Pemerintah baru saja mengumumkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Tidak ada kejutan dari RAPBN itu, dan sama-sama kita ketahui bahwa Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin tetap fokus untuk menggenjot sektor infrastruktur.
Tak dipungkiri, sektor infrastruktur bisa jadi telah menjadi trademark Jokowi. Wajarnya saja, melalui infrastruktur yang terkoneksi satu daerah dengan baik, lancar, dan aman selain kebijakan fiskal yang mendukung, harapannya tentu investor masuk.
Penekanan itulah yang disampaikan Jokowi dalam keterangan pemerintah atas RAPBN 2020 di depan anggota DPR, Jumat (16/8/2020), melalui tema satu tujuan, satu bingkai visi yang sama, satu visi besar Indonesia Maju.
Indonesia, tambah Jokowi, diharapkan mampu bersaing dalam kompetisi global.
Dalam kompetisi global yang ketat berebut pengaruh berebut pasar berebut investasi. “Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Indonesia harus lebih cepat dan lebih baik dibanding dengan negara-negara tetangga.”
Melalui investasi yang masuk tentu diharapkan membuka lapangan kerja baru. Indonesia, menurut Jokowi, harus melakukan lompatan demi lompatan yang dibutuhkan. Yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah cepat dan selamat.
Harus diakui, Indonesia merupakan bagian dari ekonomi dunia. Dalam konteks itu, di tengah gejolak perekonomian global, negara ini masih patut bersyukur, pembangunan ekonomi Indonesia selama lima tahun ini masih menunjukkan capaian yang menggembirakan.
Tren Naik
Pertumbuhan ekonomi Indonesia trennya naik terus, dari 4,88% di 2015, menjadi 5,17% pada 2018. Bahkan, hingga Semester I-2019, pertumbuhannya masih di kisaran 5,06%.
Potret pertumbuhan ekonomi itu juga didukung oleh beberapa data, seperti disebutkan dalam Global Competitiveness Index, kualitas infrastruktur Indonesia termasuk listrik dan air meningkat, dari peringkat 81 dunia pada 2015, ke peringkat 71 dunia pada 2018.
Dalam konteks itu, terutama di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi ketidakpastian, Presiden Jokowi dalam pidato di depan anggota DPR berkaitan dengan keterangan pemerintah soal RAPBN 2020 mengambil tema ”APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia”.
Dalam hal itulah, yang akan menjadi fokus di tulisan ini bukanlah semua aspek dalam RAPBN 2020. Melainkan hanya menyoroti pembangunan infrastruktur yang tetap menjadi fokus periode kedua Jokowi.
Khusus soal kebijakan RAPBN tahun 2020, Kepala Negara sangat menekankan perlunya kebijakan yang dirancang ekspansif, namun tetap terarah dan terukur. Sektor infrastruktur adalah salah satu dari lima fokus utama RAPBN 2020.
Dalam postur RAPBN, sektor infrastruktur mendapat porsi senilai Rp419,2 triliun, naik 4,9% dibandingkan alokasi anggaran 2019 2019 sebesar Rp399,7 triliun. Nilai anggaran infrastruktur 2020 terdiri atas infrastruktur ekonomi sebesar Rp405,1 triliun, infrastruktur sosial Rp8,7 triliun, dan dukungan infrastruktur sebesar Rp5,3 triliun.
Perhatian pemerintah untuk tetap fokus menggenjot infrastruktur sudah menjadi pilihan yang benar. Bahkan, pembangunan infrastruktur itu merupakan bagian simpul penting pertumbuhan ekonomi, mendorong investasi yang produktif, terciptanya lapangan serta pengurangan kemiskinan.
Apa itu benar-benar terjadi di periode Jokowi? Harapannya, semua mimpi itu benar-benar terealisasi. (F-1)