Indonesia.go.id - Cadangan Pangan Merauke selama PON Papua Aman

Cadangan Pangan Merauke selama PON Papua Aman

  • Administrator
  • Senin, 4 Oktober 2021 | 19:55 WIB
PON XX PAPUA
  Iluatrasi. Gudang Bulog di Merauke. Kemampuan Merauke untuk memproduksi hasil pertanian pangan cukup baik. INFO PUBLIK
Cadangan pangan di Merauke cukup aman dalam pagelaran PON XX. Persediaan beras maupun lauk-pauk sangat cukup.

Produksi padi di Kabupaten Merauke setiap tahun bertambah. Kemampuan Merauke untuk memproduksi hasil pertanian sudah terpenuhi, tapi untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Papua dan Papua Barat masih memerlukan pengembangan lahan lebih lanjut. 

“Dibutuhkan tambahan lahan sekitar 165.000 hektare untuk memenuhi kebutuhan beras di Papua dan Papua barat,” kata Ratna Lauce, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke kepada wartawan di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Merauke, Selasa (28/9/2021).

Ratna menjelaskan, total potensi lahan pertanian di Merauke lebih dari 1,28 juta hektare (ha). Dari total luas lahan itu, lahan yang tertanami baru 148.665 ha. Luas itu terdiri dari luas  tanaman pangan hak penggunaan lahan (APL), hortikultura, perkebunan, dan tanaman pangan hutan produksi konversi  (HPK)

 “Potensi lahan pertanian di Kabupaten Merauke sangat besar. Bahkan, kami [Kabupaten Merauke] memiliki potensi tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Papua. Kami siap memberikan sumbangan pangan di luar Papua,” tambah Ratna.

Bahkan, dia menambahkan, komoditas pangan Merauke juga didistribusikan ke Maluku, selain juga ke sejumlah pelabuhan di Jawa, seperti Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Konsumsi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, Dinas Tanaman Pangan, Kabupaten Merauke Tersisius Andreas Kasman Rimbayana mengatakan, pada tahun tanam 2021 ditargetkan produksi beras petani Merauke untuk dua kali musim tanam sebesar 157.694.28 ton.

Target itu merupakan hasil produksi pada musim tanam rendengan maupun tanam dua kali atau gadu yang dikelola secara mandiri oleh petani Merauke. Target tersebut masih rasional dengan sasaran luas lahan pada musim tanam 2021 seluas 63.000- 65.000 hektare atau meningkat 2.000 hektare dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk keperluan PON XX Papua klaster Merauke, kebutuhan makanan para atlet dan ofisial bahkan penonton sudah bisa dipenuhi dari produksi Merauke. Diperkirakan atlet, ofisial, dan pendukung tamu yang aktif di klaster Merauke berjumlah 7.000 orang.

Tak hanya menjamin ketersediaan pangan selama penyelenggaraan PON di Merauke, Tersisius juga menuturkan bahwa pihaknya telah menyediakan cadagangan pangan untuk 1.753 orang atlet dan ofisial dari 6 cabor yang dipertandingkan di Merauke. “Sudah tersedia sekitar enam ton beras premium dan medium serta tujuh ton daging,” tegasnya.

Sementara itu. Kepala Bidang Keswan, Dinas Peternakan, Kabupaten Merauke Retno P Handayani mengatakan bahwa seluruh sumber pangan yang sehat, kecuali susu, bisa dipenuhi di Merauke. Oleh sebab itu, pihaknya sedang berkoordinasi untuk mengembangkan kambing ettawa untuk menjadi sumber produksi susu.

Adapun untuk pengembangan sayur-mayur keluarga, pemerintah kabupaten telah membentuk  sekitar 50 wanita tani. Luasan lahannya diperkirakan  sekitar 10 ha. Lahan itu ditanami lombok, sayuran, dan bumbu dapur lainnya.

“Tingkat ketersediaan sayur ada, tapi tidak diimbangi oleh tingkat kesadaran masyarkaat untuk konsumsi yang benar dan seimbang,” katanya dalam konferensi pers di Media Center Kominfo Merauke untuk PON XX.

Kendala yang dihadapi petani adalah kualitas yang belum stabil, sehingga masih membutuhkan peningkatan pengelolaan proses tumbuh dan hasil panennya.  Sampai saat ini hanya beberapa jenis yang sudah mendapat sertifikasi kualitas, antara lain, bawang merah dan cabai.

Menurutnya, ketersediaan pangan asal hewan berupa daging, telur, dan susu akan tercukupi selama pelaksanaan PON Papua, khususnya di klaster Merauke. Pihaknya pun terus melakukan pemantaauan dan menyampaikan kepada pelaku usaha untuk mempersiapkan kebutuhan yang berkualitas dan higienis.

Untuk ketersediaan, para pelaku usaha mendatangkan sebagian daging ayam dari Surabaya. “Ketersediaan untuk PON ini sekitar 1.000 ton. Bahan pangan itu siap dan berada di rekanan pemda [perusahaan],” kata Retno.

Pihaknya, menurut Retno, juga telah melakukan audit dan pemeriksaan terkait mutu dan kualitas. Sehingga, keamananan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat selama penyelenggaraan PON bisa terjamin dari sisi kesehatannya.

Sedangkan untuk daging sapi, Retno mengatakan, pihaknya merekomendasikan hanya daging sapi lokal yang disediakan selama PON berlangsung. Stok daging sapi di Merauke pun dirasa cukup. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk beternak.

“Kami tidak merekomendasikan daging yang dari luar. Pertimbangan, pertama, karena daging dari luar kita tidak tahu penyakitnya seperti apa. Kedua, kami ingin peternak di Merauke bisa diberdayakan,” jelas dia.

Begitupun dengan ketersediaan telur, Retno menyatakan bahwa produksi telur di Merauke cukup melimpah. “Untuk PON ini yang akan digunakan adalah telur ayam produksi lokal, karena dari sisi kualitas pasti jauh lebih baik, karena produksinya baru saja dilakukan,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Merauke Suhono Suryo menyatakan, dinas sudah siap memenuhi kebutuhan pangan [ikan dan daging] dalam rangka PON, Bahkan, Dinas Perikanan juga telah menyediakan gudang-gudang penyimpanan ikan dengan total kapasitas sekitar 2.250 ton. Secara umum, kami sudah siap mendukung event tersebut,” ujar Suhono saat jumpa pers di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Merauke.

Khusus soal potensi perikanan, Sahono menjelaskan, kabupaten itu memiliki potensi yang sangat besar, baik di perairan laut dan perairan umum, sehingga kebutuhan ikan selama penyelenggaraan PON dipastikan akan tercukupi.

Dia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan potensi perairan umum adalah potensi perikanan danau, rawa, sungai atau genangan air lainnya. Potensi perairan umum itu ada dan menyebar di 20 distrik yang ada di Kabupaten Merauke.

Saat ini produksi ikan di Merauke sekitar 18 ribu ton, baik ikan laut dan ikan perairan umum. Ikan-ikan itu selain untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Merauke juga dijual ke daerah lain, di Papua maupun di luar Papua.

“Jadi 10 distrik di pesisir dan 10 di perairan umum. Ini merupakan sumber potensi yang sangat besar di Kabupaten Merauke,” ujarnya.

Menurut dia, potensi yang tersedia berupa ikan kakap, kepiting, udang, cumi, ikan hias arwana, dan lainnya. Untuk di perairan laut, tersedia ikan bandeng, kakap, udang, cumi, dan lainnya. Selain itu, Kabupaten Merauke juga telah memiliki tiga kawasan sentra produksi perikanan. Bahkan keberadaan Balai Ikan di Wasur dan fasilitas perikanan lainya pun siap digunakan untuk mendukung PON Papua, khususnya di Klaster Merauke.

Perlu diketahui, sejak 2015, Merauke dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sejak 2015 itu telah disediakan luas lahan 1,2 juta ha, yang dikembangkan untuk produksi padi dan sagu. Dari luasan itu, baru 148 ha lebih yang sudah diolah dan mampu menghasilkan padi untuk keperluan 75 persen kebutuhan ASN seluruh Papua.

Presiden Joko Widodo pun tidak hanya ingin menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional. Dia bercita-cita menjadikan kabupaten yang berada di ujung timur NKRI ini sebagai lumbung pangan nasional dan dunia. Penegasan itu disampaikan Presiden Jokowi usai acara seremonial panen raya padi seluas 300 hektare di Kampung Wapeko, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua pada 10 Mei 2015.

Menurut Presiden, Merauke memiliki lahan kurang lebih 4,6 juta hektare yang berpotensi untuk dibuat persawahan. Namun setelah diindetifikasi, hanya 1,2 juta hektare yang bisa dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke dan sisanya 3,4 juta hektare akan dikerjakan pemerintah pusat.

 

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

 

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Indonesia.go.id.