Di Semarang harga telur ayam turun ke level Rp27.000 per kg. Secara nasional rata-rata harga telur masih di atas Rp30.000 per kg. Secara umum harga pangan justru mengalami deflasi.
Harga bahan kebutuhan pokok pangan secara umum terjaga tetap stabil di pasaran. Tidak terjadi lonjakan harga yang luar biasa pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Setidaknya, pada delapan hari sesudahnya. Situasi itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan seusai meninjau harga-harga bahan pokok di Pasar Karang Ayu, Semarang, Minggu (11/9/2022).
‘’Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Saat ini di Pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok terus stabil. Untuk telur harganya terus mengalami penurunan di pasar tercatat Rp27.000 per kilogram. Semua terus kita monitor,” ucap Mendag Zulkifli Hasan.
Didampingi didampingi Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah M Arif Sambodo, dan Kepala Dinas Perdagangan Semarang Kota Nurkholis, Menteri Zulkifli hampir satu jam blusukan di Pasar Karang Ayu. Ia menyisir dari satu los ke los sembako yang lain, di sela-sela acaranya menghadiri perhelatan Gebyar Muktamar Muhammadiyah-Aisyiah ke-48 di Kota Semarang.
Dalam pantauan Mendag Zulkifli Hasan dan jajarannya hari itu, harga beras kelas medium tercatat Rp10.000 per kg; beras premium Rp12.000 per kg; gula pasir domestik Rp13.000 per kg, minyak goreng curah Rp12.000 per liter; minyak goreng kemasan Minyakita Rp14.000 per liter, dan minyak goreng kemasan umum Rp18.000 per liter.
Ada pun harga tepung terigu rata-rata pada level Rp12.500 per kg; daging sapi Rp130.000 per kg, daging ayam ras Rp34.000 per kg, telur ayam ras Rp27.000 per kg; cabai merah keriting Rp60.000 per kg; cabai merah besar Rp55.000 per kg, cabai rawit merah Rp45.000 per kg; bawang merah Rp30.000 per kg; dan bawang putih Rp20.000 per kg.
Situasi harga di Semarang secara umum tidak terlalu jauh berbeda dari harga rata-rata bahan pokok secara nasional. Harga bahan pokok yang dipantau Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan, tidak terjadi gejolak harga yang dalam. PIHPS ialah lembaga di bawah Bank Indonesia yang melakukan pemantauan di 82 pasar yang tersebar di 34 provinsi.
Pemantauan dilakukan atas sembilan bahan pangan (minyak goreng, cabai, bawang merah, bawang putih, beras, gula pasir, beras, telur ayam ras, daging ayam, dan daging sapi), yang secara keseluruhan ada 24 kelas atau kategori. Untuk beras, misalnya, ada enam kategori, yakni berat super 1, super 2, medium 1, medium 2, serta beras bawah 1 dan 2. Untuk minyak goreng ada tiga kategori, daging 2 kategori, dan untuk cabe ada jenis cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit, dan cabai rawit merah. Tapi untuk telur dan daging ayam tak ada pembagian kategori.
Pada monitoring Senin, 12 September 2022, data PIHPS menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir hanya ada kenaikan harga pada minyak goreng kemasan bermerk, di antaranya kategori 2. Masing-masing naik Rp100 (0,44 persen) menjadi Rp22.900 per liter; serta Rp200 (0,95 persen) menjadi Rp21.150 per liter. Untuk 22 barang yang lain mengalami penurunan.
Untuk telur ayam ras rata-rata harganya turun Rp100 (0,29 persen) menjadi Rp30.650 per kg; serta daging ayam ras susut Rp100 (0,28 persen) menjadi Rp34.500 per kg. Beras mutu bawah, medium dan super (enam kategori) rata-rata turun Rp150--Rp200 per kg. Cabai, bawang merah, bawang putih, gula, daging sapi turun. Dalam rilisnya 9 September 2022, Bank Indonesia menyebut adanya deflasi (penurunan) harga pada sejumlah harga bahan pangan.
Namun, pergerakan harga pangan sering sulit diprediksi. Gangguan rantai pasok akibat kegagalan panen di satu sentra produksi bisa cepat mengerek harga di pasar sekitarnya. Maka, Mendag pun mengingatkan semua unsur di pemerintah daerah tentang instruksi Presiden Joko Widodo supaya Pemerintah Pemerintah Daerah siaga membantu biaya transportasi (angkutan) barang kebutuhan pokok bila harganya melonjak.
Bantuan transportasi itu diperlukan untuk mengangkut bahan pangan dari daerah yang melimpah pasokannya ke daerah lain yang kekurangan pasokan, sehingga harga tidak naik. Pemda diizinkan menggunakan anggaran tak terduga itu dengan batas maksimal 2 persen dari dana alokasi umum (DAU).
‘’Pemerintah daerah akan membantu memberikan subsidi transportasinya sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat turun. Jadi ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Pemerintah pusat dan daerah, kata Mendag Zulkifli, akan terus berupaya menjaga inflasi pangan terkendali. Di antaranya, melalui operasi pasar, subsidi transportasi, maupun optimalisasi program gerai maritim, tol laut, dan jembatan udara.
“Pemerintah optimistis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya stabilisasi minyak goreng yang mencatatkan deflasi pada empat bulan terakhir,’’ ujarnya.
Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari