Indonesia.go.id - Labuan Bajo Berbenah Sambut Forum Internasional G20

Labuan Bajo Berbenah Sambut Forum Internasional G20

  • Administrator
  • Minggu, 10 Juli 2022 | 12:25 WIB
G20
  Presiden Jokowi saat meninjau persiapan kawasan Labuan Bajo menghadapi even G20 pada November nanti. SETPRES
Labuan Bajo berbenah menyambut Tourism Working Group (TWG) G20 pada November 2022. Kecukupan air bersih, BBM, dan fasilitas kesehatan jadi fokus persiapan.

Salah satu poin penting dalam Presidensi G20 Indonesia adalah Tourism Working Group (TWG) G20 yang berfokus pada upaya transformasi pariwisata berbasis komunitas dan UMKM demi mewujudkan pariwisata yang lebih tangguh.

Menariknya, Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur akan jadi salah satu lokasi penyelenggaraan TWG G20 yang berlangsung hingga puncak acara pada November 2022. Oleh karena itu, dari sekarang pemerintah memastikan semua hal telah siap.

Setelah beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR memastikan Kota Labuan Bajo segera terhindar dari kekurangan air bersih, kini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan tinjauan ke beberapa titik infrastuktur bahan bakar minyak dan gas bumi, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPUBN) dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Labuan Bajo.

Agenda itu sekaligus memastikan keterjangkauan akses energi ke masyarakat yang merupakan bahasan utama dari The 2nd Energy Transistion Working Group (ETWG). Selama peninjauan berlangsung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang didampingi Gubenur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menerima laporan dari pengelola SPBU mengenai kelancaran pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di masyarakat maupun industri.

"Di SPBU non-public service obligation (PSO), distribusi BBM berjalan lancar, respons masyarakat juga bagus. Di depot, avtur juga aman," kata Arifin saat ditemui di DPPU Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat, 24 Juni 2022.

Arifin mengimbau kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan mengingat Labuan Bajo merupakan wisata prioritas pemerintah. "Kita harus antisipasi daerah ini akan banyak kunjungan wisatawan. Tentu kebutuhan avtur dan BBM akan meningkat," jelasnya.

Guna memperhitungkan kondisi tersebut, Arifin meminta pihak Pertamina juga meningkatkan level keamanan (safety) dan jaringan logistik di setiap infrastruktur BBM.  Agar lebih hemat dan efisien. Pemerintah berharap, penataan operasional logistik berdampak pada efisiensi mengingat sat ini terjadinya lonjakan harga minyak dunia yang cukup tinggi.

"Sekarang ini harga minyak dunia sudah di atas USD100--USD120 per barel. Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92, rata-rata di atas Rp30.000. Kita harus antisipasi ini karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi," ungkap Arifin.

Selanjutnya, ia membandingkan dengan harga BBM di Indonesia yang jauh lebih murah. "Pertalite (RON 90) saja dijual Rp7.650, Pertamax (RON 92) kita jual Rp12.500. Makanya, kita perlu mengingatkan ke masyarakat agar menggunakan BBM seefisien mungkin. Ini berdampak pada (membengkaknya) alokasi subsidi," bebernya.

Khusus pelayanan bagi nelayan, Arifin mengungkap adanya beberapa kebutuhan BBM yang belum terpenuhi. "Itu sudah ada meknismenya, Pak Gubenur NTT akan bantu menyelesaikan, semoga secepatnya keluar rekomendasi yang permanen," urainya, saat mendapatkan laporan dari Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNCI) Blasisus Janu di SPBUN 59.86501 Tempat Pelelangan Ikan Labuan Bajo.

Bagi Arifin, kebutuhan BBM bagi masyarakat harus diprioritaskan. Untuk itu, pemerintah akan mempertimbangkan menambah alokasi BBM. "Kalau nelayan membutuhkan, pemerintah harus merespons. Cuma ada aturannya, mekanisme pemberiannya gimana. Misalnya, untuk nelayan yang kapalnya 3 gross tonnage (GT)," tegasnya.

Kendati begitu, Menteri ESDM mengapresiasi kinerja pengawasan yang ketat atas pendistribusian BBM baik subsidi maupun nonsubsidi di Nusa Tenggara Timur. Tak hanya itu, realisasi dari alokasi pendistribusian BBM subsidi di Nusa Tenggara Timur mencapai 44% hingga 19 Juni 2022.

"Penyaluran cukup bagus. Masyarakat cukup tertib. Kita berharap khususnya daerah perbatasan nanti diawasi," tutup Arifin.

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), hingga 20 Juni 2022, realisasi BBM jenis Pertalite di Nusa Tenggara Timur mencapai 152.829 kiloliter, sementara realisasi BBM jenis Solar mencapai 65.646 kl.

Sementara itu, dari sisi kesehatan Labuan Bajo juga telah dilengkapi dengan Rumah Sakit bertaraf internasional. Tujuannya membidik peningkatan dan perluasan layanan kesehatan guna mendukung sektor pariwisata, khususnya marine tourism di NTT.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari