Presidensi G20 Indonesia bertemakan recover together recover stronger. Sementara tema 77 tahun kemerdekaan Indonesia adalah pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Tema yang kurang lebih sama.
Hari Ulang Tahun ke-77 (HUT ke-77), menjadi momentum Indonesia memimpin dunia, khususnya negara-negara anggota G20, untuk pulih dari pandemi COVID-19. Presidensi G20 menunjukkan kepercayaan dunia bahwa Indonesia mampu memimpin dan membawa perubahan usai hantaman pandemi yang meluluhlantakkan sendi kehidupan.
Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, di Jakarta pada Rabu (17/8/2022).
"Presidensi G20 Indonesia temanya adalah recover together recover stronger. Sementara tema 77 tahun kemerdekaan Indonesia adalah pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Tema yang kurang lebih sama. Sehingga ini adalah momentum bagi Indonesia untuk memimpin pemulihan dunia pasca-COVID-19," ujarnya.
Kepercayaan dan keyakinan dunia terhadap kemampuan Indonesia, dikatakan Usman, tidak hanya dalam kaitannya bangkit dan krisis COVID-19, tapi juga kepemimpinan dalam menyelesaikan berbagai konflik, di antaranya mendinginkan suhu panas dua negara yang sedang bertikai saat ini, Rusia dan Ukraina. Bahkan Presiden Joko Widodo saat kunjungannya ke kedua negara, diterima dengan hangat oleh pemimpin negara masing-masing.
"Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina maupun Rusia punya makna yang simbolis bukan hanya terkait kepemimpinan tapi juga memperlihatkan langkah dan hasil yang konkrit. Usai kunjungan tersebut, arus pangan dibuka kembali yang tentu mengurangi risiko krisis pangan,”ujar Usman.
Maka itu Indonesia pun dianggap dunia, mampu memimpin kebangkitan baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. “Kita dianggap dunia, khususnya negara G20, menjadi pemimpin dalam memulihkan dunia dari hantaman pandemi maupun situasi geopolitik yang tidak menentu," katanya.
Peran ekonomi digital pulihkan dunia
Pemulihan ekonomi bahkan menjadi salah satu tema yang dibahas dalam pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20, sebelum pelaksanaan KTT G20 pada November 2022.
Ketika pandemi COVID-19, pergerakan fisik manusia dibatasi, begitu pula transaksi ekonominya. Maka teknologi digital dikatakan Usman menjadi strategi atau jalan keluarnya. Karena itu Indonesia dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendorong penggunaan teknologi digital dalam upaya pemulihan ekonomi.
Saat pelaksanaan DEWG pertama hingga ketiga, Indonesia mendorong tiga tema, yaitu pemulihan ekonomi pascapandemi, literasi dan keterampilan digital, serta pertukaran dan tata kelola data. Dari ketiganya jelas bahwa teknologi digital menjadi jalan keluar untuk pemulihan dunia pascapandemi.
“Ini sesuatu yang memang berkembang. Semua transaksi ekonomi mulai beralih ke digital," kata Usman.
Untuk mengimbangi penyebaran infrastruktur digital, Kemkominfo dikatakan Usman harus memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini pemerintah harus membangun dan mempersiapkan talenta-talenta digital yang berkualitas.
Meski Usman mengakui jika Indonesia masih kekurangan SDM digital yang mumpuni, namun, ia menegaskan pihaknya dalam hal ini Kemkominfo mendorong dan mengupayakan berbagai langkah, di antaranya gelontoran program-program yang mempercepat tumbuhnya talenta digital Indonesia.
Apalagi, kata Usman, ke depan sudah diproyeksikan oleh banyak lembaga internasional akan ada peralihan pekerjaan ke arah yang lebih digital.
Beberapa program yang menjadi fokus Kemkominfo, pertama adalah gerakan nasional literasi digital. Program ini menjadi sebuah langkah edukasi digital level dasar. Kemudian di level selanjutnya ada Digital Tanlent Schoolarship, yang diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Kemudian ada Digital Leadership Academy. Ini dikhususkan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Kita bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan sejumlah universitas dalam dan luar negeri, untuk membangun talenta digital ini,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Usman juga menyinggung terkait tema ketiga dari DEWG yang masih menimbulkan diskusi panjang anggota G20. Maka itu Kemkominfo akan kembali memimpin pembahasannya pada 1 September 2022 di Bali dalam pertemuan Digital ICT Ministry Meeting.
“Untuk dua tema lainnya semua negara G20 telah sepakat. Namun tema ketiga memang masih terjadi diskusi,” ujar Usman.
Indonesia dikatakannya mengajukan empat karakter dalam tata kelola data antarnegara. Pertama adalah tata kelola yang harus berdasarkan hukum yang disepakati bersama. Kedua adalah keadilan dalam tata kelola data. Ketiga transparansi dan keterbukaan, dan yang keempat adalah adanya timbal balik tata kelola data. “Kita berharap di pertemuan nanti akan menghasilkan komunike,” ujar Usman.
Reporter: Wahyu Sudoyo
Redaktur: Taofiq rauf/Elvira Inda Sari