Indonesia.go.id - Beradu Cepat Incar Emas di Olimpiade Paris

Beradu Cepat Incar Emas di Olimpiade Paris

  • Administrator
  • Senin, 19 September 2022 | 16:13 WIB
PRESTASI
  Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin. ANTARA FOTO
Indonesia punya dua atlet panjat tebing kelas wahid, yakni Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin. Kedua kerap memecahkan rekor dunia untuk nomor speed dan menjadi andalan Indonesia untuk bertarung di Piala Dunia Panjat Tebing.

Atlet-atlet bulu tangkis Indonesia sejak 30 tahun terakhir dikenal sebagai pendulang rutin medali emas Olimpiade. Itu terjadi sejak Susy Susanti dan Alan Budikusuma melakukannya di Olimpiade Barcelona, 1992 silam.

Sejak itu, tiap empat tahun sekali para pebulu tangkis Indonesia berlomba menyumbang emas bagi kontingen Merah Putih. Tercatat sudah delapan keping emas mereka persembahkan untuk Indonesia dan hanya luput saat Olimpiade London 2012.

Namun mereka tidak akan sendirian lagi menjadi penyumbang emas bagi Indonesia di Olimpiade. Selain ada upaya serius dari cabang angkat besi yang selama ini selalu meraih perak Olimpiade dan ingin merasakan pula emas, kandidat lain datang dari arena panjat tebing. Para manusia laba-laba, demikian atlet panjat tebing dijuluki, siap mendulang emas untuk Merah Putih di ajang Olimpiade Paris 2024.

Prestasi para pemanjat tebing Indonesia ini tidak boleh dianggap remeh karena sudah berkelas dunia, seperti halnya sejawat mereka di cabang tepuk bulu dan angkat besi. Sebut saja Kiromal Katibin, pemanjat tebing spesialis nomor kecepatan atau speed, satu dari empat nomor utama dalam olahraga yang mengandalkan kekuatan tangan dan kaki untuk merayapi papan panjat setinggi 15-18 meter.

Pada nomor speed ini, dua pemanjat akan saling beradu cepat di papan yang sama berukuran panjang total 16 meter dan lebar 3 meter. Pemenangnya adalah siapa yang tercepat mencapai titik tertinggi di papan panjat.

Kiromal yang kelahiran 21 Agustus 2000 itu adalah langganan memecahkan rekor dunia di nomor speed. Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) mencatat, atlet asal Batang, Jawa Tengah itu sudah tujuh kali memecahkan rekor dunia nomor speed hanya dalam waktu 14 bulan. Ia pertama kali melakukannya saat babak kualifikasi pada seri Piala Dunia Panjat Tebing 2021 di Salt Lake City, Amerika Serikat, 28 Mei 2021.

Catatan waktunya adalah 5,25 detik untuk menaklukkan dinding panjat tegak lurus setinggi 15 meter sekaligus memperbaiki rekor milik Reza Alipour. Pemanjat asal Iran berjuluk Si Cheetah Persia itu sebelumnya punya waktu terbaik yaitu 5,48 detik yang tercipta pada 2017.

Menariknya, Kiromal hanya sebentar saja merasakan sebagai pemegang rekor dunia, lantaran beberapa hari setelahnya Veddriq Leonardo, rekan senegara dan rival terberat, menumbangkan prestasi Kiromal. Masih di ajang yang sama, Veddriq menembus waktu 5,20 detik untuk mencapai puncak dinding panjat di ketinggian 15 meter. Keduanya kemudian bertemu di babak final dan saling mengalahkan.

Kiromal akhirnya harus mengakui kehebatan sahabatnya itu dan harus puas membawa pulang medali perak Piala Dunia 2021 di Salt Lake City. Namun, perburuan Kiromal untuk menuntaskan hasrat memecahkan rekor dunia nomor speed terus berlangsung. 

Ia kembali mencetak rekor dunia, kali ini tentu saja memperbaiki catatan waktu Veddriq. Pada seri Piala Dunia 2022 di Seoul, Korea Selatan, 6 Mei 2022, Katibin mencetak waktu tercepat 5,17 detik pada babak kualifikasi. 21 hari kemudian, tepatnya pada 27 Mei 2022 ia mengoreksi waktunya menjadi 5,10 detik saat event Piala Dunia 2022 di Salt Lake City.

Rupanya Kiromal belum juga kapok mencetak rekor dunia karena untuk keempat kalinya ia mempertajam pencapaian menjadi 5,097 detik yang dilakukannya ketika seri Piala Dunia 2022 diadakan di Villars, Swiss, 30 Juni 2022. Berselang sehari kemudian, ia mengubahnya menjadi 5,04 detik dan pada 8 Juli 2022 ia pertajam lagi ke angka 5,009 detik sewaktu seri Piala Dunia 2022 diadakan di Chamonix, tenggara Prancis.

Puncak prestasi Kiromal dan Veddriq terjadi ketika digelarnya World Games Panjat Tebing di Birmingham, Inggris, 14-16 Juli 2022 lalu. Keduanya bersua di partai final nomor favorit mereka, speed sekaligus menyingkirkan finalis ajang yang sama pada 2017, Danylo Boldyrev dari Ukraina. Veddriq akhirnya tampil sebagai juara dunia diikuti Kiromal.

Kesuksesan demi kesuksesan yang dicapai Veddriq dan Kiromal di ajang dunia tersebut menyulut asa Indonesia untuk munculnya tambahan emas selain dari bulu tangkis saat di Olimpiade 2024 Paris nanti. Terlebih, cabang ini dimasukkan pemerintah ke dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali ketika menerima keduanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Untuk Olimpiade Paris 2024, ini adalah yang kami proyeksikan. Tentu kami berharap medali emas juga bisa didapatkan dari panjat tebing karena kami punya juara dunianya. Untuk itu kami persiapkan betul dengan pemusatan latihan jangka panjang. Jadi kami serius untuk persiapkan ini karena mereka sudah menjadi aset nasional, aset bangsa, dan tentu sudah menjadi juara dunia," jelasnya.

 

Seri Jakarta 

Melihat potensi dan prestasi yang dimiliki atlet-atlet panjat tebing Merah Putih tersebut, pihak IFSC untuk pertama kalinya memasukkan Indonesia ke dalam salah satu seri Piala Dunia di 2022. Tepatnya pada seri ke-12 dari 13 seri yang berlangsung di 12 kota di dunia sepanjang 2022 dan mempertandingkan total 21 nomor lomba pada perhelatan yang telah memasuki tahun pelaksanaan ke-34 kalinya.

Perhelatan itu akan diadakan di kawasan Sudirman Commercial Business District Jakarta, 24-26 September 2022. Hal itu tertera di dalam pengumuman mereka seperti dikutip dari website resmi IFSC, 24 Maret 2022.

Untuk seri di Jakarta ini hanya akan menampilkan dua nomor saja, yakni lead dan speed. Ada perbedaan antara lead dengan speed. Lead mengedepankan adu taktik menaklukkan rintangan untuk mencapai titik puncak di papan panjat yang bentuknya berkelok-kelok setinggi 18 meter. Ada 27 negara siap mengirimkan atlet-atlet terbaik mereka ke Jakarta dan tuan rumah sudah menyiapkan 42 pemanjatnya, terdiri dari 22 orang akan turun di nomor speed dan 20 lainnya pada kategori lead.

Dalam klasemen sementara Piala Dunia di nomor speed, Veddriq Leonardo dan Kiromal masing-masing menguasai panggung teratas. Veddriq telah mengumpulkan 3.910 poin dan Kiromal 3.275 poin. Veddriq telah dua kali menggondol emas di seri Piala Dunia tahun ini, yaitu pada seri kedua di Seoul dan seri keempat di Salt Lake City.

Kota Salt Lake City menjadi tuan rumah untuk dua seri, di mana pada seri ketiga Kiromal menggondol emas. Pada klasemen sementara itu pula, keduanya sukses meninggalkan dua kandidat juara, Ludovico Fossali (Italia) dan Erik Noya Cardona (Spanyol). Fossali adalah juara dunia 2019 dan Cardona runner up Piala Dunia tahun lalu.   

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengatakan kejuaraan ini merupakan agenda tiap tahun. Indonesia sendiri ditunjuk sebagai tuan rumah oleh IFSC karena dinilai mampu melaksanakan event kelas dunia tersebut. Apalagi Indonesia sudah punya atlet yang mampu menorehkan prestasi di kancah dunia.

"IFSC percaya Indonesia dan FPTI mampu menjadi tuan rumah event internasional, kami memiliki kapasitas dan pengalaman dalam menyiapkan event olahraga dunia," kata Yenny Wahid dalam jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (10/9/2022). Ia pun berharap para pemanjat Indonesia mampu menjadi raja di rumah sendiri dengan target menembus Olimpiade Paris dan menyumbang medali bagi Indonesia. 

Yenny mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan menyaksikan ajang bergensi turnamen panjat tebing dunia ini, sembari mendukung para atlet nasional Indonesia yang bertanding. Apalagi, para penonton tidak dipungut biaya asalkan sudah mendapatkan vaksinasi ketiga (booster) serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku untuk mencegah penularan Covid-19.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari