Korlantas Polri mencatat peningkatan disiplin para pengemudi di jalan sebagai salah satu faktor utama turunnya angka kecelakaan. Pemudik dinilai lebih patuh terhadap aturan, menjaga kecepatan, serta tertib dalam mengikuti arahan petugas di lapangan.
Zamzami, pemudik asal Bojonegoro, Jawa Timur, menceritakan pengalaman perjalanan balik menuju Tangerang Selatan, mengungkapkan bahwa perjalanan kali ini terasa lebih lancar.
“Kebijakan one way dan contraflow sangat membantu mengurangi kemacetan. Perjalanan jadi lebih cepat. Saya masuk tol Ngawi melewati Pejagan bisa bawa mobil dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Jalanan ke arah Jakarta lengang. Banyak petugas kepolisian yang membantu, serta ada posko kesehatan dan tempat istirahat di sepanjang jalan. Saya sempat istirahat 1 jam tidur di Cipali,” ujar Zamzami, Selasa (9/4/2025).
Pengelolaan arus mudik dan balik selama Lebaran 2025 kali ini memang dirasakan masyarakat lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut dialami masyarakat dalam hal penyediaan infrastruktur, layanan, pengaturan lalu lintas, diskon tarif hingga pengaturan masa cuti bersama. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 sebagai sebuah prestasi besar. Pasalnya, mudik berjalan lancar, aman, dan nyaman.
Korlantas Polri mencatat bahwa sebanyak 1,6 juta kendaraan telah kembali ke arah Jakarta per Senin, 7 April 2025. Jumlah ini setara dengan 70 persen dari total 2,2 juta kendaraan yang keluar Jabodetabek selama mudik. Sisanya, sebanyak 30 persen kendaraan, diperkirakan akan kembali dalam satu hingga dua hari ke depan.
Kendati volume arus kendaraan tahun ini dilaporkan lebih besar dari tahun lalu. Namun, hal itu bisa diatasi oleh Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Merupakan suatu prestasi, yang dilaporkan kepada saya, arus mudik yang terbesar selama ini, lebih besar dari tahun lalu, tetapi tanpa kemacetan yang berarti,” ujar Presiden, saat berbicara dalam Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Menurut Presiden, angka kecelakaan selama periode arus mudik maupun balik Lebaran 2025 juga menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. “Yang lebih memuaskan bagi kita adalah angka kecelakaan yang turun sangat drastis, 30 persen lebih rendah kecelakaan dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Presiden Prabowo.
Pemerintah Indonesia dinilai sukses mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2025 ditinjau dari empat program. Kepala Posko Angkutan Lebaran Terpadu Lebaran 2025, Amirulloh, menjelaskan efektivitas program mudik gratis yang telah disambut antusias oleh masyarakat. Dengan mengalihkan pemudik dari kendaraan pribadi dan sepeda motor ke angkutan umum, program ini membantu menekan angka kecelakaan dan memberikan akses mudik bagi masyarakat kurang mampu.
“Program ini membantu mereka yang memiliki keterbatasan biaya dan juga meningkatkan keselamatan dengan mengurangi penggunaan sepeda motor sebagai moda mudik,” kata Amirulloh, di Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Rabu (9/4/2025).
Kebijakan diskon tarif tol dan harga tiket pesawat menjelang puncak arus mudik turut menyebar distribusi volume perjalanan masyarakat. Strategi ini terbukti berhasil mencegah penumpukan di satu hari tertentu dan mengurangi kemacetan di jalan tol dan bandara.
Satu hal, implementasi kebijakan Work From Anywhere (WFA) oleh sejumlah instansi pemerintahan dan perusahaan swasta. Kebijakan ini memberikan fleksibilitas waktu kepada pemudik untuk memilih waktu perjalanan yang tidak bersamaan dengan puncak arus mudik maupun balik.
Program ini berdampak menurunnya angka kecelakaan secara drastis. Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama. “Keselamatan menjadi yang paling penting dan terbukti, tahun ini angka kecelakaan menurun cukup signifikan,” tukas Amirulloh.
Selama periode 23 Maret hingga 7 April 2025, tercatat sebanyak 2.637 insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 30 persen dibanding periode mudik tahun lalu yang mencapai 3.728 kecelakaan. Penurunan ini menjadi kabar baik dan menandakan keberhasilan upaya pengawasan lalu lintas selama masa libur Lebaran.
Moda transportasi seperti kereta api, kapal penyeberangan, penerbangan hingga jalan tol mengalami peningkatan volume namun tetap terkendali.
Di pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Merak, Banten dan Ketapang, Jawa Timur, tidak ditemukan antrean panjang seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kondisi ini merupakan hasil dari implementasi kebijakan-kebijakan teknis seperti sistem contraflow, pembatasan kendaraan angkutan barang, serta rekayasa lalu lintas berbasis evaluasi data real-time,” ujar Amirulloh.
Menyikapi situasi arus mudik dan balik Lebaran ini, Presiden menyatakan bahwa apresiasi terhadap kinerja aparat kepolisian patut diberikan. Terlebih, anggota Polri rela berpanas-panasan menjaga keamanan lalu lintas.
“Ini adalah hasil kerja keras, dan ini kerja keras daripada Kementerian Perhubungan dan Kepolisian dan TNI. Polisi yang sering dicaci maki, disalah-salahkan, padahal mereka diterik siang matahari tanpa kita sadar mereka bekerja keras menjaga kita, mengatur lalu lintas,” ungkap Presiden Prabowo.
Di samping itu, Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mencatat peningkatan disiplin para pengemudi di jalan sebagai salah satu faktor utama turunnya angka kecelakaan. Pemudik dinilai lebih patuh terhadap aturan, menjaga kecepatan, serta tertib dalam mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Bangsa kita kalau tertib nanti dilihat daripada saat kita melaksanakan kegiatan Operasi Ketupat yang arus mudik dan arus balik yang dari tahun ke tahun alhamdulillah cukup bagus,” ujarnya.
Dengan begitu, arus mudik dan balik yang relatif lancar tahun ini menunjukkan kemajuan perilaku berkendara masyarakat.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Untung Sutomo