Indonesia.go.id - Mendongkrak Konsumsi Rumah Tangga, Memulihkan Ekonomi

Mendongkrak Konsumsi Rumah Tangga, Memulihkan Ekonomi

  • Administrator
  • Jumat, 13 Agustus 2021 | 14:17 WIB
PEMULIHAN EKONOMI
  Suasana pusat berbelanjaan Mall Kuningan City di Jakarta, Selasa (10/8/2021) Buka kembali dengan persyaratan yang ketat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Konsumsi rumah tangga merupakan elemen penting pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan 5,93 persen pada kuartal II-2021.

Penyesuaian ketentuan operasional sejumlah sektor ekonomi dalam perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 memberi angin segar kepada dunia usaha. Harapannya, kebijakan itu diimbangi dengan akselerasi vaksinasi Covid-19 serta penegakan protokol kesehatan sehingga jangan sampai kebijakan itu menjadi penyebab lonjakan pandemi di kemudian hari.

Diketahui bersama, pemerintah telah memperpanjang PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa dan Bali hingga 16 Agustus 2021. Berbeda dari PPKM sebelumnya, kali ini pemerintah menguji coba pembukaan mal dengan mengizinkan 100 persen staf bekerja, begitu juga dengan industri esensial berbasis ekspor, serta mengendurkan aturan perjalanan menggunakan pesawat udara.

Uji coba pembukaan mal dan pusat belanja yang dilakukan di empat kota, yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya sudah dilakukan sejak Selasa (10/8/2021). Memang pembukaan mal dan pusat belanja baru diizinkan beroperasi dengan kapasitas pengunjung maksimal hanya 25 persen. Mereka bisa menerima pengunjung dengan syarat wajib memiliki sertifikat vaksinasi.

Berkaitan dengan kebijakan itu, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyambut gembira kebijakan pemerintah tersebut. Pasalnya, pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan dengan memberikan bukti telah melakukan vaksinasi melalui aplikasi PeduliLindungi.

Menurut data APPBI, sedikitnya 138 mal dan pusat perbelanjaan telah membuka operasional pada 10 Agustus 2021. Asosiasi itu pun berharap kapasitas maksimal ditingkatkan hingga 50 persen. Mereka boleh saja berharap bisa beroperasi seperti itu sebagai kompensasi setelah sebulan lebih tak beroperasi. Namun, masalah kesehatan dan pengendalian wabah tetap harus menjadi perhatian semua pemangku kepentingan negeri ini.

Sebagai informasi, hingga Selasa (11/8/2021), masyarakat yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 mencapai 3,74 juta dengan kasus aktif mencapai 426.170 orang, sembuh mencapai 3,21 juta, dan meninggal mencapai 112.198 orang.

Berikutnya, masyarakat yang sudah divaksin ke-1 mencapai 51,70 juta dan yang sudah menjalani vaksin ke-2 mencapai 25,44 juta. Pemerintah menargetkan, vaksinasi dilakukan terhadap 208,26 juta warga.

Bila target vaksinasi itu masyarakat tercapai, pemulihan ekonomi pun bisa diakselerasi mengejar ketertinggalan pascawabah Covid-19. Pemerintah mengharapkan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa tercapai 5,4 persen (moderat) dan 4,0 persen dengan kondisi yang lebih buruk lagi.

Demikian pula dengan kuartal IV, pertumbuhan ekonomi bisa tercapai pada level 5,9 persen dengan asumsi moderat dan 4,6 persen dengan asumsi berat.

 

Dongkrak Pertumbuhan

Menanggapi pembukaan kembali mal, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berharap itu bisa mendongkrak pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Harapan lainnya, dia menambahkan, tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2021 ikut terdongkrak dan tidak terjerembab seiring dengan dibukanya kembali pusat perbelanjaan.

Lutfi mengakui pada kuartal III-2021 tingkat konsumsi rumah tangga berpotensi menurun karena dipicu oleh pelaksanaan PPKM yang terpaksa dilakukan guna menekan tingkat penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Ada penurunan saya pikir logis. Sebab, kita sudah lima minggu PPKM. Harapannya, pada kuartal berikutnya bisa meningkat lagi,” katanya di sela-sela memantau pelaksanaan protokol kesehatan di Mal Kota Kasablanka, Selasa (10/8/2021). 

Konsumsi rumah tangga, menurut Lutfi, merupakan elemen penting pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan 5,93 persen pada kuartal II-2021. Selain itu, porsinya mencapai 57 persen dari total struktur pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Saya meminta mari bersama-sama untuk jaga kedisiplinan dan tidak menjadikan mal sebagai pusat penyebaran Covid-19,” ucap Lutfi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa masyarakat mesti membiasakan diri dengan penerapan protokol kesehatan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk penerapan ketika mengunjungi pusat perbelanjaan.

“Dalam percobaan ada trial and error. Kita akan mencari formula yang tepat sehingga kesehatan dikedepankan, tetapi perekonomian juga bisa diperhatikan,” ucapnya.

Sebagai informasi, protokol kesehatan untuk pekerja dan pengunjung mal pada masa uji coba merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 30 tahun 2021. Seluruh pekerja dan pengunjung wajib menaati ketentuan dan harus menyertakan bukti telah divaksin, minimal dosis pertama.

Adapun untuk masyarakat yang tidak bisa menjalani vaksin karena alasan kesehatan, kelompok ini tetap bisa masuk ke mal dengan menyertakan hasil negatif tes antigen atau PCR.

Dalam ketentuan itu disebutkan bioskop dan tempat hiburan masih belum diizinkan buka. Begitu juga dengan restoran di dalam mal. Namun, makan di ruangan terbuka masih memungkinkan sepanjang menjaga protokol kesehatan. Berpijak dari kebijakan pemerintah itu, harapannya pelaku usaha bisa memanfaatkan peluang itu sebaik-baiknya sehingga bisa meringankan beban pengusaha.

Pembukaan terbatas terhadap pusat perbelanjaan tentu masih lebih baik dibandingkan dengan penutupan total berkepanjangan. Dengan demikian, aktivitas ekonomi secara perlahan mengeliat kembali dan ekonomi nasional segera bangkit kembali.

 

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

-->