Indonesia.go.id - Menjaga Momentum Jasa Konstruksi yang Berdaya Saing

Menjaga Momentum Jasa Konstruksi yang Berdaya Saing

  • Administrator
  • Rabu, 7 Agustus 2024 | 16:55 WIB
KONSTRUKSI
  Hingga semester pertama 2024, industri jasa konstruksi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. ANTARA FOTO/ Sulthony Hasanuddin
Daya saing nasional Indonesia berada di peringkat 27, naik tujuh peringkat dari 2023, menjadi tiga besar di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand.

Hingga semester pertama 2024, industri jasa konstruksi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. Adalah dukungan dari pemerintah, serta meningkatnya daya saing nasional yang berada di peringkat 27, naik tujuh peringkat dari tahun 2023 alias tiga besar di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand, dan berbagai proyek infrastruktur besar telah menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.

Sebagai informasi, merujuk data  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), nilai bisnis konstruksi di Indonesia mencapai Rp423,4 triliun atau 12,73 persen dari Rp3.325,1 triliun total anggaran belanja negara tahun 2024. Angka tersebut mencakup berbagai proyek infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan tol, jembatan, pelabuhan, bandara, hingga fasilitas umum lainnya.

Adapun beberapa proyek besar yang menonjol  di semester pertama tahun 2024, antara lain pembangunan tol Trans-Sumatera, pengembangan Pelabuhan Patimban, serta Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menandai geliat konstruksi Indonesia 2024,  Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi  menggelar  event Konstruksi Indonesia (KI). KI 2024 ini merupakan tindak lanjut KI 2023. Ini, kata  Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis saat Launching KI 2024 di Jakarta, Selasa (23/7/2024), merupakan  bentuk dukungan pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi melalui serangkaian agenda untuk menciptakan peluang usaha serta menjadi booster bagi stakeholder jasa konstruksi.

Agenda Besar KI 2024

Rangkaian kegiatan KI 2024 itu sendiri dimulai Juni 2024 dan puncaknya pada 6--8 November 2024 di ICE BSD, Tangerang. Adapun agenda utamanya antara lain konferensi, fair and expo, penghargaan Konstruksi Indonesia 2024, Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Nasional, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), penyusunan Buku Konstruksi Indonesia 2024, serta lomba foto dan video.

- Konferensi: Menyajikan berbagai topik terkait perkembangan terbaru di industri konstruksi.

- Fair and Expo: Memamerkan inovasi dan teknologi terbaru di bidang konstruksi.

- Penghargaan Konstruksi Indonesia 2024: Memberikan penghargaan kepada pelaku industri yang berprestasi.

- Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Nasional:Ajang untuk menunjukkan keterampilan dan keahlian para pekerja konstruksi.

- Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang  mendorong penggunaan produk dan destinasi lokal.

- Penyusunan Buku Konstruksi Indonesia 2024: Dokumentasi perjalanan dan pencapaian industri konstruksi di Indonesia.

- Lomba Foto dan Video: Meningkatkan kesadaran dan promosi tentang pentingnya konstruksi yang berkualitas.

Dengan mengusung tema “Agility dan Adaptability Sektor Konstruksi yang Berdaya Saing”, KI 2024 menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat jasa konstruksi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan industri konstruksi yang begitu cepat demi mencapai keberhasilan dan keberlanjutan proyek konstruksi di masa kini dan masa depan serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Industri konstruksi harus agile dalam merespons perkembangan teknologi, perubahan regulasi, dan dinamika pasar dengan cepat dan efektif. Kita juga harus mampu beradaptasi untuk menyesuaikan strategi sesuai dengan kondisi yang terus berubah agar dapat tetap kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat," kata Abdul Muis.

Dengan terselenggaranya event KI 2024 ini diharapkan dapat menciptakan media pertukaran informasi supply and demand dan komunikasi stakeholder jasa konstruksi baik nasional maupun internasional. Acara ini juga menjadi ajang promosi untuk mendorong investasi, kreativitas, teknologi konstruksi, dan kegiatan konstruksi nasional.

"Saya mengajak seluruh masyarakat jasa konstruksi untuk bersama-sama dan berkolaborasi memanfaatkan dan menyemarakkan rangkaian Konstruksi Indonesia 2024 ini sebagai ajang yang produktif dan inspiratif bagi kita semua untuk mendorong industri konstruksi menuju masa depan yang lebih baik," tutup Abdul Muis.

Prospek Cerah

Dengan fondasi yang kuat di semester pertama, menurut Abdul Muis, prospek industri jasa konstruksi di semester II-2024 tampak cerah. Meningkatnya investasi baik dari dalam maupun luar negeri, serta komitmen pemerintah untuk melanjutkan berbagai proyek strategis, memberikan optimisme bagi para pelaku industri.

Mengutip situs resmi Kemenko Perekonomian, pada 2024, pemerintah berencana untuk mempercepat berbagai proyek strategis nasional (PSN) yang diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat. Berbagai proyek tersebut tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, juga memberikan dampak positif pada perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Merespons hal itu, penting bagi sektor konstruksi untuk selalu menjaga akuntabilitas dan keadilan dalam penggunaan anggaran. "Besarnya anggaran infrastruktur nasional tentunya harus dilakukan dengan akuntabel dan berkeadilan serta diikuti oleh kesiapan seluruh rantai pasok industri konstruksi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya," kata Abdul Muis.

Tantangan dan Peluang

Meskipun prospeknya cerah, industri jasa konstruksi di Indonesia tetap menghadapi beberapa tantangan. Ketersediaan bahan baku, tenaga kerja terampil, dan perubahan regulasi adalah beberapa isu yang perlu diatasi untuk memastikan kelancaran proyek-proyek konstruksi.

Namun, dengan meningkatnya adopsi teknologi dan inovasi di sektor ini, banyak peluang yang dapat dimanfaatkan. Penggunaan teknologi building information modeling (BIM), misalnya, telah membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek konstruksi. Selain itu, tren green building dan keberlanjutan juga membuka peluang baru bagi perusahaan konstruksi untuk beradaptasi dan berkembang.

 

 

Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari