Indonesia.go.id - Peparnas Papua di Ujung Waktu

Peparnas Papua di Ujung Waktu

  • Administrator
  • Sabtu, 13 November 2021 | 09:00 WIB
PEPARNAS PAPUA
  Marthen L. Dayapo (tengah), Karel Yerisitou (kiri) dan Rohman atlet Renang asal Papua berfoto bersama usai Upacara Penghormatan Pemenang Cabang Olahraga Gaya Bebas 50 M Putra Peparnas XVI Papua di Stadium Akuatik Lukas Enembe, Sentani, Papua, Jumat (12/11/2021). PBPEPARNAS16/ Daniel RR Wambrauw
Sudah sebanyak 29 provinsi mendapatkan medali yang diperjuangkan atlet-atlet mereka sejak hari pertama hingga hari keenam pesta olahraga multicabang nasional empat tahunan bagi penyandang disabilitas.

Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 sudah sampai di ujung penyelenggaraan. Presiden Joko Widodo rencananya akan menutup secara langsung perhelatan olahraga multicabang nasional empat tahunan bagi atlet-atlet penyandang disabilitas di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Sabtu (13/11/2021) pukul 19.00 WIT.

Papua selaku tuan rumah mendapat apresiasi dari banyak pihak karena kemampuannya menggelar Peparnas ke-16 di tengah pandemi Covid-19. Bukan itu saja karena pemerintah daerah di provinsi berpenduduk 3,5 juta jiwa tersebut dinilai berhasil menghadirkan rasa aman dan damai. Sehingga para peserta Peparnas XVI dapat bertanding dengan baik dan menciptakan berbagai prestasi membanggakan.

Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfudz MD ketika menggelar konferensi pers di Media Center Kominfo Peparnas Papua di Swiss-belhotel International, Kota Jayapura, Jumat (12/11/2021).

Ikut hadir menemani mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, serta Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Primowardhani.

"Saya bangga dan memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi serta seluruh masyarakat Papua atas keberhasilan yang telah dicapai. Papua mampu menciptakan rasa aman, damai serta memperkuat persatuan, kesatuan," kata Menko Polhukam.

Dalam perhelatan tersebut, terdapat 33 provinsi mengirimkan atlet-atlet mereka untuk bertarung pada 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Tak hanya memperebutkan ribuan medali, mereka juga telah menciptakan puluhan rekor baru Peparnas. Setidaknya sudah ada sebanyak 29 provinsi mampu mendulang keping-keping medali sejak hari pertama hingga hari keenam, Jumat (12/11/2021) atau sehari menjelang penutupan.

Dari jumlah tersebut, tinggal atlet-atlet dari Bengkulu, Kalimantan Utara, Lampung, dan Maluku Utara yang belum berkesempatan merebut sekeping pun medali di Peparnas 2021 Papua. Kemudian ada dua provinsi, Sumatra Barat dan Banten yang atlet-atletnya belum juga merebut emas.

Ketika Peparnas XV digelar di Bandung, Jawa Barat pada 2016, provinsi-provinsi tadi berhasil membawa pulang keping emas, perak, dan perunggu. Saat itu, atlet-atlet Bengkulu, Lampung, dan Maluku Utara mampu meraup medali perak, juga perunggu. Begitu pula dengan Sumbar yang membawa pulang keping emas dari Bandung.

Di Papua, atlet-atlet yang berlaga membela Bengkulu, Kaltara, Lampung, dan Malut diuji ketangguhan dan kesabarannya dalam memperebutkan kepingan medali untuk dipersembahkan bagi provinsi mereka. Terlebih, di Papua ini makin banyak atlet wajah baru bermunculan dengan torehan prestasi melampaui para senior mereka. Dinamika atlet-atlet penyandang disabilitas bertalenta bagus dari berbagai provinsi serta sukses merebut medali dan memecahkan rekor nasional merupakan sebuah tren positif.

Ini sejatinya menunjukkan bahwa pembinaan para atlet di daerah oleh masing-masing Komite Paralimpik Nasional (NPC) sudah berjalan dengan baik. Demikian dikatakan Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun usai menghadiri koferensi pers Jumat malam.

Papua Kalahkan Jabar

Sejauh ini Papua masih tak terkalahkan dalam klasemen perolehan medali sementara. Kontingen paling timur Indonesia tersebut seperti dikutip dari laman resmi Panitia Besar Peparnas Papua, Sabtu (13/11/2021) pukul 04.00 WIT, tuan rumah telah sukses mendulang 261 keping medali.

Rincian medalinya meliputi 114 emas, 72 perak, dan 75 perunggu. Saat mengikuti Peparnas 2016, Papua hanya sanggup mengoleksi 34 emas, 21 perak, dan 44 perunggu. Ini artinya terdapat peningkatan sebesar 335 persen dalam capaian medali emas.

Sejak hari pertama hingga hari keenam, cabang atletik dan renang terus menjadi tambang emas atlet-atlet terbaik Papua. Kedua cabang yang menggelar lomba dari Komplek Olahraga Lukas Enembe Kampung Harapan, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura tersebut telah menyetor masing-masing 24 emas dari atletik ditambah 33 emas dari kolam renang atau total 57 emas.

Selain menjadi penguasa kolam renang, atlet-atlet Papua ikut menguasai klasemen emas di cabang catur (15 emas), judo (10 emas), menembak (sembilan emas), dan panahan (delapan emas). Bahkan tuan rumah sukses mengawinkan seluruh cabang sepak bola, baik di Pekan Olahraga Nasional dan juga Peparnas.

Kepastian itu terjadi ketika tim sepak bola cerebral palsy (CP) Papua menang 2-1 atas juara bertahan Kalimantan Selatan. Prestasi atlet-atlet Papua ikut menenggelamkan tekad Jawa Barat untuk mempertahankan titel juara umum yang mereka rebut lima tahun lalu di kandang sendiri.

Bumi Pasundan sejauh ini baru mengumpulkan 82 emas, 73 perak, dan 63 perunggu. Padahal di Bandung pada 2016 lalu, Jabar sukses mendulang 178 emas, 104 perak, dan 74 perunggu. Seperti halnya Papua, Jabar menjadikan cabang atletik sebagai ladang subur panen emas, yakni 33 keping atau lebih baik dari Papua.

Namun Jabar belum mampu menahan laju Jawa Tengah di cabang atletik. Jateng, juara lima kali Peparnas, menjadi penguasa klasemen medali atletik dengan torehan 33 emas. Sayangnya, nasib mujur Jateng di atletik belum berimbas bagus kepada klasemen perolehan medali sementara.

Hingga hari keenam, Jumat malam, provinsi berpenduduk 36,52 juta jiwa itu baru mengumpulkan 79 emas, 49 perak, 67 perunggu. Saat Peparnas 2016, Jateng bertengger di urutan kedua klasemen akhir medali.

Peningkatan prestasi ikut dirasakan kontingen Kalimantan Selatan. Kendati tim sepak bola CP mereka gagal mempersembahkan emas, tetapi secara umum atlet-atlet cabang lainnya sukses mengerek posisi Kalsel lebih baik dari Peparnas 2016.

Di Papua, Kalsel mampu mengumpulkan 37 emas, 35 perak, 42 perunggu dan berada di urutan empat besar. Sedangkan ketika di Bandung lima tahun lalu, posisi Kalsel berada di enam besar dengan 33 emas, 23 perak, 22 perunggu.

Di lima besar masih bertengger tuan rumah bersama Peparnas 2024, Sumatra Utara dengan 26 emas, 29 perak, 13 perunggu. Posisi mereka melorot dibandingkan Peparnas 2016 lalu ketika berhasil meraup 38 emas, 38 perak, dan 20 perunggu untuk berada di posisi ketiga. Sejauh ini PB Peparnas 2021 telah mendistribusikan 472 emas, 467 perak, dan 462 perunggu atau total 1.401 keping medali.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari

Berita Populer