Indonesia.go.id - Sumpah Palapa Era Modern Segera Tuntas

Sumpah Palapa Era Modern Segera Tuntas

  • Administrator
  • Senin, 7 Januari 2019 | 10:23 WIB
INFRASTRUKTUR BROADBAND
  Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika. Sumber foto: Antara Foto

Proyek jaringan Palapa Ring segera tuntas. Infrastruktur itu diharapkan bisa dimanfaatkan mendukung ekonomi digital Indonesia.

Anda pernah mendengar tagline: Apapun masakannya, belanjanya di tukangsayur.co. Ya apps tukang sayur itu merupakan salah satu aplikasi yang melayani kebutuhan bahan pokok sehari-hari para ibu-ibu rumah tangga.

Melalui apps ini, mereka berusaha memberikan solusi bagi ibu-ibu rumah tangga dengan cara mudah dan praktis. Buka apps, pesan sesuai dengan yang dibutuhkan, baik itu sayur, buah, atau kebutuhan dapur lainnya.

Ingat, pesanan akan dilayani bila diorder sebelum pukul 20.00. Setelah jam itu, mereka tak melayani pesanan. Nah, berikutnya ibu-ibu rumah tangga itu tinggal duduk manis di rumah dan tak perlu pergi ke pasar hingga pesanan datang keesokan harinya di pagi hari.

“Kami membangun apps ini di Juli 2016. Minatnya luar biasa. Tren terus menanjak. Konsep kami adalah opportunity sharing. Dengan siapa kami ber-sharing? Ya dengan tukang-tukang sayur keliling,” kata Chief Operational Officer Tukangsayur.co Endang Achmad, dalam satu perbincangan di satu siang di sebuah kafe di bilangan SCBD, menjelang akhir 2018.

Anak muda usia 30-an tahun menambahkan, melalui apps itu, para tukang-tukang sayur itu diharapkan memperoleh penghidupan yang berkelanjutan di masa depan. “Dalam konteks ke customer, kami memberikan jaminan ibu-ibu rumah tangga mendapatkan kualitas barang yang dipesan lebih fresh dan langsung dari pasar melalui apps tersebut,” ujarnya menyakinkan.

Yur…sayur…sayur. Suara serak di pagi hari bisa jadi tak terlalu lama lagi sudah tak terdengar dan tak pernah lewat di depan rumah kita. Kenapa? Karena istri kita atau ibu-ibu rumah tangga sudah merasa nyaman dan bisa melakukan pesanan kebutuhan mereka hanya melalui kotak ajaib bernama ponsel.

Benar. Apps Tukangsayur.co adalah salah satu aplikasi yang bisa jadi tiap menit lahir di Tanah Air. Artinya, bisnis berbasis ekonomi digital itu bila diibaratkan sudah seperti cendawan di musim hujan. Beragam layanan dan jasa kini bisa lahir di era teknologi informasi yang sedemikian dasyat ini.

Wajar saja, kini banyak anak muda terkena virus ingin ikut jejak dan menjadi seperti Nadiem Makarim, pemilik Gojek, atau William Tanuwijaya, pemilik Tokopedia, ketika mereka membuat satu apps. Ya mungkin saja beruntung.

Bayangkan, dua anak muda itu, Nadiem dan William, kini telah menjadi orang super kaya. Bisnis mereka bukan lagi berkelas unicorn tapi sudah berskala decacorn—perusahaan berbasis apps dengan valuasi di atas US$10 miliar, hanya dalam tak sampai 10 tahun.

Lahir dari Timur

Nah, kebayang tidak dalam satu dua tahun ini juga akan muncul Nadiem atau William Tanuwijaya baru dari Papua, atau dari Pulau Morotai. Kita bisa pesan sagu dari Papua, atau memesan pala dan kopra dari Pulau Morotai? Bukan tidak mungkin itu terjadi.

Semua itu bukan mimpi. Mimpi itu segera terwujud tidak lama lagi. Penyebabnya, merdeka sinyal 100% dan layanan Internet berkecepatan tinggi itu segera terealisasi, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di pelosok seluruh Indonesia pada 2020.

Dan, itu semua terwujud melalui Proyek Palapa Ring, sebuah proyek infrastruktur telekomunikasi serat optik yang menjangkau 34 provinsi, 440 kota atau kabupaten. Tidak tanggung-tanggung, total panjang kabel laut yang digelar mencapai 32.280 kilometer dan kabel daratan mencapai 21.807 kilometer.

Proyek ini dibagi menjadi tiga segmen masing-masing Paket Barat, Tengah, dan Timur. Untuk proyek Palapa Paket Barat dan Tengah sudah 100% rampung, serta menyisakan Paket Timur yang belum tuntas.

Namun, Proyek Palapa Ring Paket Timur—yang digarap PT Mora Telekomunikasi Indonesia (Moratelindo)—seluruh penggelaran infrastruktur serat kabel optik tuntas pada kuartal pertama 2019. Target COD (commercial operation date) diharapkan sudah bisa berjalan pada Maret meski saat ini Moretelindo masih menghadapi kendala pemasangan tower di daerah pegunungan akibat gangguan keamanan.

Tidak dipungkiri, tujuan adanya Proyek Palapa Ring adalah untuk memeratakan jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau kerap disebut daerah 3T, terutama yang tidak terjangkau oleh operator telekomunikasi.

Bahkan, seiring dengan tuntasnya 100% Proyek Palapa Ring Paket Tengah pada 21 Desember 2018 menyusul Paket Barat yang sudah beroperasi April 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara perlu datang ke lokasi NOC (Network Operation Center) Palapa Ring Paket Tengah di Desa Muhajirin Baru, Morotai, Maluku Utara.

Menurut Rudiantara, dengan segera tuntasnya jaringan tulang punggung kabel serat optik Palapa Ring, pemerintah mengharapkan infrastruktur itu bisa dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi digital Indonesia.

"Ini kita manfaatkan untuk mendukung ekonomi digital Indonesia. Jangan lupa pada 2020 proyeksi dari ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$130 miliar atau kurang lebih mencapai 11%-12% dari ekonomi Indonesia, suatu angka yang sangat besar dan merupakan paling besar di kawasan regional," jelasnya dalam kunjungan di Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (3/1/2019).

Dengan terintegrasinya Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur, pada pertengahan tahun 2019 akan terhubung jaringan Broadband di 514 kabupaten dan kota. "Pertengahan 2019, seluruh Indonesia sudah terhubung dengan jaringan tulang punggung internet kecepatan tinggi Broadband melalui Palapa Ring,” jelas Rudiantara.

Pendapat Rudiantara juga diamini oleh eksekutif Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI)—satu badan yang sebelumnya bernama BP3TI (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika). Menurut Dirut BAKTI Anang Latif, keterlibatan lembaga itu untuk menggenjot pembagunan infrastruktur telekomunikasi.

Fokus BAKTI ikut serta pembangunan ekonomi digital di Indonesia, terutama mengembangkan ekonomi digital di daerah-daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T). Pasalnya, di daerah-daerah yang tidak memiliki skala ekonomi tersebut nyaris tidak disentuh oleh penyelenggara telekomunikasi swasta.

“Dalam konteks Indonesia, potensi itu tidak hanya di daerah perkotaan, daerah yang belum terjangkau akses telekomunikasi juga memiliki potensi yang tidak kalah besar. Nah, kami siap membantu pembangunan ekonomi digital, tidak hanya perkotaan tetapi juga menjangkau pelosok termasuk yang masuk katagori 3T,” ujar Anang.

Bila dahulu, ada Sumpah Palapa dari Gajahmada pada upacara pengangkatannya sebagai Patih Amangkubumi Majapahit pada 1258 Saka, maka tidak terlalu lama, paling lambat pertengahan tahun ini reikarnasi Sumpah Palapa di era modern segera lahir dengan tuntasnya Proyek Palapa Ring yang tergelar dari ujung barat hingga timur Indonesia. (F-1)