Substansi Komunike V20 2022 hadir secara kreatif dan interaktif, sehingga manfaat dan tujuannya mudah dipahami publik.
Values 20 atau V20 adalah komunitas global para pemikir dan praktisi di bidang nilai-nilai yang bergerak untuk menyokong G20 dengan menyiapkan solusi kebijakan yang berbasis data dan berpusat pada kepentingan orang untuk menghadapi tantangan global. Penyelenggara resmi V20 2022 dalam ekosistem Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah Nenilai, suatu inisiatif bersama untuk membangun Indonesia melalui survei dan dialog tentang pentingnya nilai-nilai bagi individu, komunitas, dan bangsa.
Sejak digulirkan pada Januari 2022, rangkaian side event pada Mei, hingga Agustus 2022, maka V20 sampailah pada puncak kegiatan sebagai pendukung Presidensi G20 Indonesia. Oleh karena itu, sebuah komunike bertema “Values at the Center” akan diluncurkan pada Pertemuan Puncak Values20 atau V20 2022 Summit, yang akan berlangsung pada 20-21 Oktober di Green School, Ubud, Bali.
Melalui keterangan pers secara virtual, Jumat (14/10/2022), tampil lima pembicara nasional dan internasional, yang bakal hadir pada V20 2022 Summit di Ubud pekan depan. Mereka membahas sejumlah informasi strategis Komunike V20 2022 bagi G20 Presidensi Indonesia dan dunia.
Para pembicara tersebut adalah Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo; co-Sherpa V20 2022 Profesor Dr Makarim Wibisono dan Alissa Wahid; Wakil Presiden Direktur dan CEO Group Indika Energy Aziz Armand; dan pendiri V20 Global serta anggota Dewan Syuro Kerajaan Arab Saudi Dr Ghazi Binzagr.
Dr Ghazi Binzagr yang mengawal tiga Pertemuan Puncak V20 di Arab Saudi (2020), Italia (2021), dan Indonesia (2022), menyampaikan bahwa V20 berikhtiar memanfaatkan kekuatan besar dari para peneliti dan dan praktisi di bidang nilai untuk berbagi pengetahuan serta menjadi sumber inovasi bagi rancangan kebijakan yang lebih berdampak kepada publik.
“Pemahaman atas nilai-nilai, berpotensi mendorong kolaborasi lebih luas,” ujar pendiri V20 tersebut.
Melalui Komunike, V20 Summit 2022 akan menelurkan sejumlah rekomendasi kebijakan berbasis nilai bagi Presidensi G20 Indonesia dan dunia. Substansi Komunike V20 2022 hadir secara kreatif dan interaktif sehingga manfaat dan tujuannya mudah dipahami oleh publik secara lebih luas. Demikian disampaikan co-Sherpa V20 2022, Makarim Wibisono, mantan Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2004--2007.
Adapun co-Sherpa V20 2022 lainnya, Alissa Wahid–Duta SGDs Indonesia dan Ketua Tanfidziyah PBNU–menjelaskan bahwa melalui V20 2022 Summit, Indonesia mengajak dunia bergerak bersama menuju pemulihan global di atas fondasi nilai-nilai. “Values at the Center sebagai tema utama komunike sungguh tepat,” kata Alissa yang dikenal aktif dan persisten mendorong kehadiran nilai-nilai unggul individu dalam kebijakan publik.
Sejauh ini, V20 2022 Summit menghadapi setidak-tidaknya dua tantangan krusial di tataran global. Pertama, pecahnya perang Rusia-Ukraina pada tahun ini yang menimbulkan rentetan krisis pangan dan energi. Kedua, tantangan yang sudah disadari sejak lama yaitu perubahan iklim.
Permasalahan-permasalahan ini tentu tidak dapat dihadapi sendiri-sendiri oleh setiap negara, melainkan membutuhkan pendekatan dan kesepakatan multilateral. Urgensi lain yang perlu terus dikawal adalah proses kebangkitan dunia setelah dilanda pandemi global sejak Maret 2020.
Menghadapi isu-isu tersebut, V20 percaya bahwa nilai-nilai integritas, tanggung jawab, keadilan, darmabakti, belarasa, dan gotong royong harus dipegang teguh sebagai landasan pemulihan global yang berkelanjutan.
Satu hal, selain pemulihan kesehatan pasca-Covid-19, dunia juga amat menantikan pemulihan ekonomi pascapandemi. Maka, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mendorong pelaku bisnis nasional dan global untuk menerapkan keutamaan nilai dalam langkah dan pengambilan keputusan usaha.
"Ekosistem bisnis banyak menghadapi tantangan global saat ini, khususnya pemulihan pascapandemi. Untuk bisa menghadapi segala tantangan, penerapan strategi bisnis harus berlandaskan pada values yang kuat dan efektif," ujarnya.
Sebagai contoh, beberapa inisiatif strategis di Kementerian BUMN didorong pelaksanaannya berlandaskan pada nilai amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (AKHLAK) yang berkaitan erat dengan dasar negara Indonesia, Pancasila.
“Pendidikan atas nilai-nilai ini memerlukan waktu panjang sehingga harus ditanam sedini mungkin. Semoga program ini dapat menjadi program berskala nasional sehingga mampu mendorong Indonesia menjadi negara kuat maju di tahun 2045,” ujar Kartika.
Mengambil tempat di Green School, Ubud, Bali, V20 2022 Summit menghadirkan sekitar 50 pembicara dari sembilan negara. Mereka akan menghimpun, memperkaya, sekaligus membagikan nilai-nilai terbaik dalam bentuk rekomendasi kebijakan yang dihimpun dalam Komunike V20 2022 guna menyokong Presidensi G20 Indonesia.
Kebinekaan latar belakang para pembicara, panelis, dan fasilitator menjadi salah satu kekuatan utama V20 2022 Summit. Mereka terdiri dari para praktisi global di arena nilai-nilai yang tergabung sebagai V20 Founding Circle, perwakilan pemerintah, pelaku bisnis, aktivis lingkungan, peneliti, praktisi Pendidikan, serta penggerak komunitas.
Para pembicara tersebut di antaranya, Dr Richard Barrett, anggota V20 Founding Circle, penulis, dan Pendiri Barrett Academy for the Advancement of Human Values (Inggris); Shiv Khemka, anggota V20 Founding Circle dan Executive Chairman The Global Education and Leadership Foundation (India); Dr Vivi Yulaswati, Staf Ahli Bappenas dan Ketua SDGs Indonesia; Alexandra Askandar, Ketua Forum Human Capital Indonesin dan Wakil CEO Bank Mandiri; dan Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures, Indonesia.
Di hari terakhir pertemuan puncak di Ubud itu, V20 2022 co-Chairs Meike Malaon, penggagas Nenilai dan Direktur Dayalima, dan Yuri Yogaswara, penggagas Nenilai sekaligus CEO Daya Dimensi Indonesia, akan menyerahkan tongkat estafet V20 2023 kepada India. Negara tersebut merupakan pengampu Presidensi G20 pada 2023.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari