kekayaan budaya tanah Papua.

Seluruh dasar desain perlengkapan kirab api PON dibuat menyerupai bentuk tifa, alat musik kebanggaan Bumi Cenderawasih. Tifa bagi masyarakat Papua adalah alat musik tradisional yang mampu menyatukan semua elemen masyarakat. Beberapa ornamen obor PON Papua tersebut diselipkan simbol-simbol yang terinspirasi dari kekayaan alam Papua, salah satu bentuk ornamennya terdapat warna kuning yang menyimbolkan kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung dan pantai. 

Obor tifa inilah yang menyalakan api di kalderon Stadion Lukas Enembe sebagai simbol semangat para duta-duta olahraga terbaik daerah meraih prestasi sepanjang PON Papua berlangsung.

 

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

Berita Populer