Indonesia.go.id - Bandara Baru Pembuka Isolasi

Bandara Baru Pembuka Isolasi

  • Administrator
  • Sabtu, 23 Februari 2019 | 09:14 WIB
INFRASTRUKTUR
  Sumber foto: Antara Foto

Pemerintah Jokowi getol membangun beberapa bandar udara untuk memudahkan akses transporasi masyarakat.

“Waktu pasukan Amerika mau jatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki, mereka transit dulu di Bandara Werur sini,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Tambaru, Papua Barat Abraham Mayor.

Namun setelah itu, bandar udara (bandara) itu terbengkalai. Landasan pacunya dipenuhi anak-anak bermain bola dan sepeda. Aspalnya gompal. Jika saja bandara yang terbengkalai itu, terletak di Pulau Jawa, mungkin sudah digunakan oleh gank motor untuk trek-trek-an.

Padahal Tambaru terletak jauh di pedalaman. Jika saja akses transportasi sulit, bagaimana warga di ujung Indonesia itu bisa ikut menikmati kemajuan?

Pemerintah Jokowi kemudian membuat rencana besar-besaran. Dana digelontorkan untuk membangun kembali bandara ini. Sejak 2014 derap pembanguan mulai terasa lagi di Tambrauw. Sebagai salah satu pangkalan transportasi bagi rakyat Tambrauw, kehadiran sebuah bandara memang sangat penting. Kini beberapa pesawat perintis sudah bolak-balik ke Tambaru.

Bandara memang merupakan salah satu infrastruktur yang banyak dibangun pada pemerintahan Jokowi. Bentangan wilayah yang luas memang membutuhkan infrastruktur transportasi yang cukup. Setidaknya ada sebelas bandara yang dibangun pada era 2014-2019. Bukan hanya perbaikan bandara seperti di Tambaru, tetapi juga membangun bandara baru.

Sebagian besar bandara yang dibangun pemerintah memang letaknya di wilayah yang masih terisolir atau di daerah terpencil. Katakanlah Bandara Letung, yang terletak di Pulau Anambas, wilayah paling luar Indonesia. Bandara itu sendiri sudah diresmikan pada akhir 2017.

Bandara Letung terletak di Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau. Bandara ini dinilai memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi daerah dari sektor pariwisata.

Dibangun dengan ukuran landas pacu 1.200 x 30 meter, landas hubung 125 x 15 meter, dan landas parkir untuk 3 pesawat 125 x 70 meter, penerbangan perdana di bandara ini telah dilakukan pada 22 November 2016.

Rute-rute yang dilayani pun adalah rute-rute terdekat di sekitar wilayah tersebut dan dilakukan hanya pada hari-hari tertentu. Pesawat yang digunakan di bandara ini yaitu pesawat-pesawat perintis dan juga pesawat jenis ATR yang memiliki 70 seat.

Atau bandara yang terletak di Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku. Bandara Namniwek berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan pemerintahan. Selain berperan dalam kegiatan perekonomian, bandara ini juga melayani beberapa penerbangan selama hari-hari tertentu dengan pesawat jenis ATR 72.

Yang terbesar adalah pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Bandar udara internasional terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta itu dibangun sejak 2015. Bandara ini berdiri di atas lahan seluas 1.800 hektare.

Bandara ini direncanakan memiliki terminal berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahunnya. Ke depannya, bandara ini diproyeksikan dapat menampung hingga 18 juta penumpang. Selain melayani penerbangan domestik, bandara ini juga melayani penerbangan internasional.

Untuk memudahkan akses, pemerintah juga membangun konektivitas antarmoda transportasi seperti menyatukan bandara dengan terminal kereta api atau jalan tol.

Bukan hanya pembangunan bandara. Pemerintah juga melakukan subsidi bagi tersedianya angkutan pesawat perintis untuk memulai langkah terbuka isolasi bagi bandara-bandara baru. (E-1)

https://indonesia.go.id/assets/img/assets/1551089733_Pembangunan_Bandara_Baru.jpeg" />