Indonesia.go.id - Mendorong Badan Layanan Umum Jadi Lokomotif

Mendorong Badan Layanan Umum Jadi Lokomotif

  • Administrator
  • Rabu, 24 November 2021 | 08:12 WIB
PEMULIHAN EKONOMI
  Loket layanan di Rumah Sakit Cipto Mamgunkusumo, Jakarta. Tertinggi dalam nilai pelayanan kepada publik. RSCM
Secara umum 252 satker badan layanan umum (BLU) yang ada di 21 kementerian telah semakin mandiri. Mereka diharapkan ikut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Mencari laba jelas bukan tujuan. Yang diutamakan ialah agar segala layanan barang atau jasa bisa diberikan secara efisien, efektif, produktif, berkualitas, dan jangan ada kebocoran. Demikian kurang lebihnya prinsip kerja Badan Layanan Umum (BLU), yakni instansi di lingkungan pemerintah (pusat dan daerah) yang memberikan pelayanan penyediaan barang dan/atau kepada masyarakat.

Instansi yang berstatus  sebagai BLU itu banyak jenisnya. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ialah yang terbesar, yang pada 2019 bisa menyetor Rp11,4 triliun bagi penerimaan negara. Pada urutan kedua ialah Balai Penyedia  dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BPPPTI) yang menyetor Rp3,17 triliun. Berikutnya adalah Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan nilai Rp2,96 triliun. Semuanya masuk APBN sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Masuk dalam kelompok 10 besar penyumbang penerimaan negara terbesar tahun itu ialah Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo (Jakarta), Badan Pengusahaan Batam, RSUD Kariadi (Semarang), RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Brawijaya (Malang), dan RS Jantung Harapan Kita (Jakarta). Saat ini ada 252 satuan kerja (satker) BLU yang tersebar di 21 kementerian.

Dari 252 BLU itu, 107 BLU bekerja di bidang kesehatan, 106 BLU berkarya di bidang pendidikan, 10 BLU pengelola dana, 5 BLU pengelola kawasan, serta  23 BLU penyedia barang atau jasa. Ada 92 RS BLU yang menjadi rumah sakit rujukan Covid-19. Jumlah rumah sakit BLU yang hanya 3 persen mampu berkontribusi kepada 15,04 persen layanan rumah sakit di Indonesia.

Di bidang pendidikan, perguruan tinggi negeri BLU yang hanya sebesar 3 persen mampu menerima dan melayani 25 persen populasi mahasiswa Indonesia. BLU pendidikan memberikan beasiswa pada  152 ribu mahasiswa tidak mampu, 1,5 juta paket beasiswa reguler, 30 ribu riset, serta 5 ribu HAKI (hak kekayaan intelektual).

“Ini menggambarkan perannya  yang luar biasa besar,” ujar Menkeu. Harapan pada  BLU tak hanya sampai pada pelayanan yang prima pada masyarakat. Lebih dari itu, sebagai pembina, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong mereka ikut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Meskipun  bukan badan usaha atau perusahaan, ada banyak transaksi pada pelayanan jasa dan barang untuk masyarakat itu.

Dalam BLU EXPO 2021, yang berlangsung secara virtual 16-19 November 2021, semangat untuk ikut dalam pemulihan ekonomi cukup menonjol. Expo tahun 2021 ini mengusung tema “BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi”. Bahkan, di tengah pandemi ini, Kemenkeu berharap satuan kerja BLU didorong untuk bisa menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Kebijakan pemerintah dalam program PEN ini tidak terlepas dari peran serta 252 BLU yang dengan fleksibilitasnya dapat lebih lincah dan responsif menghadapi dinamika pandemi ini, terutama dalam layanan kesehatan dan pendidikan serta mendukung UMKM untuk tetap survive, ‘’ ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati seperti dikutip dalam siaran pers Kemenkeu edisi Kamis (18/11/2021).

Pemerintah sendiri telah menjalankan berbagai program PEN, pada bidang kesehatan, perlindungan telah melakukan  bekerja keras dalam sosial, dukungan UMKM dan korporasi, serta program insentif usaha. Sampai Oktober 2021, dari pagu Rp744 triliun dana PEN, jumlah yang telah direalisasikan 433 triliun. Keseluruhan dari kebijakan PEN itu dimaksudkan untuk mengendalikan Covid-19, memperbaiki kesejahteraan masyarakat, seraya mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.

Sebagian layanan PEN itu diberikan melalui BLU. Dari sisi layanan kesehatan, rumah sakit BLU telah melayani lebih dari 80% pasien BPJS dan 90% RS BLU menjadi RS Rujukan Penanganan Pasien Covid-19. Tercatat selama 2020, rumah sakit BLU menangani 34 juta pasien terkait pemeriksaan dan perawatan Covid-19.

Sementara itu, Satker-Satker BLU yang bergerak dalam pelayanan ekonomi rakyat telah memberikan  dukungan bantuan permodalan kepada 4,48 juta debitur usaha ultra mikro. Dana yang disalurkan untuk usaha mikro itu  Rp14,7 triliun, disalurkan melalui BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Rinciannya, untuk 1,15 juta debitur Koperasi dan UMKM sebesar Rp13,3 triliun dan diberikan lewat  Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Bagi 28 ribu kelompok tani hutan telah disalurkan Rp1,5 triliun melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Adapun Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) telah menyalurkan Rp743 miliar pada 18,8 ribu debitur usaha kelautan/perikanan.

Akselerasi dan Pemberdayaan

Jumlah instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Saat ini tercatat ada 252 satker BLU. Kondisi ini dibarengi dengan peningkatan kontribusi PNBP BLU ke PNBP Nasional. Jika pada 2012, pendapatan BLU itu rata-rata hanya bisa menopang 55 persen dari kebutuhan satker-satker tersebut, pada 2020 pendapatannya sudah dapat menutup 79 persen kebutuhan. Artinya, satker BLU itu sudah semakin mandiri. 

Tak heran bila harapan pada BLU-BLU itu semakin tinggi. Maka, pada rangkaian kegiatan BLU Expo 2021 itu, Kemenkeu memprakarsai penandatanganan lima agenda kerja sama. Masing-masing ialah  (i) MoU Akselerasi Sinergi Program RS Jejaring Nasional, (ii) MoU Digital Hub, Talent Pool Era Digital, (iii) MoU Akselerasi Sinergi Program Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (iv) MoU Integrasi Sistem Informasi Untuk Akselerasi Serfitikasi Halal; (v) MoU Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SPI.

Pada MoU pertama, yakni akselerasi sinergi program RS jejaring nasional, pemerintah berharap ada akselerasi program rumah sakit berjejaring yang mampu memberikan layanan penanganan penyakit katastropik di daerah, sebagaimana layanan  rumah sakit pengampu. MoU program talenta digital dan digital hub dimaksudkan agar lulusan PTN BLU dapat memperoleh penguatan keahlian di bidang digital yang tersertifikasi sehingga mampu bersaing di industri kerja.

Adapun MoU akselerasi sinergi program pemberdayaan koperasi dan UMKM dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kesinambungan program pemerintah yang terkait koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah. MoU integrasi sistem informasi untuk akselerasi serfitikasi halal, diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi pelaku usaha khususnya UMK untuk mendapatkan sertifikasi halal.

Lebih lanjut, MoU peningkatan kapasitas dan kompetensi SPI yang antara lain untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi SPI BLU untuk menjaga tata kelola BLU yang akuntabel. "Berbagai MoU pada hari ini tujuannya adalah supaya para BLU itu bersinergi, para menteri saling bersinergi, dan kementerian lembaga, BLU-nya juga saling bersinergi,” ujar Menkeu Sri Mulyani.

BLU EXPO 2021 diharapkan menjadi sarana promosi produk dan layanan dari BLU kepada masyarakat agar bisa mendapatkan calon mitra usaha. Sesuai dengan tema BLU Expo 2021 “BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi” BLU diharapkan memikirkan strategi baru yang tidak business as usual dalam memberikan layanan ke masyarakat, khususnya di tengah kondisi pandemi saat ini.

BLU diharapkan melakukan upaya yang keras, baik dari sisi inovasi produk, proses, organisasi, dan marketing. BLU juga dituntut bisa melihat ke depan dalam mengantisipasi masalah dan tantangan yang akan terjadi. Dengan fleksibilitasnya, BLU diharapkan bisa memberikan dampak peningkatan kinerja layanan dan keuangan yang siginifikan.

Pada 2020 kontribusi PNBP BLU terhadap PNBP nasional adalah sebesar 20,5%. Dalam lima tahun terakhir, BLU secara konsisten telah berkontribusi pada PNBP nasional rata-rata 15,42 % per tahun. Pertumbuhan pendapatan BLU periode 2016-2020 rata-rata tumbuh 15,7 %, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan PNBP nasional yang sebesar 7,1 % per tahunnya.

Total pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) hingga Oktober 2021 mencapai Rp96,45 triliun atau 168 % dari target tahun 2021 yakni Rp58,8 triliun. Lonjakan ini ditopang oleh BLU pengelola dana Rp64,3 triliun. Di tengah BLU ada kegiatan ekonomi yang besar dan memungkinkannya menjadi salah satu lokomotif yang bisa menarik gerakan ekonomi di sektor sekelilingnya.

 

 

Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari