Indonesia.go.id - Pemerintah Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Pemerintah Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

  • Administrator
  • Sabtu, 5 Februari 2022 | 12:20 WIB
COVID-19
  Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan tentang perkembangan kasus COVID-19 khususnya varian Omicron di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022). SETPRES
Presiden Jokowi meyakinkan masyarakat bahwa persiapan pemerintah sudah lebih baik dalam menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Yang bergejala ringan bisa isolasi mandiri di rumah.

Dari Medan, di tengah  kunjungan kerjanya ke Sumatra Utara, Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan khusus atas situasi pandemi di tanah air. Terjadi lonjakan besar, kasus Covid-19 terus menanjak di hari-hari belakangan dan mencapai 27.197 kasus pada Kamis 3 Februari 2022. Presiden  menegaskan, pemerintah telah memperkirakan dan mengantisipasinya dengan sejumlah persiapan yang lebih baik dari tahun lalu.

‘’Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh pemerintah, dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu, baik dari segi rumah sakit, obat-obatan dan oksigen, fasilitas isolasi, maupun tenaga kesehatan. Kondisi rumah sakit hingga saat ini masih terkendali,’’ ujar Presiden Jokowi, dalam keterangannya di Medan, Kamis, 3 Februari 2022. Varian Omicron disebut sebagai pembangkit dari gelombang III pandemi Covid-19 kali ini.

Presiden Jokowi menyerukan agar masyarakat tetap tenang. Meski varian Omicron memiliki daya penularan yang tinggi, Presiden Jokowi mengatakan, tingkat keparahan dan fatalitas yang diakibatkannya lebih rendah dibandingkan varian Delta.  Hal ini bisa terlihat dari contoh kasus Covid-19 varian Omicron di beberapa negara yang ditandai oleh tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah.

“Hal serupa juga terjadi di negara kita, Indonesia, yang meskipun kasusnya  melonjak cukup tinggi, keterisian rumah sakit masih terkendali,” ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, pasien terdampak varian Omicron juga dapat disembuhkan tanpa harus menjalani perawatan di rumah sakit. Pasien yang terpapar dengan gejala ringan cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat, dan multivitamin, serta segera tes kembali setelah lima hari.

Di kesempatan itu pula, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, selaku Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali; dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Koordinator PPKM luar Jawa-Bali, untuk segera mengevaluasi level PPKM.

Presiden Jokowi juga meminta kepada  gubernur, bupati, wali kota, dan jajaran pemerintah daerah, serta jajaran TNI-Polri untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat dan vaksinasi terus dijalankan dan dipercepat.

‘’Saya kembali mengingatkan masyarakat agar tetap tenang menghadapi varian baru Covid-19 ini. Tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan kurangi aktivitas yang tidak perlu. Bagi yang belum divaksin agar segera divaksin. Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, booster, agar segera melakukan vaksin booster,” tandasnya.

Kecepatan penularan varian Omicron ini memang luar biasa. Pada 25 Januari 2022 kasus baru Covid-19 masih di angka 4.874 kasus, dan 10 hari kemudian yakni pada 4 Februari angka harian itu melesat hingga di atas 32 ribu kasus. Angka kematian rata-rata harian (dalam sepekan terakhir) pun melonjak dari 7 kasus (25 Januari) menjadi 25 kasus (4 Februari).

Positivity rate 4 Januari 2022 mencapai 23.7 persen di DKI Jakarta dan 10,29 persen secara nasional. Kasus aktif secara nasional telah menyentuh angka 140 ribu kasus. Sebagian pasien yang mengalami gejala khas pun menjalani perawatan di rumah sakit. Tak terhindarkan lagi, tempat tidur yang telah disediakan untuk pasien Covid-19 kembali meningkat.

Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit alias bed occupancy ratio (BOR) di Jakarta telah melejit ke angka 61 persen per 4 Februari 2022. Di hari yang sama, BOR secara nasional merambat naik ke level 13,90. Ruang ICU untuk pasien Covid-19 juga kembali terisi. Rusun yang dipakai sebagai tempat isolasi terpusat kembali ramai. Tingkat hunian Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) di Wisma Atlet Kemayoran terisi 68 persen.

Juru Bicara Pandemi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, para pasien yang dirawat di rumah sakit, dengan gejala sedang sampai berat, umumnya lebih cepat pulih dan terbebas dari infeksi dibandingkan pasien pada era gelombang Delta sepanjang Juni--September 2021. ‘’Sebanyak 85 persen pasien yang dirawat di rumah sakit sudah sembuh. Yang kasusnya cukup berat hingga kritis dan memerlukan bantuan oksigen sekitar 8 persen,’’ ujar Nadia Tarmizi.

Gelombang III pandemi Covid-19 di Indonesia, kali ini, diyakini dikendalikan oleh varian Omicron yang terdeteksi pertama kali penularannya pada 15 Desember 2021 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ada satu skenario yang mengatakan bahwa penyebaran Omicron mulai terjadi sejak awal Januari 2022.

Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 sejak 1 Januari hingga 4 Februari 2022 mencapai 184 ribu. Sebagian besar muncul dalam 10 hari terakhir. Dari jumlah itu, sekitar 44 ribu pasien sudah sembuh. Namun, angka kematian tetap  ada, yakni 369 jiwa terhitung sejak 1 Januari hingga 4 Febuari 2022. Angka kematian yang diakibatkan mencapai 0,2 persen. Pada saat gelombang varian Delta, angka mortalitasnya sekitar 3,3 persen, bahkan bisa mencapai 6 persen di beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun, seperti dikatakan oleh Jurus Bicara Satgas Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito, kematian bukan soal angka-angka. ‘’Satu kematian pun itu menyangkut nyawa manusia, dan itu harus dihindarkan,’’ ujarnya.

Pemerintah, menurut Profesor Wiku, tentu akan mengambil kebijakan untuk menekan risiko akibat Covid-19. ‘’Namun, masyarakat juga harus pandai-pandai menjaga diri. Untuk melindungi diri sendiri dan orang di sekitar dengan terus mematuhi protokol kesehatan,’’ ujarnya, seraya kembali mengingatkan pentingnya memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan bepergian bila ada kepentingan yang mendesak saja.

 

Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari