TNI-AL mengerahkan 12 kapal perang serta 2.400 personel untuk menjaga area Nusa Dua, tempat KTT G20 diselenggarakan. Latihan-latihan gabungan pun sudah digelar.
Sejumlah teroris berhasil menguasai dan menyendera awak serta penumpang KMP Trisila Bakti. Operasi penyelamatan dilakukan dengan melibatkan personel gabungan dari kodim, lanal, dan satpolair. Kapal patroli Rajegwesi memimpin operasi. Pada saat yang sama, kapal milik BPBD dan Basarnas bergerak pada jarak yang aman, dan siap bertindak melakukan penyelamatan bila ada korban jatuh ke laut.
Kapal Angkatan Laut (KAL) Rajegwesi yang memiliki panjang 29 meter dan lebar 6,2 meter, dengan senjata utama senapan mesin 12,7 mm, mampu bermanuver menekan KMP Trisila Bakti. Sebuah kapal patroli Satpolair juga memepet dari arah yang lain, sedangkan sejumlah perahu karet bermotor, yang membawa sejumlah personel TNI-AD, TNI-AL, dan Polri, merapat ke KPM Trisila Bakti, memasang tali dan memanjat ke atas geladak. Dalam waktu sekitar satu jam, operasi pembebasan sandera pun berhasil dilakukan.
Semua bertepuk tangan. Gelar latihan itu disaksikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Danlanal Banyuwangi Letkol Ansori, Kapolresta Banyuwangi Kombes Deddy Foury Millewa, Dandim Banyuwangi Letkol Eko Julianto Ramadan, dan sejumlah undangan lainnya. Hari itu, Rabu (26/10/2022), pasukan campuran itu menggelar simulasi operasi gabungan pembebasan sandera di perairan Selat Bali.
Perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tinggal menghitung hari. Sejumlah pemimpin dari 20 negara dengan ekonomi terbesar akan berkumpul di Nusa Dua Bali, pada 15-16 November 2022, dan berembuk menyusun agenda bersama bagi kemaslahatan dunia. Sebagai pemegang Presidensi 2022, Indonesia bertekad menyelenggarakan KTT yang sukses dan aman.
Segenap jajaran kekuatan negara pun bergerak. Di ujung timur Jawa, Pemkab Banyuwangi bersama mitranya dari polresta, kodim, dan Pangkalan TNI-AL (lanal), menunjukkan tekadnya untuk ikut serta mengamankan Selat Bali. Jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali) adalah titik rawan yang perlu diamankan.
Di bawah koordinasi Bupati Banyuwangi, satuan-satuan dari kodim, lanal, polresta, Basarnas, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersiaga di dermaga Tanjungwangi, Ketapang.
‘’Banyuwangi siap bersinergi dan saling melengkapi dalam pengamanan KTT G20, semua dilakukan sesuai kapasitas kami. Sebagai daerah penyangga G20, kami perlu latihan simulasi pengamanan di wilayah perairan Banyuwangi. Semua unsur pengamanan dilibatkan," kata Bupati Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi, kata Ipuk, siap berperan serta dalam pengamanan.
Danlanal Banyuwangi Letkol Ansori yang bertindak sebagai komandan latihan mengatakan bahwa latihan pengamanan Selat Bali ini bukan yang pertama. Latihan pengamanan Selat Bali sudah biasa dilakukan dan semakin intensif menjelang KTT G20. "Ini adalah bagian dari tanggap darurat, antisipasi jika keadaan laut tidak aman. Kita sudah persiapkan beberapa skenario dan antisipasi sesuai prosedur untuk menjaga keamanan Selat Bali," ungkap Danlanal Banyuwangi.
Perintah latihan juga datang dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) dan untuk semua satuan yang berada di wilayah penyangga Bali. Di situ ada dua Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) yang terlibat langsung, yakni Lantamal V Surabaya dan Lantamal VII Kupang. Adapun lanal yang secara resmi dilibatkan ialah Lanal Banyuwangi, Lanal Denpasar, Lanal Mataram, dan Lanal Labuan Bajo.
"Semua sudah dibuatkan script timetable. Isinya siapa berbuat apa, bertugas di mana, dan kapan saja dalam mengamankan KTT G20 di Bali," tutur Letkol Ansori.
Latihan penangkapan para pembajak itu merupakan rangkaian pelaksanaan tactical floor game (TFG) pengamanan perairan Selat Bali dalam rangka persiapan pengamanan KTT G20 di Bali. Lanal Banyuwangi sebagai pangkalan pendukung serta unit terendah dan terdepan diperintahkan melakukan latihan operasi pengamanan, dengan dukungan para stakeholder laut, mulai Satpolairud, Basarnas, Kodim Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, dan Kantor Syahbandar (KSOP) Tanjung Wangi.
Pengamanan wilayah laut untuk menjaga KTT G20 nantinya akan dilakukan dalam skala besar, yang dikendalikan oleh satuan tugas laut di bawah Panglima Armada II. Latihan pengamanan berikutnya akan melibatkan 12 kapal perang RI (KRI), dari berbagai jenis, yang didukung oleh 2.400 personel TNI-AL. Sesuai dengan pemetaan zona rawannya, kapal-kapal perang itu akan menjaga area perairan di lepas pantai Semenanjung Benoa yang di dalamnya ada kawasan Nusa Dua.
Ada tim tambahan penguatan oleh satuan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska), Satgas Udara, serta pelibatan tiga pangkalan pendukung langsung, yaitu Lanal Denpasar, Lanal Mataram, serta Lanal Banyuwangi.
”TFG yang kita lakukan ini baru bagian kecil dari satuan tugas pengamanan laut dalam rangka G20 yang lebih besar. Rencananya, TFG untuk yang skala besar akan digelar 9 November 2022 nanti di Bali dan dikendalikan langsung dari Mabes TNI,” jelas Ansori.
Danlanal Banyuwangi itu menambahkan pula, pelaksanaan TFG bertujuan memberikan gambaran atau bayangan kepada personel yang terlibat dalam latihan yang sebenarnya. TFG dapat diartikan sebagai bagian skenario latihan untuk mematangkan rencana operasi yang telah disusun bersama staf dan pelaku latihan.
Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari