Para negara anggota G20 mendukung kelanjutan pembahasan penyediaan dan investasi infrastruktur fisik digital guna mempercepat pemulihan global pascapandemi Covid-19.
Pertemuan pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 telah membahas tiga isu prioritas DEWG. Pada umumnya, seluruh peserta menyepakati seluruh isu yang diusung Indonesia. Isu tersebut adalah konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19 serta kecakapan digital.
Dalam pertemuan itu, para negara anggota G20 menyatakan dukungan serta memberikan berbagai masukan konstruktif terhadap konsep deliverables yang diajukan oleh Presidensi G20 Indonesia. Tuan rumah menawarkan fokus pendekatan yang berpusat pada manusia untuk menjembatani kesenjangan konektivitas digital.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba yang juga Chair DEWG G20 menyatakan, forum pertemuan pertama DEWG secara umum juga sepakat atas pentingnya penyediaan akses telekomunikasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara inklusif, terlebih bagi kelompok masyarakat rentan.
Para negara anggota G20 juga memberikan dukungannya untuk melanjutkan pembahasan penyediaan dan investasi infrastruktur fisik digital guna mempercepat pemulihan global pascapandemi Covid-19. Poin ini termasuk bagi keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan kelompok rentan.
“Konektivitas digital yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat menjadi semakin penting mengingat pandemi Covid-19 yang mendorong
berbagai aktivitas manusia ke ruang digital di tengah keterbatasan fisik yang ada. Sehingga pendekatannya tidak terbatas pada aspek infrastruktur fisik saja, melainkan harus berorientasi human-centric,” jelas Sekjen Mira dalam pertemuan pertama DEWG G20 yang berlangsung secara hibrida di Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3/2022).
Dalam sesi pembahasan isu prioritas DEWG yang pertama, para negara anggota juga menyambut baik usulan elevasi digital innovation league (DIN) dan penyelenggaraan digital transformation expo (DTE) yang diajukan oleh Presidensi Indonesia.
Menurut Alternate Chair DEWG G20 Dedy Permadi, delegasi negara anggota G20 secara umum menyetujui aspek kecakapan dan literasi digital sebagai hal penting dalam bahasan ekosistem digital. Pembahasan isu prioritas kedua mengenai kecakapan dan literasi digital membuahkan beberapa catatan penting.
Dalam diskusi di pertemuan pertama DEWG G20 itu, delegasi juga mengajukan usulan untuk mempertimbangkan aspek di luar teknologi informasi dan komunikasi untuk membahas kecakapan dan literasi digital. Delegasi negara peserta DEWG juga meminta pembahasan yang lebih mendalam tentang platform dan rencana implementasi indikator kemampuan dan literasi digital serta nilai tambah dari indikator tersebut.
Pertemuan pertama DEWG G20 dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G Plate dan dipimpin oleh Chair DEWG Mira Tayyiba dan Alternate Chair Dedy Permadi. Pertemuan itu diikuti secara virtual oleh delegasi negara-negara anggota G20 serta para negara maupun organisasi internasional yang diundang. Selain itu, para global knowledge partners dan national knowledge partners turut menghadiri pertemuan ini untuk memaparkan hasil kajian terhadap masing-masing isu prioritas yang diangkat dalam DEWG.
Dalam Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Kominfo sebagai pengampu DEWG G20 mendorong pembahasan tiga isu prioritas, yaitu konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19 (connectivity and post Covid-19 recovery), kecakapan dan literasi digital (digital skills and digital literacy), serta arus data lintas negara (data free flow with trust and cross-border data flow).
Menkominfo Johnny G Plate menegaskan, Lombok Barat sebagai tuan rumah pertemuan perdana DEWG G20 mempunyai peran penting dalam sejarah pelaksanaan G20 dan perkembangan ekonomi digital di dunia. "Jadi Lombok Barat, Senggigi, mengambil peran yang penting dalam riwayat G20, secara khusus digital economy di dunia," tukas Menteri Johnny.
DEWG berawal dari pembentukan gugus tugas ekonomi digital atau (digital economy task force/DETF) G20 pada 2017 pada masa Kepresidenan Jerman. Tujuan DETF membahas inisiatif pengembangan dan kerja sama ekonomi digital yang diadakan pada 2016 pada masa Kepresidenan Tiongkok.
Para menteri ekonomi digital G20 dan para Pemimpin G20 telah mengakui digitalisasi merupakan pendorong bagi kemajuan menuju tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB di tiga bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. DETF bekerja melalui diskusi dan konsultasi dengan engagement group (EG) G20 dan pemangku kepentingan lain.
Pada 2021, DETF bertransformasi menjadi DEWG yang mencerminkan realitas di mana perangkat digital memungkinkan percepatan pertumbuhan sosial ekonomi dan ekonomi yang inklusif.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari